Muhaimin: Tak Masalah PAN Dapat Jatah Menteri, Tapi Jangan Ganggu PKB

- Redaksi

Kamis, 24 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. l Ilustrasi: Feryawi Heryadi

Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. l Ilustrasi: Feryawi Heryadi

SUKABUMIHEADLINE.com l Rumor bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dalam Kabinet Indonesia Maju tidak dipersoalkan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar. Asalkan, partai Namun, Muhaimin mewanti-wanti untuk tidak mengganggu PKB

Silakan, asal tidak ganggu PKB. Kalau ganggu PKB, bisa (seperti) Ukraina lawan Rusia nanti,” kata Muhaimin seperti diberitakan republika.co.id, Kamis (24/3/2022).

Muhaimin juga mengaku sudah bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Bali, dan menyebut tidak ada pembicaraan ihwal reshuffle Kabinet Indonesia Maju. “Saya juga heran banyak yang tanya reshuffle, kelihatannya belum ada tanda-tanda. Saya ketemu beliau di Bali juga, tak ada cerita reshuffle.”

Sebelumnya, Ketua Dewan Pengurus Pusat (DPP) PAN, Bima Arya Sugiarto menyebut namanya tidak direkomendasikan menjadi menteri dalam wacana reshuffle kabinet Indonesia Maju karena masih memiliki tanggung jawab sebagai Wali Kota Bogor.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Yandri Susanto, mengaku mendapat kabar isu perombakan kabinet (reshuffle) pada Rabu Pon atau 8 Desember 2021 lalu.

“Saya dengar juga isunya begitu, katanya sih. Tapi kan itu hak prerogatif pak Jokowi. Kalau PAN itu manut saja lah, kapan mau reshuffle,” kata Yandri, Selasa (30/11/2021).

Baca Juga :  Babak Baru Kasus Pengeroyokan, Ade Armando Somasi Sekjen PAN

Namun, hingga Maret 2022, reshuffle tidak juga terjadi dan wacana tersebut kembali sepi pemberitaan.

Sementara, hasil Survei terbaru yang dirilis Indonesia Political Opinion (IPO) bertajuk ‘Dinamika Isu Sosial, Kemasyarakatan, dan Konstelasi Politik 2024’. Dalam hasilnya, terungkap sebanyak 52 persen publik menilai reshuffle atau perombakan kabinet perlu dilakukan.

“Yang menyatakan masih perlu adanya reshuffle itu 11 persen tapi yang nyatakan perlu 41 persen, berarti total ada 52 persen menyatakan reshuffle diperlukan,” kata Direktur Eksekutif IPO, Dedi Kurnia Syah, Sabtu (26/2/2022).

Hasil survei menunjukkan bahwa publik mengharapkan empat menteri Jokowi diganti. Mereka adalah Menteri Koordinator Politik, Hukum dan HAM Mahfud MD, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziah dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly.

Berita Terkait

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati
Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI
Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI
Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI
Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR
Kondisi terkini Umar, ojol asal Sukabumi dilindas Barakuda Brimob
Susunan Pengurus DPP Gerindra Periode 2025-2030
Ketum dan Sekjen dijabat Megawati, ini struktur kepengurusan PDIP Periode 2025-2030

Berita Terkait

Senin, 1 September 2025 - 15:07 WIB

Beda dengan PAN dan Nasdem, PDIP hanya minta maaf ulah Deddy Sitorus-Sadarestuwati

Minggu, 31 Agustus 2025 - 18:41 WIB

Matematikanya ngawur, Golkar nonaktifkan Adies Kadir dari DPR RI

Minggu, 31 Agustus 2025 - 16:11 WIB

Eko Patrio dan Uya Kuya dinonaktifkan dari DPR RI

Minggu, 31 Agustus 2025 - 13:42 WIB

Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach dipecat dari DPR RI

Jumat, 29 Agustus 2025 - 19:30 WIB

Ahmad Sahroni dipecat usai viral respons kritik bubarkan DPR

Berita Terbaru

Berujung ricuh, ini 11 tuntutan, demo mahasiswa Sukabumi - Ist

Ekonomi

CSIS: Ekonomi sulit dan rakyat terluka picu demonstrasi

Rabu, 3 Sep 2025 - 10:00 WIB