Ini alasan BRIN usul Gunung Karang dan Gunung Tangkil Sukabumi jadi cagar budaya dan eco-museum

- Redaksi

Sabtu, 15 November 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BRIN usulkan Gunung Karang dan Gunung Tangkil Sukabumi jadi cagar budaya - Ist

BRIN usulkan Gunung Karang dan Gunung Tangkil Sukabumi jadi cagar budaya - Ist

sukabumiheadline.com – Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengusulkan dua gunung menjadi cagar budaya dan eco-museum. Adapun kedua gunung tersebut terletak di Kota dan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Hal itu terungkap usai peneliti BRIN bersama tim dari Museum Prabu Siliwangi melakukan peninjauan ke sejumlah situs bersejarah seperti Gunung Karang di Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi.

Sementara itu, Gunung Tangkil terletak di kawasan Cagar Alam Sukawayana, Desa Cikakak, Kabupaten Sukabumi. Penelitian dilakukan pada 27–30 Mei 2025.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mencocokkan benda-benda purbakala yang telah menjadi koleksi Museum Prabu Siliwangi dengan lokasi asli penemuannya. Baca selengkapnya: Mengintip interior dan ratusan koleksi Museum Prabu Siliwangi Kota Sukabumi

Di Gunung Tangkil, tim menemukan indikasi kuat adanya aktivitas manusia masa lalu, termasuk peninggalan budaya megalitikum. Struktur punden berundak dan dua batu dakon yang ditemukan di lokasi memperkuat dugaan tersebut.

Baca Juga :  Dilantik Jadi Ketua Dewan Pengarah BPIP, Ini Jumlah Total Harta Megawati

Batu dakon, menurut peneliti BRIN Dwiyani Yuniawati Umar, kemungkinan digunakan dalam ritual keagamaan atau sebagai alat hitung astronomi oleh masyarakat masa lampau.

“Biasanya batu dakon digunakan untuk menentukan musim tanam dan panen, atau dalam ritual saat ada kematian,” jelas Dwiyani.

Peninjauan juga dilakukan ke Desa Tugu, Kecamatan Cisolok, yang diketahui pernah menjadi kawasan budaya megalitik. Sayangnya, banyak batu menhir yang ditemukan sebelumnya kini tertimbun akibat pembangunan permukiman.

Ahli sejarah Hindu-Buddha dari BRIN, Yusmaini Eriawati, menambahkan bahwa beberapa arca di Gunung Tangkil menunjukkan gaya khas masa Hindu-Buddha, meski dalam bentuk yang belum selesai dikerjakan (unfinished).

Ia juga mengungkapkan bahwa situs tersebut menunjukkan jejak penggunaan berkelanjutan, mulai dari masa megalitikum, Hindu-Buddha, hingga masuknya Islam.

Baca Juga :  Pendiri PAN: Megawati Pecahkan Rekor Dunia

“Ini menunjukkan keberlangsungan pemanfaatan situs oleh berbagai generasi. Beberapa menhir yang diduga sebagai makam juga ditemukan,” ujar Yusmaini, dikutip sukabumiheadline.com, Sabtu (15/11/225).

Benda-benda purba dari Gunung Tangkil saat ini menjadi bagian dari koleksi Museum Prabu Siliwangi di Kelurahan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi.

Sementara itu, temuan di Gunung Karang berupa batu-batu yang menyerupai bentuk hewan menurut ahli prasejarah BRIN, Jatmiko, merupakan formasi alami, bukan buatan manusia.

“Batu-batu tersebut terbentuk secara geologis dan sangat tua, kemungkinan berasal dari masa pengangkatan geologi ketika wilayah ini masih berupa dasar laut,” katanya.

Ahli lingkungan prasejarah, Zubair Mas’ud, menambahkan bahwa jenis batuan di Gunung Karang adalah batuan gamping. Meski tidak ditemukan artefak buatan, lokasi tersebut diyakini pernah digunakan untuk praktik spiritual seperti bertapa.

“Di puncak gunung, kami temukan susunan batu seperti nisan, yang menunjukkan adanya kegiatan religi pada masa lalu,” jelasnya.

Ia pun merekomendasikan agar kawasan ini dijadikan eco-museum agar pengunjung museum bisa menyaksikan langsung kondisi lingkungan tempat artefak ditemukan.

Berita Terkait

Menyelinap ke Desa Penari Sukabumi, berawal dari sumpah serapah kepala kampung
Kembali ke era 70an, intip suasana pagi, siang, malam di Kampung KDM Sukabumi
Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya
Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Cerita Prabu Siliwangi dan Wagra Syailendra dirikan kerajaan jin di Curug Sawer Sukabumi
Wakil dari Sukabumi gagal total, ini daftar lengkap pemenang Mojang Jajaka Jawa Barat 2025
Intip prestasi Elvan dan Nadzifa, wakil Kota Sukabumi di Pasanggiri Moka Jabar 2025
Kisah Neng Solihat, gadis asal Sukabumi yang bersinar di Indramayu, kangen kampung halaman

Berita Terkait

Sabtu, 15 November 2025 - 23:44 WIB

Ini alasan BRIN usul Gunung Karang dan Gunung Tangkil Sukabumi jadi cagar budaya dan eco-museum

Minggu, 26 Oktober 2025 - 20:08 WIB

Menyelinap ke Desa Penari Sukabumi, berawal dari sumpah serapah kepala kampung

Minggu, 19 Oktober 2025 - 10:00 WIB

Kembali ke era 70an, intip suasana pagi, siang, malam di Kampung KDM Sukabumi

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:30 WIB

Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang

Berita Terbaru