22.3 C
Sukabumi
Rabu, April 24, 2024

Tebing Palagan Bojongkokosan Sukabumi longsor timpa jalan

sukabumiheadline.com - Musibah longsor terjadi di kawasan...

Asal-usul 5 Pakaian Tradisional di Indonesia

Gaya hidupAsal-usul 5 Pakaian Tradisional di Indonesia

sukabumiheadline.com I Sejak zaman dahulu, Indonesia dikenal akan budayanya yang beragam. Ada ratusan suku bangsa yang masing-masing memiliki bahasa, budaya dan tradisi sendiri.

Tidak heran bila pada setiap provinsi yang ada di Indonesia memiliki baju adat yang sering sekali dikenakan pada setiap acara-acara tertentu, termasuk pada acara pernikahan.

Masing-masing baju adat di tiap daerah memiliki keunikan tersendiri. Ada yang terbuat dari bahan mewah dan hanya dipakai oleh raja dan para bangsawan. Ada juga yang terbuat dari bahan alami seperti jerami yang dikeringkan.

Dikutip dari Liputan6.com baju adat paling unik yang merupakan kekayaan budaya dari negara kita tercinta, Indonesia, Jumat (15/10/2021)

1. Baju Adat Suku Ngaju

Pakaian Adat Dayak Ngaju
Berbol.co.id

Suku Ngaju merupakan sebutan bagi penduduk Dayak yang mendiami wilayah Kalimantan Tengah. Suku Dayak memiliki baju adat yang dianggap sebagai simbol peradaban masyarakat di daerah tersebut.

Baju adat pria berupa rompi, kain penutup bagian bawah sebatas lutut. Ikat kepala berhiaskan bulu-bulu enggang, kalung manik-manik dan ikat pinggang, serta tameng kayu beserta mandau dibagian pinggang. Sementara, baju adat wanita yaitu berupa baju rompi, kain (rok pendek), ikat penutup kepala yang berhiakan bulu-bulu enggang, kalung manik-manik, ikat pingganng serta gelang tangan.

Uniknya pembuatan baju Adat Suku Ngaju menggunakan kulit kayu siren atau nyamu dengan dibubuhi warna dan corak hias yang diilhami oleh keyakinan dan mitologi yang berkembang di masyaraklat untuk mempercantik pakaian mereka.

2. Baju Adat Paes Ageng Yogyakarta

Baju Adat Jogja
budayanesia.com

Paes Ageng atau yang disebut dengan kebesaran, hanya boleh digunakan oleh kerabat Kraton saja. Namun, semenjak era Sultan Hamengku Buwono IX, mulai diizinkan untuk dikenakan di luar Kraton.

Paes ageng memakai pakaian yang disebut dengan dodotan, yang terdiri dari kain cinde dan dodotan itu sendiri. Biasanya, kain dodot ini menggunakan motif semen raja yang memiliki makna agar pengantin mempunyai hidup mulia seperti raja.

Motif cinde sendiri melambangkan penghormatan kepada Dewi Sri (Dewi Padi) sebagai lambang kemakmuran. Paes Ageng memiliki makna tersendiri dari motif baju dan aksesorisnya.

3. Baju Adat Perang dari Kalimantan Barat

Beritadaerah.co.id

Baju adat dari Kalimantan Barat terinspirasi dari pakaian adat suku dayak. Uniknya, pakaian adat ini berbahan kulit kayu kapuo atau ampuro yang diproses menjadi kain.

Kulit kayu dipukul-pukul di dalam air menggunakan pemukul berbentuk bulat. Teknik menenun juga dikenal masyrakat Dayak. Dan lagi, yang mereka tenun adalah serat dari kulit pohon tengang. Untuk mendaptkan warna tertentu, mereka mencelup serat ini ke dalam air bercampur getah pohon.

4. Baju Adat Papua Barat

√ Pakaian Adat Papua - Nama, Keunikan, Gambar
www.yuksinau.id

Rok rumbai dibuat dari daun sagu kering sebagai penutup bagian bawah tubuh. Biasanya rok rumbai ini dikenakan wanita dan pria. Namun, walaupun boleh dikenakan oleh wanita maupun pria, namun penggunaan jenis pakaian adat ini mempunyai perbedaan dalam cara mengenakannya.

Pria yang menggunakan rok rumbai tidak memakai atasan baju kurung seperti yang dikenakan wanita. Namun, ketika pria mengenakan koteka, maka para wanita memakai rok rumbai dan tidak menggunakan baju atasan, sama seperti pria. Bagian atas tubuh mereka disamarkan dengan tato atau lukisan dari tinta alami bergambar flora dan fauna.

5. Baju Adat Sunda Baduy

5 Pakaian Adat Tradisional Banten yang Unik & Wajib Anda Ketahui - Java Travel
Kompas.com

Banten menjadi salah satu daerah yang berhasil memisahkan diri dari wilayah Jawa Barat. Apabila dihitung mundur, Banten ini masih belum lama berdiri. Bahkan ada beberapa kebudayaan yang masih terbawa dengan provinsi Jabar.

Hal ini bisa dilihat dari keberagaman pakaian adat Banten yang bervariasi, mulai dari Pangsi, Pengantin, sampai dengan Pakaian adat Suku Baduy Luar dan Dalam. Untuk lebih lanjut, yuk simak ulasan baju adat berikut.

Pakaian adat dari Banten lainnya yang menjadi ciri khas dari provinsi yang satu ini yaitu Suku Baduy Dalam. Perlu diketahui, pakaian ini memiliki dua jenis baju yang berbeda yaitu untuk perempuan dan laki laki. Untuk membedakan mana pakaian adat yang harus digunakan, maka ada istilah penyebutan antara keduanya.

Untuk baju adat perempuan diberi nama Jamang Sangsang. Jika ditanya cara untuk mengenakan pakaian ini, maka harus digunakan dengan cara menggantungkan ke arah badan. Agar mendapatkan desain yang diinginkan, bahan dasar untuk membuat pakaian adat ini memanfaatkan pintalan kapas asli dari hasil tani dari hutan.

Selanjutnya, pintalan dari kapas ini diolah sedemikian rupa dan para pengrajin akan menjahitnya secara manual. Dengan ketelitian dan kejelian yang cukup mendetail, maka menghasilkan pakaian adat yang cukup unik dan tidak bisa ditemukan di daerah lainnya. Sebab, pakaian ini merupakan ciri khas dari suku Baduy Dalam.

Sedangkan untuk desain pakaian ini bagi kaum laki laki dibuat dengan warna putih. Warna tersebut melambangkan beberapa simbol, salah satunya yaitu kesucian dari suku ini yang tak akan terpengaruh dengan budaya luar. Hal ini berbeda dengan khusus buat kaum perempuan yang dibuat dengan warna biru ketuaan.

Jika dilihat secara keseluruhan, maka Anda bisa membedakan mana pakaian adat yang khusus buat kaum perempuan dan laki lakI. Pasalnya, baju adat Suku Baduy Dalam ini memiliki panjang mulai dari dada hingga tumit. Biasanya, kaum perempuan menggunakan pakaian adat tersebut untuk beraktivitas sehari hari.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer