21.8 C
Sukabumi
Sabtu, April 20, 2024

Sah, masa jabatan kades kini jadi 8 tahun per periode, Dana Desa ditambah

sukabumiheadline.com - DPR RI secara resmi telah...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Bukan Prabowo, Ternyata Mayoritas Pemilih PKB Ingin Sosok Ini Jadi Presiden

PolitikBukan Prabowo, Ternyata Mayoritas Pemilih PKB Ingin Sosok Ini Jadi Presiden

SUKABUMIHEADLINE.com l Manuver politik yang bisa dilihat saat ini adalah kedekatan dari Gerindra dan PKB ataupun Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar yang dikabarkan akan maju sebagai paslon di Pilpres 2024.

Indikator ini makin menguat setelah Gerindra dan PKB mendaftarkan diri bersama ke KPU untuk pemilu 2024. Namun, apakah memang duet Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar ini adalah pasangan Capres-cawapres yang tepat?

Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) menguak bahwa sosok Prabowo hanya diinginkan oleh pemilih PKB sebanyak hanya 22 persen saja.

“Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Mei 2022, menunjukkan bahwa dari total pemilih PKB, 40,7 persen menginginkan Ganjar Pranowo sebagai presiden. Yang mendukung Prabowo 22 persen dan Anies Baswedan 16,5 persen,” demikian bunyi rilis survei SMRC, Jumat (12/8/22).

Adapun, alasan mengapa justru lebih banyak pemilih PKB yang ingin Ganjar Pranowo menjadi presiden ketimbang Prabowo, Pendiri SMRC Saiful Mujani beri penjelasan.

Menurut Saiful ini ada kaitannya dengan faktor sosiologis.

“Ini wajar karena secara sosiologis pemilih PKB dan Ganjar dekat. Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah basis utama massa pemilih PKB dan wilayah itu pula yang menjadi basis pendukung Ganjar,” demikian kata Saiful dalam keterangan rilis tersebut.

Saiful juga menjelaskan kemungkinan target lain dari adanya koalisi dua partai tersebut dibanding hanya sekadar jadi Capres dan Cawapres.

“Ada target lain yang bisa dicapai melalui koalisi itu, tidak hanya secara harfiah koalisi Capres dan Cawapresnya bukan hanya untuk menang menjadi pasangan presiden dan wakil presiden. Itu terlalu sederhana kita melihat makna di balik rencana koalisi itu sendiri.” Ungkap ilmuan politik lulusan Ohio State University, Amerika Serikat, itu.

Survei ini dilakukan secara tatap muka pada 10-17 Mei 2022. Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang yang punya hak pilih dalam pemilihan umum, yakni mereka yang sudah Berusia 17 tahun atau lebih, atau sudah menikah ketika survei dilakukan. Dari populasi itu dipilih secara random (stratified multistage random sampling) 1220 responden.

Response rate (responden yang dapat diwawancarai secara valid) sebesar 1060 atau 87%. Sebanyak 1060 responden ini yang dianalisis. Margin of error survei dengan ukuran sampel tersebut diperkirakan sebesar ± 3,07% pada tingkat kepercayaan 95% (asumsi simple random sampling).

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer