Anak Ceritakan Ayahnya yang Pemeluk Hindu Mondok di Ponpes, Alasannya Bikin Geleng-Geleng Kepala

- Redaksi

Selasa, 10 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pemeluk Hindu. l Istimewa

Ilustrasi pemeluk Hindu. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Seorang anak menceritakan pengalaman ayahnya saat masih remaja dan dimasukan ke pondok pesantren (ponpes), alasannya pun bikin geleng-geleng kepala.

Anak itu menceritakan kisah ayahnya tersebut dalam sebuah video. Video yang diunggah di akun TikTok itu pun kemudian viral. Bagaimana tidak, suaminya dimasukkan ke Ponpes oleh orang tuanya. Padahal, ia dan kedua orang tuanya merupakan pemeluk Hindu.

Lantas bagaimana cerita orang tua masukin anak ke ponpes meskipun beragama Hindu?

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengutip dari akun TikTok @andrimn2, Selasa (9/10/2023), pemilik akun TikTok ini membagikan kisah perjalanan mualaf sang ayahnya yang tidak biasa.

Cerita bermula saat ayahnya dimasukkan ke ponpes saat duduk di bangku SMP.

Baca Juga :  Mengenal sosok H.L. Senduk, pendiri GBI dan sebarkan Kristen di Sukabumi

“Tante Taylor, ayahku pernah pas SMP didaftarin ke pondok selama 3 tahun,” tulisnya dalam video.

Lucunya, alasan sang ayah dimasukkan ke ponpes adalah karena tidak ada yang menjaganya. Padahal, sang ayah dan kedua orang tuanya memeluk agama Hindu.

“Gara-gara enggak ada yang jagain (pria ini) di rumah,” ungkapnya.

“Padahal ayahku Hindu waktu itu 😭,” jelasnya.

Diketahui, sang suami sejak kecil sudah ditinggal merantau oleh sang ayah ke Malaysia. Jadilah sang suami tinggal berdua dengan ibunya.

Nah, karena bapaknya nih enggak pulang-pulang, pas SD ibunya juga ikut merantau ke Taiwan. Ayahku diasuh sama budenya,” ujarnya.

“Karena semakin gede anak semakin aktif mungkin ya, dan budenya sudah kewalahan juga mengasuh 3 anaknya ditambah ayahku jadi 4. Nah, dimasukkan lah ayahku ke Pesantren pas SMP selama 3 tahun lamanya itu,” paparnya.

Baca Juga :  Mencetak putri generasi qurani ala Ma'had Al-Humaira Hidayatullah Sukabumi

Nah ayah kan masih kecil jadi iya-ya saja dia,” sambungnya.

Saat ayah dan ibunya pulang merantau, keduanya kemudian memutuskan untuk ikut menjadi mualaf, sebab mereka merasa tidak enak kalau tetap beragama Hindu sedangkan anaknya di ponpes.

Sang suami juga memintanya untuk ikut menjadi seorang mualaf.

“Terus mamaku yang awalnya juga Hindu, disuruh mualaf juga sama ayah. Soalnya ayah capek ganti-ganti agama, plus sayang sudah telanjur hafal AlQuran sama shalatnya hehe,” ucapnya.

“Yang tanya ayah log in (masuk Islam) tidak, ya log in dong tante,” tulisnya.

Kan di Pondok harus ngaji sama shalat, masak tetap Hindu, kan aneh. Jadilah kita keluarga mualaf hehe,” tutupnya.

Berita Terkait

Mengurai benang kusut sejarah Hiroshima 2 Sukabumi, benarkah sebuah kota?
Setia Untung Arimuladi: Santri di Sukabumi, Kasi Intel Kejari Cibadak, Wakil Jaksa Agung
Pendidikan, dan kehidupan pribadi Budi Djiwandono, keponakan Prabowo Ketua PNKT
Kenalkan, Grandmaster catur Indonesia pertama asal Sukabumi, Herman Suradiradja
Profil Ghazala Hashmi: Muslim pertama Wakil Gubernur Virginia AS vs Islamofobia
Minibiografi Abdullah Hammoud: Kisah Muslim jadi Wali Kota Dearborn Michigan AS
Minibiografi Zohran Mamdani: Muslim milenial pertama jadi Wali Kota New York vs Trump
Profil lengkap Heri Gunawan: Pria Sukabumi dari EVP ke Politikus Gerindra

Berita Terkait

Minggu, 16 November 2025 - 02:07 WIB

Mengurai benang kusut sejarah Hiroshima 2 Sukabumi, benarkah sebuah kota?

Kamis, 13 November 2025 - 05:58 WIB

Setia Untung Arimuladi: Santri di Sukabumi, Kasi Intel Kejari Cibadak, Wakil Jaksa Agung

Senin, 10 November 2025 - 07:52 WIB

Pendidikan, dan kehidupan pribadi Budi Djiwandono, keponakan Prabowo Ketua PNKT

Senin, 10 November 2025 - 04:05 WIB

Kenalkan, Grandmaster catur Indonesia pertama asal Sukabumi, Herman Suradiradja

Sabtu, 8 November 2025 - 08:00 WIB

Profil Ghazala Hashmi: Muslim pertama Wakil Gubernur Virginia AS vs Islamofobia

Berita Terbaru