Empat pinjol ditutup OJK selama 2024, ini daftarnya

- Redaksi

Rabu, 23 Oktober 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi pinjaman online atau pinjol - Istimewa

Ilustrasi pinjaman online atau pinjol - Istimewa

sukabumiheadline.com – Dalam kurun Januari hingga Oktober 2024, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah menutup empat fintech lending atau jasa penyedia pinjaman online (pinjol).

Hal itu diketahui dari rilis OJK terkait dengan pencabutan izin usaha pinjol PT Investree Radhika Jaya (Investree). Pencabutan izin usaha ini didasari oleh pelanggaran terkait ekuitas minimum, yaitu jumlah ekuitas (modal) yang harus dimiliki sebelum perusahaan meminjamkan dana kepada klien yang gagal dipenuhi pihak Investree.

Dalam siaran persnya, diketahui OJK tidak hanya mencabut izin usaha Investree, namun juga tiga pinjol lainnya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Berikut adalah daftar pinjol yang Ditutup OJK per Oktober 2024:

1. Dhanapala milik PT Semangat Gotong Royong

OJK mencabut izin usaha PT Semangat Gotong Royong (Dhanapala) pada 5 Juli 2024 melalui Keputusan Dewan Komisioner Nomor KEP-35/D.06/2024,

Baca Juga :  Hati-hati warga Sukabumi, cuma ini daftar pinjol legal terbaru versi OJK

Pencabutan izin usaha Dhanapala dilakukan setelah PT SGR mengajukan permohonan pengembalian izin usaha sebagai Penyelenggara LPBBTI (Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi) Pengembalian izin usaha karena perusahaan berencana melakukan sentralisasi kegiatan usaha LPBBTI pada satu entitas, di mana PT SGR memiliki dua entitas usaha LPBBTI.

Baca Juga: Hati-hati warga Sukabumi, cuma ini daftar pinjol legal terbaru versi OJK

2. Jembatan Emas milik PT Akur Dana Abadi

Selanjutnya adalah PT Akur Dana Abadi atau ADA (Jembatan Emas). Pencabutan izin usaha pinjol legal ini ditetapkan melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-33/D.06/2024 pada tanggal 3 Juli 2024.

Seperti halnya PT SGR, PT ADA mengajukan permohonan pengembalian izin usaha sebagai penyelenggara LPBBTI karena belum bisa memenuhi ketentuan ekuitas minimum serta pemenuhan jumlah direksi.

3. TaniFund milik PT Tani Fund Madani Indonesia

Baca Juga :  Jabar juara, 5 provinsi dengan pengutang pinjol terbesar di Indonesia

Surat Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-19/D/06/2024 menetapkan pencabutan izin usaha TaniFund (PT Tani Fund Madani Indonesia) pada 3 Mei 2024.

Pencabutan izin usaha pinjol ini dilakukan karena TaniFund tidak memenuhi ketentuan ekuitas minimum serta tidak melaksanakan rekomendasi pengawasan Otoritas Jasa Keuangan.

Sebelum mencabut izin usaha TaniFund secara resmi, OJK telah melakukan langkah-langkah pengawasan (supervisory actions) serta memberikan sanksi administratif secara bertahap.

OJK juga sudah melakukan komunikasi secara intens dengan para Pengurus dan Pemegang Saham TaniFund untuk memastikan komitmen mereka dalam menyelesaikan permasalahan TaniFund. Namun, pihak TaniFund tidak kunjung memenuhi kewajibannya.

4. Investree milik PT Investree Radhika Jaya

Dan terbaru, OJK menutup izin usaha PT Investree Radhika Jaya (Investree) melalui Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-53/D.06/2024 pada tanggal 21 Oktober 2024. Pencabutan izin usaha Investree disebabkan perusahaan tidak mampu memenuhi kewajiban ekuitas minimum dan ketentuan lainnya yang berkaitan dengan kegiatan usaha LPBBTI.

Investree juga memiliki kinerja buruk serta mengganggu operasional dan pelayanannya kepada masyarakat.

Berita Terkait

Profil Glenn Sugita, bos Persib jadi Komisaris PT LIB, Dirut masih Ferry Paulus
Digempur impor, hanya 4 kecamatan ini di Kabupaten Sukabumi penghasil kacang kedelai
Dana Desa jadi jaminan jika galbay, semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi bisa pinjam modal ke bank
PBB rilis daftar perusahaan berperan dalam ekonomi genosida di Gaza
Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi
Pemilik RS Hermina Sukabumi, dari perusahaan otomotif hingga orang terkaya di Indonesia
Ini 26 kecamatan penghasil padi gogo di Sukabumi, Cikakak paling sedikit
Mulai 1 Juli semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi sudah bisa pinjam modal ke bank Himbara

Berita Terkait

Rabu, 9 Juli 2025 - 03:16 WIB

Profil Glenn Sugita, bos Persib jadi Komisaris PT LIB, Dirut masih Ferry Paulus

Senin, 7 Juli 2025 - 10:38 WIB

Digempur impor, hanya 4 kecamatan ini di Kabupaten Sukabumi penghasil kacang kedelai

Jumat, 4 Juli 2025 - 02:51 WIB

Dana Desa jadi jaminan jika galbay, semua Kopdes Merah Putih di Sukabumi bisa pinjam modal ke bank

Jumat, 4 Juli 2025 - 00:09 WIB

PBB rilis daftar perusahaan berperan dalam ekonomi genosida di Gaza

Selasa, 1 Juli 2025 - 15:04 WIB

Bank Syariah Muhammadiyah meluncur, diharapkan bertransformasi

Berita Terbaru