22.9 C
Sukabumi
Jumat, Maret 29, 2024

Blueberry, sniper cantik Rusia pembantai tentara Ukraina

sukabumiheadline.com - Sosok Blueberry sangat misterius. Namun,...

Soal tangan buruh wanita asal Bojonggenteng Sukabumi putus, Latas: Disnaker harus proaktif

sukabumiheadline.com - Paskakecelakaan kerja yang terjadi di...

Sah, masa jabatan kades kini jadi 8 tahun per periode, Dana Desa ditambah

sukabumiheadline.com - DPR RI secara resmi telah...

Cerita Pasutri 5 Anak Huni Rumah Lapuk di Bojonggenteng Sukabumi

SukabumiCerita Pasutri 5 Anak Huni Rumah Lapuk di Bojonggenteng Sukabumi

sukabumiheadline.com l BOJONGGENTENG – Sebuah rumah tak layak huni (rutilahu) berdiri di Kampung Pasirmuncang RT 01/04, Desa Cipanengah, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi.

Pantauan di lokasi, rumah milik Wawan Setiawan (40), terlihat lapuk dan tak layak huni. Dari luar, tampak kumuh dengan bambu penahan atap yang rapuh termakan usia dan nyaris roboh.

Sementara, atap genting terlihat sudah tak lagi rapih. “Ya beginilah kondisinya, sudah terlihat dari luar saja atap dinding dan genting yang sudah tak beraturan karena sudah rusak,” ucap Wawan kepada sukabumiheadline.com, Senin (28/2/2022).

Di akuinya, sudah sekira delapan tahun ia menghuni rumah tersebut beserta istrinya, Susilawati (37), dan lima anaknya.

Diakui Wawan, penghasilannya sebagai buruh pabrik belum memungkin untuk merenovasi rumahnya. Hal itu karena upah yang ia terima habis untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

“Penghasilan dari kerja sebagai buruh garmen hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama keluarga.
Untuk keperluan lainnya, alhamdulillah saya dibantu dengan anak pertama saya,” ungkap Wawan.

Ditambahkan Wawan, anak pertamanya yang bekerja sebagai buruh pabrik roti. Sedangkan, empat anak lainnya masih bersekolah. “Walaupun membantu sekadarnya karena memang penghasilannya pun tidak besar, tapi alhamdulillah,” tambah dia.

Diakui Wawan, rumah lapuknya itu merupakan peninggalan kedua orangtuanya yang sudah menjadi haknya. “Harapan saya, mudah-mudahan ada yang membantu merenovasi rumah ini, soalnya penghasilan dari pekerjaan sebagai buruh garmen hanya cukup untuk makan sehari-hari,” harap Wawan.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer