BMKG: Gempa Megathrust tinggal tunggu waktu, Sukabumi terdampak?

- Redaksi

Sabtu, 25 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi tsunami akibat gempa megathrust - sukabumiheadline.com/AI

Ilustrasi tsunami akibat gempa megathrust - sukabumiheadline.com/AI

sukabumiheadline.com – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat Indonesia agar meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi potensi gempa besar akibat Megathrust.

Menurut BMKG, wilayah Indonesia memiliki tingkat kerentanan tinggi terhadap ancaman bencana gempa dan tsunami. Hal ini karena Indonesia berada di kawasan Cincin Api Pasifik (Ring of Fire).

BMKG menyatakan, ada dari 13 segmen Megathrust yang ‘mengepung’ wilayah Indonesia. Di antaranya, ada dua segmen yang memiliki potensi risiko tertinggi terhadap bencana gempa dan tsunami.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Rekomendasi Redaksi: Bukan isapan jempol, megathrust dan tsunami pernah 10 kali terjadi di pantai Selatan Jawa

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono sudah memberikan peringatan bahwa gempa dari 2 zona Megathrust tinggal menunggu waktu.

Masing-masing zona tersebut adalah Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut. Kedua zona itu sudah lama tidak mengalami gempa atau seismic gap, yakni berabad-abad. Biasanya, gempa besar memiliki siklus sendiri dalam rentang hingga ratusan tahun.

Beberapa waktu lalu, tepatnya pada 7 Mei 2025, gempa berkekuatan M5,2 yang mengguncang wilayah Nias Barat dikaitkan dengan Megathrust Mentawai-Siberut.

Daryono mengungkapkan, gempa di Nias Barat merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

“Murni gempa berpusat di zona Megathrust Mentawai Siberut,” kata Daryono, dikutip beberapa waktu lalu.

Gempa Dahsyat Ancam Jawa Barat
Secara terpisah, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menegaskan perlunya sikap waspada terhadap dampak Megathrust untuk selatan Jawa Barat yang memanjang hingga Selat Sunda.

Baca Juga: Intip Koleksi Museum Hiu Purba Megalodon Berusia Jutaan Tahun di Sukabumi

Para peneliti memperingatkan, energi yang terkunci di zona subduksi ini terus bertambah seiring waktu. Jika energi ini dilepaskan sekaligus, maka bisa menimbulkan dampak berupa gempa besar hingga magnitudo 8,7.

Peneliti dari Pusat Riset Kebencanaan Geologi BRIN, Nuraini Rahma Hanifa menjelaskan, pelepasan energi ini tidak hanya memicu guncangan kuat, melainkan juga menggerakkan kolom air laut dan membentuk tsunami besar.

Mengacu pada hitungannya, jika Megathrust di wilayah Pangandaran pecah, maka gelombang tsunami setinggi 20 meter bisa terjadi dan menjalar ke berbagai wilayah, termasuk Banten, Lampung, bahkan sampai ke Jakarta.

Baca Juga :  Liza Thohir dan Srikandi BUMN Bantu Korban Gempa Bumi Cianjur

“Semua pesisir Banten akan terdampak, hanya saja tinggi tsunaminya berbeda-beda,” kata Rahma.

Baca Juga: Warga di kawasan pantai Sukabumi wajib tahu kenapa Megathrust jadi ancaman serius

Di kawasan pesisir Banten, tsunami diprediksi bisa mencapai ketinggian antara 4 meter hingga 8 meter. Sementara di pesisir Lampung, kata dia, seluruh wilayah yang menghadap Selat Sunda disebut akan terkena dampaknya.

Untuk kawasan Jakarta, bencana tsunami diperkirakan mencapai pesisir utara dengan ketinggian sekitar 1 hingga 1,8 meter. Namun, waktu kedatangannya lebih lambat dibanding daerah lain. Tsunami diperkirakan baru tiba di Jakarta setelah 2,5 jam sejak gempa terjadi.

“Kalau di selatan Jawa, tsunami sampai dalam waktu 40 menit, bahkan di Lebak hanya 18 menit. Tapi di Jakarta Utara, tsunami datang 2,5 jam setelah gempa,” jelas Rahma.

Baca Juga: Sukabumi, Pangandaran, Tasikmalaya, Garut dan Cianjur berpotensi terdampak megathrust

Sukabumi terdampak?

Tsunami
Waspada warga kawasan pantai di Sukabumi, pakar ITB ingatkan potensi megatsunami – Ist

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, Jawa juga menjadi salah satu wilayah yang terkena dampak adanya gempa megathrust ini. Jawa bagian Selatan telah membentang sepanjang pantai selatan Jawa, sehingga memicu potensi gempa besar dengan disertai oleh Tsunami.

Wilayah di Jawa yang memiliki risiko tinggi, di antaranya Banten meliputi Anyer, Carita, Pandeglang. Selanjutnya Jawa Barat meliputi Palabuhanratu dan Pangandaran.

Kemudian Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi Yogyakarta, Bantul, Kulon Progo. Wilayah Jawa Tengah meliputi Kebumen, Purworejo, Cilacap. Lalu Jawa Timur meliputi Pacitan, Trenggalek, Banyuwangi. Baca selengkapnya: Waspada Palabuhanratu Sukabumi, ini 5 wilayah terdampak gempa megathrust prediksi BMKG

Imbauan BRIN

Ilustrasi dampak gempa megathrust - Istimewa
Ilustrasi dampak gempa megathrust – Istimewa

Namun, BRIN mengajak masyarakat Indonesia untuk waspada terhadap risiko Megathrust. Risiko Megathrust bukan hanya gempa dan tsunami, melainkan juga kerusakan infrastruktur, gangguan layanan dasar, dampak sosial ekonomi, hingga korban jiwa.

Belum ada yang dapat memastikan kapan bencana alam besar tersebut akan terjadi, termasuk BMKG. Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyebut pihaknya terus membicarakan isu ini agar masyarakat bersiap menghadapi efek dari Megathrust di Indonesia.

“Sebetulnya isu Megathrust itu bukan isu yang baru. Itu isu yg sudah sangat lama. Tapi kenapa BMKG dan beberapa pakar mengingatkan? Tujuannya adalah untuk ‘ayo, tidak hanya ngomong aja, segera mitigasi (tindakan mengurangi dampak bencana),” ujar Dwikorita.

Baca Juga :  Gempa megathrust tunggu waktu, Jawa Barat dan 11 wilayah RI terancam

Pembahasan mengenai isu Megathrust ini disebut BMKG memiliki tujuan untuk mitigasi, edukasi, persiapan, dan kesiapsiagaan dari seluruh masyarakat.

Baca Juga: Catatan Lengkap Ramalan Jayabaya Soal Gempa Megathrust yang Memakan Banyak Korban Jiwa

Dwikorita melanjutkan, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah antisipasi Megathrust. Pertama, menempatkan sensor-sensor sistem peringatan dini tsunami InaTEWS menghadap ke zona-zona megathrust.

“InaTEWS itu sengaja dipasang untuk menghadap ke arah megathrust. Aslinya tuh di BMKG hadir untuk menghadapi, memitigasi Megathrust,” jelasnya.

Kedua, edukasi terhadap masyarakat lokal dan internasional. Salah satu bentuk nyatanya adalah mendampingi pemerintah daerah (pemda) untuk menyiapkan berbagai infrastruktur mitigasi, seperti jalur evakuasi, sistem peringatan dini, hingga shelter tsunami.

Selain itu, BMKG juga berkolaborasi dengan Indian Ocean Tsunami Information Center. Komunitas ini bertujuan buat mengedukasi 25 negara di Samudra Hindia dalam menghadapi gempa dan tsunami. “Kami edukasi publik bagaimana menyiapkan masyarakat dan pemda sebelum terjadi gempa dengan kekuatan tinggi yang menyebabkan tsunami,” kata dia.

Ketiga, BMKG senantiasa mengecek secara berkala sistem peringatan dini yang sudah dihibahkan ke pemda.

“Sirine [peringatan tsunami] harusnya tanggung jawab pemerintah daerah, hibah dari BNPB, hibah dari BMKG, tapi pemeliharaan dari pemerintah daerah, kan otonomi daerah. Ternyata sirine selalu kita tes tanggal 26 [tiap bulan], kebanyakan bunyi tapi yang macet ada,” bongkarnya.

Keempat, BMKG berupaya terus menyebarluaskan peringatan dini bencana. Menurut Dwi, jika masyarakat harus siap, berarti harus ada penyebarluasan informasi. “Kami dibantu Kominfo,” tandas dia.

Berdasarkan pada Peta Sumber dan Bahaya Gempa Indonesia tahun 2017, berikut ini daftar 13 segmen Megathrust yang mengancam Indonesia:

  1. Megathrust Mentawai-Pagai dengan potensi gempa M8,9
  2. Megathrust Enggano dengan potensi gempa M8,4
  3. Megathrust Selat Sunda dengan potensi gempa M8,7
  4. Megathrust Jawa Barat-Jawa Tengah dengan potensi gempa M8,7
  5. Megathrust Jawa Timur dengan potensi gempa M8,7
  6. Megathrust Sumba dengan potensi gempa M8,5
  7. Megathrust Aceh-Andaman dengan potensi gempa M9,2
  8. Megathrust Nias-Simeulue dengan potensi gempa M8,7
  9. Megathrust Batu dengan potensi gempa M7,8
  10. Megathrust Mentawai-Siberut dengan potensi gempa M8,9
  11. Megathrust Sulawesi Utara dengan potensi gempa M8,5
  12. Megathrust Filipina dengan potensi gempa M8,2
  13. Megathrust Papua dengan potensi gempa M8,7.

Berita Terkait

Direktur GBT BMKG: 30 kali gempa aftershocks guncang Kabandungan Sukabumi hari ini
Gempa Megathrust M9,0 dan tsunami ancam Selat Sunda, ini prediksi waktunya
Fakta dan sejarah Sesar Citarik: Membentang dari Sukabumi, Bogor hingga Bekasi
Sukabumi wajib waspada, BRIN: Siklus 600 tahun tsunami dipicu megathrust ancam jutaan warga di Jawa
Mengenal jangkauan dan kehebatan Rudal Merapi buatan Muhammadiyah
Bitchat: Aplikasi pesan tanpa internet buatan Jack Dorsey pendiri X, pesaing WA
Gempa megathrust tunggu waktu, Jawa Barat dan 11 wilayah RI terancam
Sesar Citarik: Lempeng tektonik di wilayah padat penduduk, dari Sukabumi hingga Bekasi

Berita Terkait

Sabtu, 25 Oktober 2025 - 22:42 WIB

BMKG: Gempa Megathrust tinggal tunggu waktu, Sukabumi terdampak?

Minggu, 21 September 2025 - 12:50 WIB

Direktur GBT BMKG: 30 kali gempa aftershocks guncang Kabandungan Sukabumi hari ini

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 00:01 WIB

Gempa Megathrust M9,0 dan tsunami ancam Selat Sunda, ini prediksi waktunya

Senin, 25 Agustus 2025 - 09:14 WIB

Fakta dan sejarah Sesar Citarik: Membentang dari Sukabumi, Bogor hingga Bekasi

Kamis, 7 Agustus 2025 - 10:00 WIB

Sukabumi wajib waspada, BRIN: Siklus 600 tahun tsunami dipicu megathrust ancam jutaan warga di Jawa

Berita Terbaru

Siswa-siswi Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) - sukabumiheadline.com

Pendidikan

Mulai dari TK Pemerintah tetapkan Wajib Belajar 13 Tahun

Sabtu, 25 Okt 2025 - 21:16 WIB