Foto-foto sejarah pembangunan jalur Kereta Api Bogor-Sukabumi-Cianjur 1873

- Redaksi

Minggu, 2 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokomotif KA di Stasiun Sukabumi tahun 1947 - Istimewa

Lokomotif KA di Stasiun Sukabumi tahun 1947 - Istimewa

sukabumiheadline.com – Upaya pemerintah kolonial membuka jalur kereta api ke wilayah pedalaman Jawa Barat dimaksudkan untuk mempermudah mengangkut hasil bumi seperti tebu, karet, kina, teh maupun kopi.

Hal itu lah yang mendorong pemerintahan kolonial Belanda gencar melakukan pembukaan jalur-jalur kereta api baru di pulau Jawa salah satunya di tanah Pasundan, pada paruh kedua abad ke-19.

Nantinya hasil bumi tersebut akan dikirimkan ke ibu kota, Batavia (sekarang Jakarta) yang sudah terhubung dengan jalur kereta api dari Buitenzorg (Bogor) sejak 31 Januari 1873.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Stasiun KA Bogor tahun 1881
Stasiun KA Bogor tahun 1881 – Istimewa

Stasiun KA Bogor merupakan stasiun yang saat ini menjadi pusat pemberangkatan dan kedatangan kereta api di Kota Bogor, baik KRL maupun kereta lokal. Selain jalur kereta mengarah ke Jakarta Kota, Stasiun Bogor juga memiliki jalur menuju Sukabumi.

Baca Juga :  Tak lagi sampai Cipatat, KA Siliwangi dari Sukabumi langsung ke Padalarang

Selain untuk segi ekonomi, adanya jalur kereta juga digunakan untuk keperluan militer dan aksesibilitas daerah yang masih terisolir.

Stasiun KA Batutulis tahun 1933
Stasiun KA Batutulis tahun 1933 – Istimewa

Pembangunan jalur KA tak berhenti sampai Cicurug, karena pada tahun-tahun berikutnya pemerintah membuka jalur lagi sampai Bandung dan Cicalengka.

Perusahaan kereta api negara, Staatsspoorwegen (SS), akhirnya memulai pembangunan jalur yang terbagi menjadi tiga tahap, yaitu:

  • Buitenzorg (Bogor) – Cicurug, 27 kilometer (pembukaan jalur 5 Oktober 1881)
  • Cicurug – Sukabumi, 31 kilometer (21 Maret 1882)
  • Sukabumi – Cianjur, 39 kilometer (10 Mei 1883)
Stasiun KA Cigombong tahun 1933
Stasiun KA Cigombong tahun 1933 – Istimewa

Seperti diketahui, jalur KA Bogor – Sukabumi melintasi sejumlah kota kecamatan yang berada di wilayah Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kabupaten Sukabumi hingga Kota Sukabumi.

Karenanya, juga dibangun stasiun transit di setiap kota kecamatan yang dilalui seperti Cicurug, Parungkuda, Cibadak, Cisaat hingga Kota Sukabumi.

Baca Juga :  Menelisik alasan dibangun dan penampakan Stasiun KA Parungkuda Sukabumi tahun 1900

Stasiun KA Parungkuda sendiri saat ini sudah mengalami banyak perubahan setelah direnovasi beberapa kali. Meskipun bangunan utama stasiun masih mempertahankan gaya arsitektur kolonial, namun ada perubahan signifikan dalam hal pelayanan yang telah menggunakan sejumlah peralatan modern. Baca selengkapnya: Menelisik alasan dibangun dan penampakan Stasiun KA Parungkuda Sukabumi tahun 1900

Stasiun KA Parungkuda tahun 1900
Stasiun KA Parungkuda tahun 1900 – Istimewa

Bersamaan dengan jalur KA Sukabumi – Cianjur, diresmikan juga Stasiun Cianjur yang memulai pembangunan setahun sebelumnya.

Relasi Sukabumi – Cianjur dikenal dengan jalurnya yang meliuk-liuk di daerah perbukitan.

Para pegawai Stasiun KA Sukabumi tahun 1913
Para pegawai Stasiun KA Sukabumi tahun 1913 – Istimewa

Tak hanya itu, sebuah terowongan dengan panjang 686 meter bernama Terowongan Lampegan yang selesai dibangun pada 1882 juga cukup dikenal di daerah tersebut.

IMG 20250302 002947
Terowongan Lampegan Cianjur – Istimewa

Seiring masifnya pembangunan jalur KA di Jawa Tengah, jalur rel KA Buitenzorg dan Sukabumi akhirnya tersambung dengan jalur Cilacap – Yogyakarta pada 1894.

IMG 20250302 003129
Stasiun KA Cianjur tahun 1933 – Istimewa

Jalur KA Sukabumi – Cianjur sempat mengalami mati suri. Pada 8 Februari 2014, pelayanan dibuka kembali menggunakan Kereta Api Siliwangi. Baca selengkapnya: Terbaru, Jadwal KA Siliwangi Relasi Sukabumi-Bandung

Berita Terkait

Mengenal KH Muhammad Ridwanullah, ulama Sukabumi penafsir kitab Alfiyah Ibnu Malik
Mengenal ulama asal Spanyol dan kitab Alfiyah Ibnu Malik buku syair berirama tata bahasa Arab
Kisah haru Marsha Timothy mantap memeluk Islam
Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi
Memahami gerhana dalam pandangan Islam: Dari mitos peradaban kuno ke tauhid
Sejarah imurasi: Kisah Nurjanah, wanita Sukabumi bebas setalah 15 tahun dikerangkeng
Dahnil: non-Muslim boleh menjadi Petugas Haji Embarkasi
Dewi Sartika: Pahlawan pendidikan dari Tatar Pasundan hingga dirikan Sakola Kautamaan Istri di Sukabumi

Berita Terkait

Jumat, 26 September 2025 - 03:54 WIB

Mengenal KH Muhammad Ridwanullah, ulama Sukabumi penafsir kitab Alfiyah Ibnu Malik

Jumat, 26 September 2025 - 03:24 WIB

Mengenal ulama asal Spanyol dan kitab Alfiyah Ibnu Malik buku syair berirama tata bahasa Arab

Selasa, 23 September 2025 - 00:35 WIB

Kisah haru Marsha Timothy mantap memeluk Islam

Senin, 15 September 2025 - 00:17 WIB

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 8 September 2025 - 12:32 WIB

Memahami gerhana dalam pandangan Islam: Dari mitos peradaban kuno ke tauhid

Berita Terbaru

Lakalantas ambulans vs motor di Cisaat Sukabumi - Ist

Sukabumi

Ngeri! Lakalantas ambulans vs motor di Cisaat Sukabumi

Rabu, 1 Okt 2025 - 15:36 WIB