22 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Sport Bike Honda Dax 125 MY 2024 Memikat Pecinta Motor Retro, Harga?

sukabumiheadline.com l Motor sport berdimensi ringkas, Honda...

New Honda Beat 150 2024 Hadir dengan Segudang Keunggulan, Harga?

sukabumiheadline.com - Honda kembali membuat heboh dengan...

Menikmati Roti Cinta Bakery Tanpa Bahan Pengawet di Ciambar Sukabumi

Gaya hidupMenikmati Roti Cinta Bakery Tanpa Bahan Pengawet di Ciambar Sukabumi

SUKABUMIHEADLINES.com l CIAMBAR – Meskipun roti berasal dari Eropa, tetapi saat ini menyantap roti sudah menjadi keseharian bangsa Indonesia, termasuk Sukabumi. Dari mulai anak-anak belia sebagai bekal ke sekolah hingga dewasa yang menjadikannya sebagai teman menyeruput kopi atau teh.

Menikmati roti dengan minuman hangat, baik kopi maupun susu atau teh, tentunya merupakan padanan makanan dan minuman yang pas. Terlebih jika keduanya dinikmati pada pagi, malam, ataupun saat hujan turun.

Jumat (11/3/2022), sukabumiheadlines.com menyambangi kediaman Asep Cinta Bakery, begitu pria berusia 35 tahun itu minta disapa. Ayah dua anak ini tinggal di Kampung Kembang Kuning, Desa Munjul, Kecamatan Ciambar, Kabupaten Sukabumi.

Oven milik Cinta Bakery. l Fery Heryadi

Di rumahnya yang sederhana, Asep memproduksi roti tawar dan roti dengan berbagai varian rasa. Meskipun diproduksi di dapur sempit, tapi peralatan yang digunakan Asep relatif modern.

“Sengaja pakai peralatan modern, biar anak-anak juga bisa belajar membuat roti dan melanjutkan usaha saya nanti,” ujar Asep beralasan.

Soal rasa, roti produksi rumahan ini tidak kalah dengan rasa roti dari brand ternama. Roti tawar, misalnya, empuk dan rasanya berani diadu. “Saya lama bekerja di pabrik roti di daerah Tangerang. Jadi kalau soal rasa, berani diadu lah,” bangga dia.

Tak hanya roti tawar, roti isi pun sama nikmatnya di lidah, seperti rasa strawberry, cokelat, keju dan lainnya. Hal itu, kata Asep karena roti buatannya tidak menggunakan bahan pengawet.

“Roti ini gak pakai bahan pengawet, makanya paling lama hanya bertahan tiga hari. Alasan saya gak pakai bahan pengawet karena saya dan anak istri ikut makan juga,” jelas pria yang mengaku tidak suka merokok itu.

Untuk soal harga, Asep menjual dengan harga terbilang murah. Untuk roti tawar dengan isi sepuluh potong, ia menjualnya hanya Rp7 ribu saja.

“Harga itu, untuk saat ini, ngepres pisan. Harga terigu saja sekarang naik hampir dua kali lipat, dari sebelumnya Rp115 ribu menjadi Rp215 ribu,” keluhnya.

Namun, saat ini Asep mengaku hanya berusaha bertahan agar usahanya tetap berjalan. “Berat memang. Untuk saat ini, gak akan ada yang bisa menjual seharga itu,” kata dia.

Karenanya, Asep berharap kondisi perekonomian bisa kembali segera pulih. “Ya mudah-mudahan bisa normal kembali karena kalau kondisi seperti ini terlalu lama, berat untuk usaha kecil seperti saya,” tandas Asep.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer