SUKABUMIHEADLINE.com l CIAMBAR – Bosan menjadi buruh pabrik, seorang pemuda di Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, memilik banting usaha dengan berjualan opak dan kicimpring keliling kampung hingga kota.
Opak dan kicimpring merupakan makanan tradisional khas Sunda yang dibuat dari bahan baku singkong di wilayah utara atau terbuat dari beras ketan di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Ujang Andi, pemuda berusia 28 tahun asal Kampung Awilega RT 03/08, Desa Ginanjar, Kecamatan Ciambar, itu memilih berhenti kerja sejak April 2021.
“Setelah berhenti kerja di pabrik, saya mulai usaha jualan kicimpring dan opak secara keliling pakai motor. Dari mulai keliling kampung di sini (Ciambar), sampai ke Sukabumi dan Bogor,” tutur Ujang kepada sukabumiheadline.com, Rabu (21/12/2022) pagi.
“Saya juga suka memasarkan melalui media sosial, atau mangkal di pinggir jalan,” tambahnya.
Ujang mengaku, alasannya berhenti kerja karena ingin memiliki usaha sendiri, sekaligus mempromosikan produk olahan kreasi warga di kampungnya.
“Kalau alasan berhenti, ya bosan aja jadi buruh. Pengen punya usaha sendiri aja,” tambah dia.
“Jadi mandiri, sekaligus mempromosikan produk khusus buatan warga Ciambar,” imbuh Ujang.
Modal Awal dan Omzet UsahaÂ
Lebih jauh, Ujang mengaku untuk memulai usahanya, ia mengeluarkan modal sebesar Rp500 ribu. Modal sebesar itu, ia gunakan untuk membeli produk jadi dari para perajin Opak dan kicimpring di kampungnya.
Opak dan kicimpring kemudian ia kemas dengan plastik kresek dan dijualnya seharga Rp5 ribu per bungkus.
“Saya belum dari perajin, gak bikin sendiri. Saya bungkusin kecil, dijual lima ribu Rupiah per bungkus. Tapi sekarang saya juga menjual yang kemasan per kilogram, dijual 20 ribu,” jelas Ujang.
Dari modal sebesar itu, ia kini bisa menghasilkan omzet Rp800 ribu per pekan, atau sekira Rp3,2 juta per bulan.
“Kalau omzet, memang gak besar, tapi kalau usaha sendiri itu bebas dan gak ada yang ngatur. Kitalah yang mengatur diri sendiri dan yang penting tetap halal,” jelasnya.
“Keuntungannya untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan sedikit demi sedikit saya gunakan untuk menambah modal,” pungkas Ujang.