sukabumiheadline.com – Fakta mengerikan terungkap di Kota Sukabumi yang ternyata angka kematian penduduk kota ini lebih tinggi dari kelahiran. Bahkan, angka kematian di Kota Mochi nyari tiga kali lipat dari angka kelahiran.
Namun, jumlah penduduk kota ini relatif stabil dan bertambah, karena jumlah penduduk yang datang dan menetap di Kota Sukabumi juga relatif tinggi.
Namun, mengutip data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Sukabumi, jumlah penduduk yang datang dan pindah ke luar Sukabumi juga relatif seimbang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Berita Terkait: Ternyata bukan Cikole, ini lho kecamatan terluas di Kota Sukabumi
Berikut adalah angka kematian, kelahiran, dan warga datang dan pindah menurut data di 7 kecamatan yang ada di Kota Sukabumi (2024), dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2025, dikutip sukabumiheadline.com, Jumat (28/3/2025).
- Kecamatan Baros: 169 kelahiran, 423 kematian, 1.339 datang, 1.304 pindah
- Kecamatan Lembursitu: 200 kelahiran, 590 kematian, 1.600 datang, 1.296 pindah
- Kecamatan Cibeureum: 206 kelahiran, 377 kematian, 1.637 datang, 1.405 pindah
- Kecamatan Citamiang: 234 kelahiran, 646 kematian, 1.997 datang, 1.737 pindah
- Kecamatan Warudoyong: 289 kelahiran, 640 kematian, 1.893 datang, 1.828 pindah
- Kecamatan Gunung Puyuh: 248 kelahiran, 534 kematian, 1.720 datang, 1.519 pindah
- Kecamatan Cikole: 255 kelahiran, 530 kematian, 2.448 datang, 2.040 pindah
Dari jumlah di atas, total ada 1.601 peristiwa kelahiran, 3.740 kematian, 12.634 penduduk yang datang, dan 11.129 penduduk yang pindah ke luar kota berpenduduk kurang dari 400 ribu jiwa itu, pada 2024.
Jika dihitung rata-rata, maka terjadi 133,41 peristiwa kelahiran (jiwa) per bulan selama 2024. Sedangkan, terjadi 311,66 peristiwa kematian (jiwa) per bulan pada tahun yang sama.
Sementara itu, jumlah penduduk yang datang rata-rata per bulan sebanyak 1.052 jiwa per bulan, dan sekira 927 jiwa per bulan memutuskan meninggalkan Kota Sukabumi.
Untuk informasi, tidak ada penjelasan terkait penyebab tingginya angka kematian di Kota Sukabumi. Namun, tingginya angka kematian di kota ini, menurut pemerhati masalah sosial Faisal Anwar Bagindo, menjadikannya bak kamar mayat.
“Sungguh memprihatinkan kondisi seperti ini, bak kamar mayat. Saya kira ada yang mendesak untuk dibanahi,” kata Faisal.
“Saya juga berharap wali kota yang sekarang, kang Ayep Zaki dan Boby Maulana tidak keliru membuat prioritas,” harapnya.
Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, jumlah penduduk Kota Sukabumi sebanyak 370,68 ribu jiwa pada 2025. Baca selengkapnya: Sukabumi berapa? Ini jumlah penduduk kota dan kabupaten se-Jawa Barat 2021-2025