Menteri UMKM: Misris, batik hingga jilbab murah dari China kuasai pasar RI

- Redaksi

Rabu, 3 Desember 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman - sukabumiheadline.com

Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman - sukabumiheadline.com

sukabumiheadline.com – Menteri Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Maman Abdurrahman mengungkap temuan produk batik hingga jilbab murah dari China menguasai pasar Tanah Air.

Ia mengaku miris saat blusukan ke sejumlah pasar produk tekstil, beberapa hari ini. Cukup banyak produk asal China yang menguasai pasar. Hal itu dikemukakan Maman dalam Rapimnas Kadin 2025 di The Park Hyatt Hotel Jakarta, Senin (1/12/2025) lalu.

“Rata-rata, saya yakin juga saat ini. Jangankan itu jilbab saja, sekarang produk impor tuh, batik saja sekarang sudah impor dari China. Semuanya sudah pada masuk ke pasar Indonesia,” kata Maman.

Politikus Partai Golkar tersebut menilaki, sehebat apapun dukungan pemerintah terhadap pelaku UMKM. Semuanya sia-sia jika pasar domestik tidak disterilisasi dari produk-produk impor. Khususnya sektor fesyen seperti baju, celana, pakaian dalam, sepatu, sandal, hingga aksesoris masi didominasi produk impor.

Politikus Partai Golkar itu, menyebut dua pemicu utama, membanjirnya produk impor di pasar dalam negeri, serta mematikan UMKM lokal. Pertama, baju bekas impor. Di mana, data menyebutkan adanya lonjakan drastis baju impor bekas yang masuk ke Indonesia.

“Jadi bayangkan itu peningkatannya sangat signifikan dari 12 ton di tahun 2023, 2024 naik 3.600 ton, 2025 per Agustus kemarin 1.800 ton masuk lagi itu membanjiri market domestik kita,” tambahnya.

Baca Juga :  Kuli Panggul jadi Bos Kayu di Sukabumi, Maskawin Dijual Buat Modal

Kedua, lanjutnya, produk white label. Produk ini dinilai sebagai masalah yang sulit ditertibkan. Sebab, produk white label merupakan produk yang diproduksi massal di luar, masuk ke Indonesia, lalu diberi cap atau stempel merek lokal.

Kondisi ini, kata Menteri Maman, tidak hanya terjadi di sektor fesyen. Cukup banyak produk pertanian hingga jam tangan buatan China yang ditempeli merek Indonesia, beredar luas hingga ke pelosok Indonesia.

“Sekarang produknya dibuat di China, dilabeliin di Indonesia. Nah ini yang menjadi perhatian serius pemerintah sekarang ini,” jelas Maman.

“Makanya kalau nanti lihat dalam waktu satu bulan ini, kita tegas tuh di hulu tuh kita tutup semua supaya apa? Supaya ada playing fair dalam pertarungan di Indonesia ini,” tambahnya.

Berita Terkait

Harga tiket Kereta Wisata Jaka Lalana: Jadwal dan stasiun di Sukabumi yang disinggahi
4 tren isu utama 2026 warga Sukabumi harus aware: Ekbis, teknologi, sospol, ekonomi hijau
11 tren bisnis 2026: Niche lokal, ramah lingkungan dan serba digital, cek ulasan spesifiknya
6 ide usaha halal dan 5 prinsip bisnis sesuai syariat Islam cocok untuk Gen Z Sukabumi
Potensi hilirisasi kelapa RI Rp4.800 triliun, dari Sukabumi berapa?
Turis ke Sukabumi akan dilayani kereta wisata KA Jaka Lalana
Pengangkatan Komisaris BJB Bossman Mardigu dan Helmy Yahya dibatalkan OJK
Pemprov Jabar dan PT KAI hadirkan Kereta Petani dan Pedagang, Bandung – Sukabumi – Bogor

Berita Terkait

Rabu, 3 Desember 2025 - 00:58 WIB

Menteri UMKM: Misris, batik hingga jilbab murah dari China kuasai pasar RI

Selasa, 2 Desember 2025 - 03:00 WIB

Harga tiket Kereta Wisata Jaka Lalana: Jadwal dan stasiun di Sukabumi yang disinggahi

Minggu, 30 November 2025 - 15:11 WIB

4 tren isu utama 2026 warga Sukabumi harus aware: Ekbis, teknologi, sospol, ekonomi hijau

Sabtu, 29 November 2025 - 17:34 WIB

11 tren bisnis 2026: Niche lokal, ramah lingkungan dan serba digital, cek ulasan spesifiknya

Minggu, 23 November 2025 - 18:06 WIB

6 ide usaha halal dan 5 prinsip bisnis sesuai syariat Islam cocok untuk Gen Z Sukabumi

Berita Terbaru