Belajar dari Wanita Sukabumi, Kenalan dengan Pria Peru di Facebook Lalu Dijebak Jadi Kurir Narkoba

- Redaksi

Selasa, 31 Oktober 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi narkotika. l Istimewa

Ilustrasi narkotika. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Nasib nahas sekaligus tragis dialami seorang wanita asal Sukabumi, Jawa Barat. Berharap dapat pasangan pria asal luar negeri, namun malah dijebak jadi kurir narkoba dan ditangkap di luar negeri.

Nasib tragis yang dialami wanita berinisial LS ini bisa dijadikan pelajaran bagi wanita Sukabumi lainnya agar jangan mudah tergiur dengan iming-iming hidup enak bersama pasangan di luar negeri.

Alhasil, alih-alih hidup enak bersama kekasih, LS malah ditangkap polisi di sebuah kota terpencil di Peru, Amerika Selatan, saat hendak mengambil tas yang ternyata berisi barang haram.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diketahui peristiwa tersebut terjadi pada tahun 2015 silam. Saat itu LS datang pada 26-27 Mei ke Ibu Kota Peru, Lima, atas ajakan teman pria asal negara itu yang dikenalnya di Facebook.

LS kemudian ditawari biaya perjalanan sepenuhnya ditanggung oleh pria tersebut. Sehingga, LS pun tergiur untuk datang untuk menemui pria kenalannya itu di Lima.

“Keduanya janjian lewat Facebook, lalu berkomunikasi melalui email. Ini terkait hubungan asmara, karena pria itu mengaku single,” kata staf Kedutaan Besar RI di Peru ketika itu, Rinoldy Sidiki.

Baca Juga :  Warga Parungkuda Sukabumi digegerkan penemuan mayat wanita

Namun sesampainya di Lima, pria tersebut mengaku tengah ada pekerjaan mendadak di Thailand.

LS kemudian diperintahkannya pergi ke Piura, kota yang terletak 989 kilometer sebelah barat laut Kota Lima, untuk mengambil barangnya yang tertinggal.

Tanpa menaruh curiga, LS pun kemudian mengikuti permintaan pria tersebut tanpa menaruh curiga jika ternyata barang yang dimaksud adalah sebuah tas berisi narkoba.

Beruntung, beberapa hari sebelum LS sampai di Piura, polisi telah lebih dulu mengamankan tas itu dari suatu tempat. Sesampainya di Piura, LS kemudian ditangkap polisi yang telah mengawasi sindikat narkotika di kota tersebut.

“LS dibebaskan setelah terbukti tidak bersalah dan tidak ada barang bukti apapun bersama dia,” ujar Rinoldy.

Polisi Peru, kata Rinoldy, memang tengah memburu sindikat narkotika internasional ini.

Tiket Pulang Dibatalkan 

Saking takutnya, LS pun langsung memutuskan untuk pulang ke Sukabumi berbekal tiket yang telah dibelikan sebelumnya oleh sindikat yang menipunya itu.

Namun demikian, menurut Rinoldy, tiket itu punya jalur transit yang sangat banyak. Hal itu belakangan diketahui agar tidak terdeteksi aparat kepolisian.

Baca Juga :  5 Kota di Jawa Barat Terkenal Dihuni Banyak Wanita Cantik, Sukabumi Masuk?

“Tiket itu punya jalur transit yang banyak. Dari Lima transit di Sao Paulo, Brasil, kemudian ke salah satu negara Amerika Latin, Thailand, Malaysia baru Jakarta. Biasanya di tengah perjalanan, sindikat itu akan melakukan perubahan jalur tujuan,” jelas dia.

Namun sindikat itu telah membatalkan tiket saat LS telah terbang dari Lima menuju Sao Paulo. Akhirnya oleh aparat di Sao Paulo, LS dikembalikan ke Lima.

LS pun kemudian ditempatkan di sebuah lokasi yang dirahasiakan karena khawatir nyawanya terancam oleh sindikat narkotika Peru.

Belakang diketahui jika kasus yang dialami LS merupakan kasus kedua. Sebelumnya pertengahan tahun 2015, seorang wanita asal Solo juga diperalat untuk datang ke negara itu, setelah diimingi pekerjaan singkat dengan gaji besar.

“Saat itu ketika sampai di Peru, korban langsung ngeh ketika dia disuruh mengambil barang berupa koper. Dia takut dan langsung mencari KBRI untuk meminta perlindungan. Setelah melalui proses yang panjang, dia akhirnya pulang dengan biaya sendiri,” ujar Rinoldy.

Belajar dari dua kasus ini, Rinoldy meminta agar warga Indonesia tidak mudah diimingi uang atau rayuan gombal para sindikat narkotika di Peru.

“Jangan sampai modus ini terulang kembali, dengan iming-iming uang atau asmara,” kata Rinoldy.

Berita Terkait

Penampakan Jalan Kabupaten rusak di Cisolok Sukabumi jadi kebun pisang
Penemuan mayat pria tanpa busana gegerkan warga Parungkuda Sukabumi
Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis
Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri
DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD
Bocah Sukabumi tenggelam saat mandi di sungai sepulang mengaji akhirnya ditemukan
Bocah 9 tahun hilang tenggelam di sungai Bantargadung Sukabumi
Bertahun-tahun rusak, Jalan Provinsi di Jampang Tengah Sukabumi ini kembali makan korban

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 00:41 WIB

Penampakan Jalan Kabupaten rusak di Cisolok Sukabumi jadi kebun pisang

Jumat, 18 April 2025 - 18:16 WIB

Penemuan mayat pria tanpa busana gegerkan warga Parungkuda Sukabumi

Jumat, 18 April 2025 - 14:40 WIB

Pemkab rajin giat seremonial, Dewek serukan #SukabumiPesimis

Jumat, 18 April 2025 - 11:11 WIB

Diprotes warga Surade Sukabumi, Perda 15/2023 direvisi, dinilai bermasalah oleh Kemendagri

Jumat, 18 April 2025 - 08:10 WIB

DPRD Kabupaten Sukabumi setujui Raperda Perubahan No 15/2023 tentang PDRD

Berita Terbaru