22.3 C
Sukabumi
Jumat, April 19, 2024

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

Angkot 09 hancur disikat truk AMDK di Cicurug Sukabumi

sukabumiheadline.com - Diduga mengalami rem blong truk...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Cerita Lansia di Bojonggenteng Sukabumi, Jadi Pemulung dan Rawat Suami Lumpuh

SukabumiCerita Lansia di Bojonggenteng Sukabumi, Jadi Pemulung dan Rawat Suami Lumpuh

SUKABUMIHEADLINES.com l BOJONGGENTENG – Kisah pilu pasutri di Kampung Cibodas/Desa Cibodas, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi. Oban Sobarudin (80) hidup berdua istrinya, Mak Uay (60).

Meski usianya sudah renta ia tetap harus mencukupi kebutuhan hidup dengan mencari barang bekas untuk kebutuhan makan sehari-hari.

Namun, malangnya, semenjak kaki Oban mengalami lumpuh dan tak bisa mencari barang bekas lagi, kini hanya sang istri yang banting tulang mencari barang bekas.

Diakuinya, penghasilan dari mencari bekas hanya Rp30 ribu per hari dan itupun tidak menentu. ”Kalau mencari barang bekas hanya cukup untuk makan sehari hari,” jelas
Uay kepada sukabumiheadlines.com,Senin (14/2/2022).

Uay dan Oban Sobarudin. l Maya Safarina

Ia menambahkan, penghasilan dari mencari barang bekas hanya cukup untuk makan saja. “Boro-boro untuk pengobatan aki (kakek). Bukannya saya tak mau membawa suami berobat, tapi penghasilan dari mencari barang bekas hanya cukup untuk makan, untuk berobat aki kami tidak punya biaya,” keluh Uay.

Ia hanya berharap bisa mendapatkan bantuan dari siapapun. Untuk memenuhi kebutuhan hidup dan biaya pengobatan suaminya. “Dulu sempat mendapatkan bantuan dari pemerintah berupa BLT (bantuan langsung tunai), tapi sekarang tidak ada bantuan apapun lagi,” akunya lebih jauh.

Uay hanya bisa berharap ada yang peduli terhadap mereka dan untuk biaya pengobatan suaminya. Terlebih, kondisi fisik Uay yang mulai sering sakit-sakitan.

“Saya mulai sering sakit-sakitan, tapi kalau saya tidak mencari barang bekas, siapa lagi yang akan mencukupi untuk makan. Apalagi kondisi suami yang tak bisa beraktivitas seperti biasanya. Saya sedih,” pungkasnya lirih.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer