24 C
Sukabumi
Sabtu, Juli 27, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Honda dan Suzuki Ketar-ketir, Yamaha Vinoora 125 Dirilis, Desain Retro dan Lampu Unik

sukabumiheadline.com l Yamaha resmi memperkenalkan skutik baru...

Loyalis Anas Dirikan Partai Kebangkitan Nusantara

PolitikLoyalis Anas Dirikan Partai Kebangkitan Nusantara

SUKABUMIHEADLINES.com l JAKARTA – Sekjen Hanura I Gede Pasek Suardika mengundurkan diri dari partai besutan Wiranto tersebut. Pasek kemudian dipercaya memimpin Partai Kebangkitan Nusantara (PKN).

Mengutip kompas.com, PKN merupakan partai baru yang didirikan oleh para loyalis Anas Urbaningrum.

“Sebenarnya begitu mendengar seringnya ide dan gagasan politiknya dihambat sehingga tidak bisa maksimal, kami sudah meminta GPS untuk keluar saja dan merintis dari nol dan lebih sehat,” kata salah seorang inisiator PKN, Sri Mulyono, Sabtu (30/10/2021).

“Melihat potensi Pasek di politik, inisiator PKN pun mengajaknya untuk bergabung. Begitu bersedia, GPS meminta ide gagasan politik kebangsaan yang diimpikan bisa dijadikan tulang punggung perjuangan, maka lahirlah Partai Kebangkitan Nusantara,” kata Sri yang kini dipercaya sebagai Sekjen Pimnas PKN.

Kantor DPP PKN berada di kawasan Menteng Jakarta. “Saya yang gembira bisa bersama GPS bangun partai. Banyak teman eks Demokrat, Hanura serta para aktivis PPI dan alumni Cipayung plus yang sudah tahu kapasitasnya langsung meminta bergabung. Apalagi integritas politiknya tidak bisa diragukan lagi,” kata Mirwan Amir, inisiator PKN lainnya.

Sementara, alasan Gede Pasek mundur dari Hanura untuk memimpin Partai Kebangkitan Nusantara sudah disampaikan kepada Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang.

“Mau memaksimalkan diri agar bisa merealisasikan ide gagasan program politik yang bermanfaat bagi kader maupun negara dan bisa dievaluasi secara nyata. Sehingga jika itu tidak bisa maksimal, maka ladang pengabdian baru menjadi solusi untuk bisa merealisasikannya,” kata Pasek.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer