22.7 C
Sukabumi
Selasa, April 23, 2024

Tebing Palagan Bojongkokosan Sukabumi longsor timpa jalan

sukabumiheadline.com - Musibah longsor terjadi di kawasan...

Mengenal Cara Komunitas Sukabumi Cat Lover Menyayangi Kucing Liar

KomunitasMengenal Cara Komunitas Sukabumi Cat Lover Menyayangi Kucing Liar

SUKABUMIHEADLINE.com l Bagi umat Muslim, kucing merupakan hewan yang harus disayang. Hal itu karena Nabi Muhammad SAW sangat menyayangi binatang lucu yang memiliki cakar tajam itu.

Konon, Rasulullah SAW menyayangi kucing karena hewan manja ini walaupun sering menjengkelkan, tetapi selalu terlihat bersih. Hal itu disebabkan kucing selalu menjilati bulu-bulunya setiap saat.

Disebutkan dalam salah satu hadits, “Ketika Nabi Muhammad akan berwudhu dihampiri oleh seekor kucing dan kucing tersebut minum di bejana tempat beliau wudhu. Nabi berhenti hingga kucing tersebut selesai minum lalu berwudhu”. (HR Muslim).

Selain itu, banyak hadits-hadits lain yang menunjukkan bagaimana seharusnya seorang Muslim memperlakukan hewan bertaring dan berkumis itu.

Sayangnya, pantauan sukabumiheadlines.com, di Sukabumi sangat banyak kucing liar, sehingga tidak terurus. Mereka tak bertuan, tak ada yang menyediakan makanan kesukaannya. Mereka keluar masuk pasar dan got-got kotor, sehingga membuat banyak orang merasa jijik untuk menyentuhnya.

“Kucing liar itu bukan untuk ditendang atau dianiaya ketika mereka mengeong itu artinya mereka lapar atau mengharapkan belaian dari manusia,” kata Soraya Deolina, seperti dikutip sukabumiheadline.com dari komunita.id, Ahad (6/3/2022).

SCL juga rajin mengunggah kegiatan mereka melalui platform media sosial. Hal itu dilakukan untuk memberikan edukasi cara menyayangi, sekaligus pengertian pentingnya peduli terhadap kucing-kucing liar di jalanan Sukabumi.

Relawan dari komunitas Sukabumi Cat Lover (SCL), itu menambahkan, atas dasar kepedulian, komunitas yang beranggotakan 30 orang itu kerap menggelar aksi Street Feeding atau memberikan makanan kepada kucing-kucing liar di perkampungan dan pasar-pasar.

Komunitas ini biasa bergerak dari Taman ke taman, untuk sekadar memberikan imbauan dan sosialisasi agar warga tidak semena-mena terhadap kucing liar.

“Kita memberikan sedikit pengetahuan ke masyarakat untuk lebih peduli terhadap kucing-kucing liar yang berada di jalanan. Bagaimana memperlakukan kucing itu tanpa kekerasan, karena mereka mengeong atau menempelkan badannya ke kita itu hanya ingin dibelai atau karena perut mereka yang lapar,” kata Ketua SCL Pramudya.

“Mulai dari langkah kecil ini kami berharap bisa menggerakkan warga untuk lebih peduli dengan kucing-kucing liar ini, dengan dua sendok makanan sisa saja kucing sudah senang tanpa perlu dipelihara cukup diperhatikan dan di sayangi saja,” tambah Pramudya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer