Cerita Syahrul, pemuda asal Sukabumi kesampaian nonton Linkin Park karena ngefans sejak SD

- Redaksi

Senin, 17 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Personel Linkin Park - Linkin Park

Personel Linkin Park - Linkin Park

sukabumiheadline.com – Ahad (16/2/2025) menjadi momen bahagia bagi fans Linkin Park. Sebelumnya band asal Amerika Serikat itu juga pernah memanjakan para penggemarnya di Indonesia untuk pertama kali saat tampil dalam Meteora World Tour 2004. Konser dilangsungkan di Pantai Carnaval Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, pada 13 Juni 2004 silam.

Kemudian pada tujuh tahun lalu, pelantun Numb itu kembali ke Indonesia untuk menggelar konser bertajuk A Thousand Suns: World Tour yang berlangsung pada 21 September 2011.

Dari Sukabumi demi Linkin Park

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun bagi Syarul, dua konser Linkin Park di Indonesia sebelumnya, tidak sempat ia hadiri. Padahal, pemuda asal Kota Sukabumi, Jawa Barat, itu sudah ngefans sejak masih duduk di bangku SD.

Baru pada Ahad kemarin, Syahrul akhirnya bisa menyaksikan langsung penampilan band favoritnya tersebut di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) dalam konser bertajuk From Zero World Tour.

Dalam wawancaranya bersama salah satu stasiun televisi swasta, Syahrul mengaku berangkat dari Sukabumi dengan mengendarai sepeda motor hingga Bogor dengan durasi perjalanan sekitar 2 jam 15 menit. Selanjutnya, ia naik Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line tujuan Jakarta.

“Lalu, perjalanan dilanjutkan dengan KRL Commuter Line dari Bogor, dan nyampai di area konser sekira pukul 14.08 WIB. Kalau motor saya parkir di Stasiun Bogor,” ujar Syahrul dikutip sukabumiheadline.com, dari MedCom, Senin (17/2/2025).

Syahrul, penggemar Linkin Park asal Sukabumi
Syahrul, penggemar Linkin Park asal Sukabumi – Dok. Medcom

Diakui pemuda 22 tahun itu, ia menjadi penggemar Linkin Park berawal dari kegemarannya main game yang menggunakan lagu-lagu milik Linkin Park.

“Suka nonton video gameplay (permainan video) gitu (masa SD-SMP). Nah, di video gameplay-nya itu suka diedit pakai lagu-lagu Linkin Park gitu,” ungkap Syahrul.

Baca Juga :  Trio Hijaber Sunda Metal Tur Eropa Fight Dream Believe 2022, Ini Jadwalnya

Syahrul berharap Linkin Park akan membawakan lagu-lagu yang rilis di awal kariernya, seperti yang ada di dalam album debutnya bertajuk Hybrid Theory (2000).

“Semoga bawain lagu-lagu lama sih, lagu-lagu yang dirilis awal-awalan lah, bukan kebanyakan yang baru gitu, semoga banyak yang lama lagunya,” jelas Syahrul.

Untuk informasi, konser Ahad kemarin menjadi debut bagi Emily Armstrong sebagai vokalis anyar Linkin Park.

Profil Linkin Park

Linkin Park adalah grup musik rock yang berasal dari Agoura Hills, California. Saat ini, grup digawangi Mike Shinoda selaku vokalis/multi-instrumentalis, Brad Delson sebagai gitaris, Dave Farrell sebagai bassis, Joe Hahn sebagai DJ/pemrogram, dan Colin Brittain sebagai drumer, dengan vokalis Emily Armstrong.

Mantan anggota grup ini adalah Chester Bennington dan Mark Wakefield sebagai vokalis utama serta bassis Kyle Christner. Sebagai grup musik rok alternatif, Linkin Park telah bereksperimen dalam musiknya serta memasukkan genre heavy metal, hard rock, hip hop, pop, dan electronica.

Mengutip dari linkinpark.com, band ini
Berdiri sejak 1996, grup musik ini mencapai ketenaran internasionalnya dengan album studio debutnya, Hybrid Theory (2000), yang memperoleh sertifikasi Diamond oleh Asosiasi Industri Rekaman Amerika Serikat (RIAA).

Dirilis selama puncak kancah nu metal, pemutaran berat single-single album di MTV memimpin singel One Step Closer, Crawling dan In the End ke semua tangga lagu di tangga lagu Mainstream Rock; yang terakhir menyeberang ke grafik pop.

Album kedua Meteora (2003), meneruskan kesukesan grup ini, memuncaki Billboard 200, dan diikuti tur konser yang meluas serta konser amal.

Setelah menempatkan nu metal dan rap metal yang makin ramah radio, grup ini bereksperimen dengan suara eksperimental di album ketiga mereka, Minutes to Midnight (2007), yang juga memuncaki Billboard 200.

Baca Juga :  Memahami Love Tale dari Derai duo alternatif pop asal Sukabumi label Warner Music Indonesia

Alhasil, pada akhir dekade, Linkin Park menjadi salah satu grup musik rock paling sukses dan populer.

Linkin Park juga telah mengeksplorasi genre yang lebih luas melalui rilisnya album keempatnya, A Thousand Suns (2010), yang banyak memasukkan musik elektronik.

Album kelimanya, Living Things (2012), menggabungkan seluruh elemen dari rekaman sebelumnya.

Lalu pada album keenam mereka, The Hunting Party (2014), kembali ke suara rok yang lebih keras.

Album ketujuh, One More Light (2017), rekamannya kembali elektronik dan banyak mengusung unsur pop.

Bunuh diri sang vokalis

Linkin Park adalah salah satu grup musik dengan penjualan terlaris pada abad ke-21 dan artis musik terlaris di dunia, setelah menjual lebih dari 70 juta keping album di seluruh dunia.

Grup ini memenangkan dua Grammy Awards, enam American Music Awards, empat MTV Video Music Awards dan tiga World Music Awards. Pada tahun 2003, MTV2 mencatat Linkin Park sebagai band terbesar keenam dalam video musik era itu dan terbaik ketiga sepanjang milenium baru.

Billboard menobatkan Linkin Park pada posisi ke-19 pada daftar Artis Terbaik Dekade Ini. Pada 2012, band ini terpilih sebagai artis terbesar tahun 2000-an dalam jajak pendapat Bracket Madness di VH1. Pada tahun 2014, grup ini dinyatakan sebagai “Grup Musik Rock Terbesar di Dunia Saat Ini” oleh Kerrang!

Linkin Park mengalami hiatus ketika vokalis lama Bennington meninggal karena bunuh diri pada Juli 2017. Pada April 2022, Shinoda mengungkapkan bahwa grup tersebut tidak sedang mengerjakan musik baru atau berencana melakukan tur di masa mendatang.

Hingga pada 28 April 2020, bassis Dave Farrell mengungkapkan bahwa Linkin Park mulai mengerjakan musik baru.

Berita Terkait

5 penyanyi jebolan Indonesian Idol asal Sukabumi, dari pedagang cilok hingga raih golden ticket
5 biduan dangdut ini ternyata berasal dari Sukabumi, nomor 5 berwajah anggun
Out dari The Groove, vokalis dan pencipta lagu Rieka Roslan: Malu pulang ke Sukabumi
Grimlock Agony, unit Deathcore asal Sukabumi usai lepas debut “Suffocate”
Vokalis Sukatani Band dipecat dari guru SD sebab somasi polisi soal lagu Bayar Bayar Bayar
“Hail” Reburn! Kolaborasi band asal Sukabumi dan Spanyol, Angel Of Death X Barbarian Prophecies
Ini profil Gao YiFei, si Tararara Girl peniup terompet pemersatu bangsa
Kabar baru Revina Alvira, penyanyi asal Sukabumi mirip Lesti Kejora viral lagi berkat lagu ini

Berita Terkait

Rabu, 26 Maret 2025 - 03:23 WIB

5 penyanyi jebolan Indonesian Idol asal Sukabumi, dari pedagang cilok hingga raih golden ticket

Sabtu, 15 Maret 2025 - 11:00 WIB

5 biduan dangdut ini ternyata berasal dari Sukabumi, nomor 5 berwajah anggun

Minggu, 2 Maret 2025 - 00:01 WIB

Out dari The Groove, vokalis dan pencipta lagu Rieka Roslan: Malu pulang ke Sukabumi

Kamis, 27 Februari 2025 - 00:01 WIB

Grimlock Agony, unit Deathcore asal Sukabumi usai lepas debut “Suffocate”

Jumat, 21 Februari 2025 - 21:32 WIB

Vokalis Sukatani Band dipecat dari guru SD sebab somasi polisi soal lagu Bayar Bayar Bayar

Berita Terbaru