sukabumiheadline.com – Grimlock Agony, memulai debutnya di kancah musik bawah tanah dengan melepas 6 amunisi segar sekaligus, dalam bentuk E.P Album yang bertajuk Suffocate.
Grimlock Agony digawangi Bertus (Vocal), Teguh (Guitar), Teguh H.I (Guitar), Akay (Bass) dan Philips (Drum).
Sebagai sebuah band Deathcore baru, Grimlock Agony berhasil menunjukkan dedikasi dan semangat mereka dalam menciptakan proyek musik yang unik dan memikat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di Album ini Grimlock Agony membalut sound modern serta aransemen musik keras yang tidak biasa, cukup concern dengan eksplorasi di dalamnya.
Namun demikian, Grimlock Agony masih tetap menjaga warna musik mereka, yang memadukan beberapa gaya berbeda dari musik, lirik, penyampaian lagu, serta menggunakan gitar tuning drop rendah, untuk menghasilkan suara distorsi yang kuat, dan berakar dari genre musik Deathcore.
Profil dan album Grimlock Agony
Grimlock Agony merupakan band pendatang baru yang baru saja terbentuk pada pertengahan 2023. Band ini merupakan unit Deathcore asal Kota Sukabumi.
Mereka nengusung aliran Deathcore dengan pengaruh besar dari Slaughter To Prevail, Whitecapel, Slipknot, Periphery, dll. Grimlock Agony dalam pandangan filosofi mereka adalah “sebuah penderitaan yg harus terkunci dan diakhiri untuk menjadi lebih baik”.
Bertus, Teguh, Akay, dan Philips melepas 2 peluru tajam mereka pada 12 April 2024. Metal Militia 99 Production menjadi label untuk menaungi dan menangani rilisan mereka, di produseri oleh pentolan band Angel Of Death yaitu Faizal Darussalam.
Single promo ini dirilis dalam format fisik dalam bentuk CD & KASET PITA. Karya mereka tersedia dalam bundle Pack 1st Merchandise G.A. Sebelumnya, single dengan judul Suffer dirilis dalam format CD oleh brand lokal HAILZ secara terbatas.
Di tanggal yang sama 2 judul milik Grimlock Agony akan dijadwalkan terbit dalam format digital yang disebar di seluruh platform.
Setelahnya, Grimlock Agony tengah dipersiapkan menggarap clip video perdana dan tengah menentukan tanggal untuk agenda pesta perilisannya.
Adapun kedua karya tersebut adalah, SUFFER yang bercerita tentang sebuah pemberontakan diri atas keputusasaan dalam penderitaan yang menyakitkan.
Kemudian, Dissected Humanity bercerita tentang kekuatan para pemimpin dunia yang mengatur pola kehidupan manusia dari segi pengaturan populasi manusia, ekonomi, kesehatan, mental dan psikis masyarakat.
Album ini sendiri menceritakan tentang keresahan, kegelisahan yang dirasakan saat ini. Kehilangan kepercayaan terhadap segala aspek kehidupan dan mencoba untuk mencari jati diri, akan tetapi dalam pencarian jati diri tersebut menemukan kegelapan dan semakin tidak terkendali.
Proses rekaman diproduksi melibatkan beberapa studio di antaranya TR Record dengan Wig Angel Of Death, Mixing by Ryan Sapiens at Sapiens Studio, dan Mastering by Teguh Grimlock.
Selain bertujuan memperkenalkan keberadaan melalui rilisan karya tersebut, Grimlock Agony berharap dapat diterima oleh para pemerhati dan penikmat extreme music di Indonesia.