Harta dan profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri keuangan ke-30, urang Sunda yang ceplas-ceplos

- Redaksi

Minggu, 14 September 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Purbaya Yudhi Sadewa - Ist

Purbaya Yudhi Sadewa - Ist

sukabumiheadline.com – Sosok Purbaya Yudhi Sadewa, Menteri Keuangan ke-30, tiba-tiba populer setelah belum genap sehari sudah mengeluarkan pernyataan yang dinilai kontroversial, terkait tuntutan rakyat 17+8.

Purbaya kemudian meminta maaf.

Namun bagi kalangan yang mengenalnya, Purbaya mendapat julukan “Koboy”. Karakternya dikenal terbuka dan senang bicara ceplas-ceplos. Hal itu juga diakuinya ketika diundang dalam Podcast bersama mantan Menteri BUMN Dahlan Iskan — Menteri BUMN era Presiden RI ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ia juga dikenal lugas dalam mengeluarkan pernyataan. Bahkan, Presiden Indonesia ke-7, Joko Widodo, mengamini hal itu. Jokowi juga menyebut Purbaya sebagai ekonom yang bermazhab berbeda denganemteri keuangan sebelumnya, Sri Mulyani Indrawati.

Lantas, siapa sebenarnya Purbaya Yudhi Sadewa?

Profil dan biodata Purbaya Yudhi Sadewa

Purbaya Yudhi Sadewa adalah pria Sunda yang lahir di Bogor, 7 Juli 1964, dari pasangan drh. J. Soegiri (ayah)
Prof. Dr. drh. Nawangsari Soegiri (ibu).

Ia adalah seorang ekonom dan insinyur Indonesia yang saat ini menjabat sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia sejak 8 September 2025 di bawah Presiden Prabowo Subianto. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dari 2020–2025.

Pria independen (non-partai) ini menikah dengan Ida Yulidina dan memiliki dua orang anak.

Purbaya Yudhi Sadewa menikah dengan Ida Yulidina, yang merupakan pemenang ajang Wajah Femina pada tahun 1989. Dari pernikahan ini, mereka dikaruniai dua orang putra, yaitu Yuda Purboyo Sunu dan Yudo Achilles Sadewa. Baca selengkapnya: Profil Yudo Sadewa, anak menteri nyinyiri Sri Mulyani dan sebut orang miskin itu munafik

Putranya, Yudo Achilles Sadewa, dikenal sebagai seorang trader dan kreator konten. Purbaya sendiri pernah menyebut Yudo sebagai “si bocah trader” dalam sebuah unggahan media sosial pada tahun 2023.

Riwayat pendidikan

Purbaya meraih gelar sarjana dari Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Bandung (ITB). Sementara gelar Master of Science (MSc) dan gelar Doktor di bidang Ilmu Ekonomi diperoleh dari Universitas Purdue, Indiana, Amerika Serikat (M.Sc. & Ph.D).

Pengalaman dan karier profesional

Sebelum terjun di pemerintahan, ia memulai karier sebagai Field Engineer di Schlumberger Overseas SA (1989–1994). Kemudian pada Oktober 2000 hingga Juli 2005 ia ditunjuk sebagai Senior Economist di Danareksa Research Institute.

Selanjutnya, ia menjadi Direktur Utama PT Danareksa Securities dari April 2006 Oktober 2008. Ia juga menjadi Chief Economist Danareksa Research Institute Juli 2005 – Maret 2013, dan sebagai Anggota Dewan Direksi PT Danareksa (Persero) dari Maret 2013 hingga April 2015. Baca selengkapnya: Sri Mulyani out, siapa Purbaya Yudhi Sadewa Menkeu baru dilantik Prabowo?

Karier di pemerintahan

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa saat Konferensi Pers
Ia memulai karier pemerintahannya di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Ia menjadi Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dalam kurun waktu 4 tahun (2010–2014) selain itu ia juga menjadi Anggota Komite Ekonomi Nasional (2010–2014), lembaga nonstruktural yang diketuai Chairul Tandjung.

Pada Maret 2015, ia ditunjuk sebagai Deputi III Bidang Pengelolaan Isu Strategis, Kantor Staf Presiden Republik Indonesia oleh Kepala Staf Kepresidenan Luhut Binsar Pandjaitan.[8] Ia hanya menjabat sampai September 2015. Kemudian pada November 2015, Purbaya ditunjuk sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, jabatan ini ia emban sampai Juli 2016.

Baca Juga :  Gaji ke-13 dan Tunjangan 2022 Cair: PNS, TNI, Polri, Pensiunan Besarannya Bikin Ngiler

Pada tahun 2016, ia kembali ke Kementerian Koordinator Bidang Pereknomian. Ia menjadi Wakil Ketua Satgas Penanganan dan Penyelesaian Kasus (Debottlenecking), yang lebih dikenal dengan “Pokja IV”, di bawah Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Juni 2016-2020).

Kemudian, dia dipindahkan ke Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman sebagai Staf Khusus Bidang Ekonomi (Juli 2016–Mei 2018). Jabatannya dinaikkan menjadi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi dari Mei 2018 hingga Juni 2020.

Selanjutnya digeser menjadi Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim dan Energi pada Juni 2020.

Purbaya dilantik sebagai Ketua Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan dari 2020–2025 pada 23 September 2020, ia kemudian ditunjuk oleh sebagai Menteri Keuangan Republik Indonesia menggantikan Sri Mulyani pada 8 September 2025.

Pengalaman organisasi

Ia menjadi Anggota Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (2016–2020) dan Anggota Indonesia Economic Forum (2015–). Pada Oktober 2016, ia ditunjuk sebagai Gubernur Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dari Indonesia menggantikan Widhyawan.

Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa

Kurang dari 24 jam setelah dilantik, Purbaya menghadapi setidaknya tiga kontroversi yang menjadi sorotan media dan masyarakat.

Pernyataan terkait “17+8 Tuntutan Rakyat”

Pada hari pelantikannya, Purbaya menanggapi gerakan “17+8 Tuntutan Rakyat” yang disuarakan oleh elemen masyarakat sipil. Ia menyatakan bahwa tuntutan tersebut merupakan “suara sebagian kecil rakyat kita” yang mungkin merasa hidupnya terganggu atau masih kurang.

Ia berpendapat bahwa tuntutan tersebut akan hilang secara otomatis jika ia berhasil menciptakan pertumbuhan ekonomi 6 hingga 7 persen, karena masyarakat akan “sibuk cari kerja dan makan enak dibandingkan mendemo”.

Pernyataan ini memicu kritik luas dari publik karena dianggap meremehkan aspirasi masyarakat. Menanggapi hal tersebut, Purbaya menyampaikan permohonan maaf pada saat konferensi pers serah terima jabatan.

Ia mengaku masih beradaptasi dengan posisi barunya dan menyebut dirinya sebagai “menteri kagetan” dengan gaya bicara yang “koboy”. Ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam memberikan pernyataan di masa mendatang.

Dalam klarifikasi selanjutnya, Purbaya menjelaskan bahwa pernyataannya didasarkan pada konsep ekonomi dan pengalamannya. Menurutnya, percepatan pertumbuhan ekonomi tidak akan serta-merta menyebabkan inflasi karena kapasitas ekonomi Indonesia masih memiliki ruang untuk tumbuh.

Unggahan Media Sosial Anak
Kontroversi kedua datang dari putranya, Yudo Achilles Sadewa. Sebuah tangkapan layar yang diduga berasal dari akun Instagram Yudo (@yvdos4dewa) viral di media sosial. Dalam unggahan tersebut, tertulis kalimat yang dinilai menyindir Sri Mulyani: “Alhamdulillah, ayahku melengserkan agen CIA Amerika yang menyamar menjadi menteri”.

Unggahan tersebut tersebar luas dan memicu perbincangan publik. Tak lama setelah viral, akun Instagram milik Yudo Sadewa tidak dapat ditemukan lagi.

Reaksi publik dan pasar keuangan
Pernyataan awal Purbaya sebagai menteri menuai respons dari berbagai kalangan. Ekonom dan Pakar Kebijakan Publik UPN Veteran Jakarta, Achmad Nur Hidayat, mengkritik sikap Purbaya yang dinilai terlalu percaya diri (overconfidence) dan meremehkan kritik publik.

Baca Juga :  Genjot pajak, Prabowo targetkan pendapatan negara Rp3 ribu triliun

Menurutnya, pernyataan tersebut dapat memberikan sinyal berbahaya bagi stabilitas pasar dan menunjukkan penyederhanaan masalah yang kompleks.

Dari sisi pasar keuangan, analis memproyeksikan bahwa pelaku pasar akan mengambil sikap menunggu (wait and see) terhadap kebijakan yang akan diterapkan oleh Purbaya. Ketidakpastian akibat pergantian pejabat dan pernyataan yang kontroversial berpotensi menyebabkan pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dalam jangka pendek.[19]

Purbaya effect

Efek Purbaya adalah istilah yang digunakan oleh media dan analis keuangan untuk merujuk pada reaksi pasar dan pergeseran ekspektasi kebijakan ekonomi setelah Purbaya Yudhi Sadewa menjabat sebagai Menteri Keuangan Indonesia pada September 2025.

Fenomena ini secara khusus dikaitkan dengan pendekatan kebijakan fiskalnya yang dianggap lebih agresif dan berfokus pada stimulus pertumbuhan melalui intervensi likuiditas, berbeda dengan kebijakan pendahulunya yang lebih konservatif.

Katalis utama dari Purbaya Effect adalah kebijakan perdananya untuk merelokasi dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) sebesar Rp200 triliun dari Bank Indonesia ke bank-bank milik negara.

Tujuan yang dinyatakan adalah untuk meningkatkan likuiditas perbankan guna mendorong penyaluran kredit. Pendekatan ini konsisten dengan saran kebijakan yang pernah ia sampaikan semasa pandemi COVID-19.

Manifestasi awal dari efek ini terlihat pada reaksi pasar yang beragam. Pada hari pertama Purbaya menjabat, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 1,78%, yang diatribusikan oleh para analis sebagai cerminan ketidakpastian investor. Sebaliknya, nilai tukar Rupiah menunjukkan stabilitas relatif pada periode yang sama.

Kebijakan ini memicu analisis yang berbeda dari kalangan ekonom. Sebagian pihak memandangnya sebagai stimulus positif yang dapat menurunkan suku bunga pinjaman dan menggerakkan sektor riil.

Sementara itu, pihak lain menyuarakan kehati-hatian, dengan alasan bahwa masalah utama mungkin bukan pada kurangnya likuiditas, melainkan pada lemahnya permintaan kredit. Risiko seperti potensi inflasi dan moral hazard di sektor perbankan juga menjadi poin yang disorot.

Harta kekayaan

Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang disampaikan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 11 Maret 2025 untuk periode 2024, total harta kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa tercatat sebesar Rp39.210.000.000. Dalam laporan tersebut, Purbaya tercatat tidak memiliki utang.

Berikut adalah rincian dari harta kekayaan tersebut:

  • Tanah dan Bangunan
    Total nilai aset tanah dan bangunan milik Purbaya mencapai Rp30.500.000.000. Seluruh aset properti ini berada di Kota Jakarta Selatan dan dilaporkan sebagai hasil sendiri.

Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Tanah dan Bangunan seluas 2.152 m²/400 m² senilai Rp13.000.000.000.
  • Tanah dan Bangunan seluas 120 m²/100 m² senilai Rp1.500.000.000.
  • Tanah seluas 1.787 m² senilai Rp16.000.000.000.

Alat Transportasi dan Mesin
Purbaya melaporkan kepemilikan enam unit kendaraan dengan total nilai Rp3.606.000.000. Seluruh kendaraan ini juga dilaporkan sebagai hasil sendiri. Rinciannya adalah:

  • Mobil Mercedes-Benz Sedan tahun 2008, senilai Rp200.000.000.
  • Mobil BMW Jeep tahun 2019, senilai Rp1.600.000.000.
  • Mobil Toyota Alphard Minibus tahun 2019, senilai Rp1.000.000.000.
  • Mobil Peugeot Jeep New 5008 tahun 2019, senilai Rp730.000.000.
  • Motor Yamaha XMAX BG6 AT tahun 2018, senilai Rp55.000.000.
  • Motor Honda Vario 125 tahun 2021, senilai Rp21.000.000.

Aset Lainnya
Harta Bergerak Lainnya: senilai Rp684.000.000.

  • Kas dan Setara Kas: senilai Rp4.200.000.000.
  • Surat Berharga: senilai Rp220.000.000.

Berita Terkait

Syahrini jadi artis terkaya ke-4 di Indonesia, intip sumber duit dan masa kecil wanita Sukabumi ini
Beda dengan Ahmad Sahroni, pria asal Sukabumi ini terusir ke Singapura dan jadi miliarder
5 orang terkaya Indonesia 2025, nomor 1 punya aset triliunan Rupiah di Sukabumi
5 artis terkaya di Indonesia: 4 asal Sukabumi, nomor 1 seleb Rp1 triliun
Profil Rosano Barack punya mantu artis asal Sukabumi, sekaya apa sih mertua Syahrini?
Karyawati terbaik, wanita asal Sukabumi Eer Nurhasanah mendapat reward umrah
Sunanda Rahmat Hidayat, YouTuber 12 juta subscriber asal Sukabumi ingin jadi terkaya di kampung
Kisah sukses food vlogger asal Sukabumi, Gerry Girianza: Dari Amerika Serikat ke Pulau Dewata

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 18:55 WIB

Harta dan profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri keuangan ke-30, urang Sunda yang ceplas-ceplos

Rabu, 3 September 2025 - 01:26 WIB

Syahrini jadi artis terkaya ke-4 di Indonesia, intip sumber duit dan masa kecil wanita Sukabumi ini

Senin, 1 September 2025 - 00:01 WIB

Beda dengan Ahmad Sahroni, pria asal Sukabumi ini terusir ke Singapura dan jadi miliarder

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 03:33 WIB

5 orang terkaya Indonesia 2025, nomor 1 punya aset triliunan Rupiah di Sukabumi

Jumat, 22 Agustus 2025 - 02:00 WIB

5 artis terkaya di Indonesia: 4 asal Sukabumi, nomor 1 seleb Rp1 triliun

Berita Terbaru