sukabumiheadline.com – Bagi Muslim Sukabumi, Jawa Barat, yang berniat untuk melakukan ibadah sunnah puasa Syawal, setelah berpuasa penuh di bulan Ramadhan ini, berikut adalah ulasan mengenai waktu pelaksanaan, tatacara lengkap dan fadilahnya.
Untuk diketahui, puasa Syawal dilakukan selama enam hari, terhitung sehari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Agar lebih memahami cara mengerjakannya, Muslim Sukabumi bisa menyimak panduan lengkapnya di bawah ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Waktu puasa Syawal
Puasa Syawal dilaksanakan pada hari keenam di bulan Syawal, setelah Idul Fitri. Dimulai dari tanggal 2-7 Syawal jika dilakukan secara berurutan. Ini karena pada tanggal 1 Syawal atau Idul Fitri diharamkan berpuasa.
“Menurut Sayyid Sabiq dalam Fiqih Sunnah menyatakan pendapat Imam Ahmad bahwa boleh berpuasa Syawal secara berurutan, boleh juga tidak berurutan,” kata Ustadz Ahmad Salim kepada sukabumiheadline.com, Senin (31/3/2025).
“Tapi yang paling utama adalah secara tidak berurutan. Hukum tersebut dipertegas lagi oleh Mazhab Imam Syafii dan Hanafi, bahwa puasa Syawal lebih utama dilakukan secara tidak berurutan,” imbuhnya.
Tata cara puasa Syawal
Berpuasa di bulan Syawal sama seperti tata cara puasa di bulan lainnya, yang membedakan hanyalah niatnya. Berikut ringkasan untuk panduan puasa Syawal.
- Niat puasa Syawal
- Makan Sahur
- Menahan diri dari segala hal yang membatalkan sejak Imsak hingga waktu berbuka
- Berbuka puasa pada waktu Maghrib tiba
Arab: نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ سِتِّينَ مِنْ شَوَّالٍ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnati sittatin min syawwâlin lillâhi ta’âlâ. Artinya: “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT”
Jika lupa berniat di malam hari, niat puasa Syawal masih sah jika dilakukan di pagi hari sebelum memulai puasa. Selain itu, boleh menggabungkan niat puasa Syawal dengan niat qadha puasa Ramadan jika ada utang puasa, atau juga boleh digabungkan dengan niat puasa Senin-Kamis.
Adapun, untuk doa buka puasa Syawal sama dengan doa buka puasa pada umumnya: “Allahumma laka shumtu wa bika aamantu wa ‘ala rizqika atfartu bi rahmatika ya arhamar rohimin“.
Fadhilah puasa Syawal
Hukum puasa Syawal adalah sunnah muakkadah, artinya sunnah yang sangat dianjurkan. Hal ini berdasarkan pada sabda Rasulullah Saw: “Barangsiapa berpuasa di bulan Ramadhan, kemudian mengikutinya dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun.” (HR. Muslim)
“Keutamaan melaksanakan puasa di bulan Syawal diibaratkan seperti melakukan puasa tanpa henti atau mendapatkan pahala puasa selama setahun penuh. Ini artinya bagi yang melaksanakan amalan ini dihitung sebagai pahala puasa yang dilipatgandakan oleh Allah SWT,” pungkas Ahmad Salim.