SUKABUMIHEADLINE.com l CIBADAK – Seorang pria warga Perum Sekarwangi, Kelurahan/Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ricky Permadi mengalami nasib tak mengenakkan.
Pasalnya, satu satunya sepeda motor yang biasa ia gunakan untuk mengaji dan mencari nafkah, digondol maling sejak beberapa bulan yang lalu.
“Sudah tiga bulan ini, hilang aja, gak ada kabar,” jelas Ricky kepada sukabumiheadline.com, Ahad (30/10/2022) malam.
Malangnya, pelaku yang membawa kabur motor Ricky, jenis Honda Vario 150 warna hitam dengan nopol F 3669 UAM, adalah seorang yang belum lama dikenal oleh korban. Atas kejadian yang menimpanya, Ricky pun sudah membuat laporan pencurian ke Polsek Cibadak.
“Setahu saya nama pelaku, Veri. Dulu ada akun Facebook, Vey Uawe. Dari beberapa informasi yang saya terima, dia masih bebas berkeliaran dan sudah saya laporkan ke pihak Polsek Cibadak,” ungkapnya.
Informasi dari pihak kepolisian, tambah Ricky, pelaku merupakan warga Veteran, Gang Persatuan. “Rumahnya di Jalan Veteran, Kota Sukabumi, tepat di belakang Hotel Juwita,” tambah dia.
Adapun, ciri-ciri pelaku, kata Ricky, bertubuh kurus dan berkulit putih dan terdapat tato pada kaki dan tangannya.
“Ciri-ciri fisiknya, kurus, putih, tangan dan kaki bertato,” ungkap pria yang sehari-hari bekerja menyewakan peralatan sound system itu.
Awal Ricky Mengenal Veri
Dituturkan Ricky lebih jauh, awal dirinya mengenal Veri adalah ketika pria tersebut bergabung dengan kelompok pengajian Jamaah Tabligh, di mana Ricky juga aktif di dalamnya.
Modusnya, Veri datang dan menyatakan ingin bergabung dengan dalih ingin bertobat.
“Melihat penampilannya yang bertato, jamaah pengajian pun menyambutnya dengan antusias dan penuh kekeluargaan,” tambah Ricky.
“Tapi modusnya bisaan, ngaku residivis mau bertobat. Bahkan, sempat beberapa malam ikut menginap di rumah temen-teman jamaah di Sukabumi,” tambahnya.
Namun, alih-alih bersyukur, saat kelompok pengajian ini melakukan itikaf di Mesjid Makaarimul Akhlak, di Kolaberes, Kelurahan Dayeuhluhur, Kecamatan Warudoyong, Kota Sukabumi, pelaku malah kemudian membawa kabur motor korban.
“Dia ikut itikaf kurang lebih dua harian. Kemudian kabur dengan membawa serta sepeda motor milik saya,” kata Ricky.
Melakukan Pemerasan
Cerita Ricky, salah seorang jamaah sempat mengantarkan Veri ke daerah Tipar, hingga di sebuah mulut gang ia meminta di turunkan. Sehingga, jamaah yang mengantarkan itu pun tidak mengetahui persis di mana rumah Veri.
“Jadi pas hari H, motor saya hilang, saya kejar ke gang tersebut, tapi warga di sana gak ada yang kenal sama dia,” sesal Ricky.
Ditambahkannya, jamaah memang tidak ada yang mengetahui alamat persis Veri karena ketika pertama kali bergabung, Veri mengaku tidak memiliki KTP dengan dalih hilang.
Tak cukup sampai di situ, Veri juga sempat beberapa kali meminta uang untuk membeli bensin agar bisa mengembalikan sepeda motor milik korban.
“Waktu awal handphone-nya masih bisa dihubungi. Bahkan, dia sempat beberapa kali minta uang untuk beli bensin dan janji mau mengantarkan sepeda motor saya,” papar Ricky.
“Tapi sampai tiga bulan ini sudah gak ada kabar lagi. Padahal, motor itu juga biasa saya gunakan untuk mengantar anak sekolah,” kata Ricky.
Ricky berharap, warga Sukabumi lainnya berhati-hati dan jangan mudah percaya kepada orang yang baru dikenal. “Zaman sekarang ya, jangankan baru kenal, teman dekat aja bisa menipu,” pungkasnya.
Ricky berharap kepada siapapun yang mengenali Veri, aga membantu dengan cara melaporkannya kepada pihak kepolisian.