27.3 C
Sukabumi
Senin, April 29, 2024

Xiaomi 14 dipasarkan di Indonesia, kamera LEICA 50MP, ini harga dan keunggulannya

sukabumiheadline.com - Xiaomi Indonesia telah mengonfirmasi kehadiran...

Citarum, Sungai yang Membelah Dua Kerajaan di Tatar Pasundan Mengalir dari Gunung Wayang

KhazanahCitarum, Sungai yang Membelah Dua Kerajaan di Tatar Pasundan Mengalir dari Gunung Wayang

sukabumiheadline.com l Masyarakat Indonesia pada umumnya sudah mafhum kenapa banyak nama daerah di Provinsi Jawa Barat yang dimulai dengan kata “Ci”. Hal itu tentu erat kaitannya dengan keberadaan sungai di mana daerah tersebut berada.

Sebagai daerah yang memiliki banyak aliran sungai, tentunya tidak mengherankan jika banyak daerah di Tatar Pasundan yang dimulai dengan kata “Ci”, seperti Cianjur, Cibinong, dan banyak lainnya.

Karena air dan sungai erat kaitannya dengan kehidupan manusia, maka banyak lambang daerah di provinsi ini yang memasukkan unsur air atau sungai.

Dikutip sukabumiheadline.com dari laman citarum.bappenas.go.id, di sepanjang aliran Citarum terdapat tujuh mata air utama, termasuk mata air yang terbesar, yaitu Pangsiraman.

Sungai Citarum melintasi 12 wilayah kabupaten dan kota seperti Bandung, Bandung Barat, Cianjur, Sumedang, Bogor, Purwakarta, Bekasi, Karawang, Indramayu, Subang, Bandung, dan Cimahi.

Selain itu, aliran sungai ini juga dimanfaatkan untuk membangun waduk seperti Cirata, Saguling, dan Jatiluhur.

Sedangkan sumber airnya terletak di Gunung Wayang, tepatnya di sebelah selatan Kota Bandung. Sehingga, hampir membagi daerah Pasundan menjadi dua wilayah.

Dari sumber air ini, sungai mengalir sepanjang 3.332,97 kilometer melalui cekungan dan mengarah ke Waduk Saguling, dan wilayah yang tergenang mencapai sekitar 8.779,20 Kilometer persegi.

Gunung Wayang. l Wikipedia

Kerajaan Tarumanegara 

Berbicara tentang sungai di Jawa Barat, beberapa di antara keberadaan sungai itu erat kaitannya dengan peradaban dan sejarah sebuah kerajaan.

Salah satunya adalah Sungai Citarum yang membentang dari Cekungan Bandung dan bermuara di Laut Jawa.

Warga Jawa Barat tentunya sudah tidak asing lagi catatan tentang kedekatan sungai ini dengan sebuah Kerajaan Hindu Kuno,. Secara bahasa, “Ci” yang berarti air dan “Tarum” yang merujuk kepada Kerajaan Tarumanegara.

Disebutkan dalam banyak literatur sejarah, pada abad ke-5, Jayasingawarman membangun dusun kecil di tepi Sungai Citarum, yang kemudian berkembang menjadi Kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara atau Taruma adalah sebuah kerajaan yang didirikan oleh Maharesi Jayasingawarman, berkuasa di wilayah pulau Jawa bagian barat pada abad ke-4 hingga abad ke-7 masehi.

Dengan demikian, kerajaan ini merupakan salah satu kerajaan tertua di nusantara yang diketahui. Dalam catatan, kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan hindu beraliran wisnu.

salah satu ciri khas Kerajaan Tarumanegara adalah sistem pemerintahan yang terorganisir dengan baik. Kerajaan ini dipimpin oleh seorang Raja yang disebut ” Rajadiraja ” atau ” Raja segala raja ” selain raja, ada juga para bangsawan yang membantu mengatur pemerintahan dan menjalankan tugas administratif.

Puncak kejayaan Kerajaan Tarumanegara pada masa pemerintahan Raja Purnawarman, berkuasa antara 395-434 Masehi dan merupakan raja ketiga. Raja Purnawarman adalah penganut agama Hindu, aliran Vaisnawa.

Prasasti Cidanghiang. l Wikipedia

Namun pada gilirannya kemudian, sungai ini menjadi pembatas dua kerajaan pecahan Tarumanegara, yakni Kerajaan Galuh dan Kerajaan Sunda.

Untuk diketahui, sejumlah peninggalan arkeologi Kerajaan Tarumanegara yang masih tersisa hingga kini, adalah Prasasti Kebon Kopi (Prasasti Tapak Gajah), Prasasti Tugu, Prasasti Cidanghiang (Prasasti Munjul), Prasasti Ciaruteun, Prasasti Muara Cianten, dan Prasasti Jambu (Prasasti Pasir Koleangkak).

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer