Atap Ruang SMPN 1 Parakansalak Sukabumi Ambruk, 6 Bulan Terbengkalai

- Redaksi

Senin, 2 Agustus 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kondisi atap ruang kelas SMP Negeri 1 Parakansalak. l Anry Wijaya

Kondisi atap ruang kelas SMP Negeri 1 Parakansalak. l Anry Wijaya

SUKABUMIHEADLINES.com – Atap sebuah bangunan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Parakansalak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, ambruk. Diketahui rusaknya fasilitas sekolah itu dibiarkan terbengkalai sejak enam bulan lalu.

Beruntung tidak ada korban jiwa maupun luka dalam saat peristiwa tersebut karena sejak kondisi pandemi tidak sedang digunakan oleh siapapun, tidak ada pembelajaran tatap muka.

“Sudah ada 6 bulan atap ruang kelas SMPN 1 Parakansalak ambruk, entah bagaimana kondisi itu seperti dibiarkan pihak sekolah, padahal sudah lama loh,” ungkap Aom Muharram warga sekitar kepada sukabumiheadlines.com, Senin (02/08/2021).

Aom pun berharap ada perbaikan meski saat ini tidak ada proses kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka disekolah.

“Harus ada perbaikanlah khawatir kerusakan itu semakin melebar. Minimal perbaikan sementara dengan menurunkan genting lalu bisa menggantinya menggunakan terpal plastik supaya tidak terbuka begitu atapnya,” ungkapnya.

Saya khawatir bila dibiarkan kerusakan akan melebar. Ini harus segera diperbaiki, dan kalaupun ke depan akan ada perubahan terhadap situasi bangunan, seharusnya pihak sekolah cepat mengambil tindakan.

Hal yang sama disampaikan Dede Yuliani, penjaga SMPN 1 Parakansalak. Dede membenarkan salah satu ruang kelas mengalami kerusakan di bagian atapnya.

Baca Juga :  Evakuasi Truk Terjun di Jembatan Serong, Jalur Parungkuda Sukabumi Macet Parah

“Iya pak sudah lama ambruk, diduga roboh akibat hujan deras beberapa waktu lalu. Mungkin saat itu atapnya sudah lapuk sehingga langsung roboh ketika ketimpa air hujan,” jelasnya.

Dede menambahkan, dengan kondisi kerusakan atap itu, dirinya berharap segera ada perbaikan. Karena dalam waktu dekat bisa saja ada pembelajaran tatap muka.

“Apalagi dalam kondisi pandemi sekarang pastinya membutuhkan ruangan yang lebih untuk nantinya dapat menjadi pertimbangan prokes Covid-19,” tandasnya.

Dede juga menyampaikan permohonan maafnya karena kepala sekolah dan para guru sedang tidak ada di kantor. “Sudah pada pulang, kalau tadi sebagian guru ada di sini,” ucapnya.

Berita Terkait

Nangis karena dipingpong, pengakuan relawan urus balita Sukabumi meninggal sebab cacingan akut
Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM
KDM sanksi Pemdes dan bidan, bocah di Kabandungan Sukabumi meninggal sebab cacingan akut
Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi soal warga Ciambar 4 tahun belum terima ganti rugi Tol Bocimi
Momen kebangsaan HUT ke-80 RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi
Terbukti! Ini alasan 10 perawat dan ASN RSUD R. Syamsudin SH Kota Sukabumi positif narkoba
Bawa barang haram dari Jakarta, dua pria asal Sukabumi dibekuk di Bogor
Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Sukabumi: APBD-P 2025 naik, begini rinciannya

Berita Terkait

Kamis, 21 Agustus 2025 - 19:26 WIB

Nangis karena dipingpong, pengakuan relawan urus balita Sukabumi meninggal sebab cacingan akut

Kamis, 21 Agustus 2025 - 15:47 WIB

Tragedi balita meninggal digerogoti cacing: Bupati Sukabumi disentil, ini sanksi dari KDM

Selasa, 19 Agustus 2025 - 14:16 WIB

KDM sanksi Pemdes dan bidan, bocah di Kabandungan Sukabumi meninggal sebab cacingan akut

Minggu, 17 Agustus 2025 - 22:07 WIB

Kata Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi soal warga Ciambar 4 tahun belum terima ganti rugi Tol Bocimi

Sabtu, 16 Agustus 2025 - 22:51 WIB

Momen kebangsaan HUT ke-80 RI di Ruang Rapat DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terbaru