Nasib Masjid Wisata Ujunggenteng Sukabumi Sejak Peletakan Batu Pertama

- Redaksi

Jumat, 24 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lokasi Masjid Wisata Ujunggenteng. l Istimewa

Lokasi Masjid Wisata Ujunggenteng. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l CIRACAP – Kehadiran Masjid Terapung atau Masjid Wisata Ujunggenteng, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, sangat dinantikan warga.

Keberadaan Masjid Wisata Ujung Genteng diharapkan bisa mengurangi penyakit masyarakat di kawasan wisata pesisir selatan Sukabumi tersebut. Pembangunan masjid tersebut sudah dilakukan peletakan batu pertama sejak 2016 lalu oleh Bupati Sukabumi Marwan Hamami.

Hadir pada acara peletakan batu pertama, Adjo Sardjono dan Iyos Somantri, Wakil Bupati dan Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi pada saat itu, serta musyawarah pimpinan kecamatan (Muspika) dan desa setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

IMG 20221021 163020
Gambar Masjid Wisata Ujunggenteng. l Istimewa

Lokasi dan Biaya Pembangunan Masjid Wisata Ujunggenteng

Masjid Masjid Wisata Ujunggenteng rencananya akan berdiri di sebelah barat dermaga peninggalan Belanda, di Desa Ujunggenteng Kecamatan Ciracap. Bangunannya didesain berdiri 30 meter menjorok ke arah laut dengan arsitektur yang menonjolkan tema pesisir.

Meskipun Pantai Ujunggenteng dikenal tidak berombak besar, namun bangunan masjid didesain memiliki ketinggian lantai tiga meter di atas permukaan ombak, dan berbentuk seperti penyu.

Baca Juga :  Kesan Gaoshirowi, Remaja Gegerbitung Sukabumi Timba Ilmu Sepak Bola di Qatar

Biaya pembangunan masjid berkapasitas sekitar 400 orang tersebut diperkirakan sekira Rp10 miliar. Namun, pihak Pemprov Jawa Barat menaksir biayanya akan lebih dari angka tersebut yakni sekitar Rp15 miliar.

 

Screenshot 2022 10 21 16 28 25 19 726cd6915a5bbed5e00093b2e2a7609b
Gambar Masjid Wisata Ujunggenteng. l Istimewa

6 Tahun Berlalu

Kini, enam tahun sudah berlalu, semenjak peletakan batu pertama oleh Marwan Hamami. Dan Marwan dalam masa jabatan periode keduanya bersama Iyos, mantan Sekda dan kini menjabat Wakil Bupati Sukabumi.

Salah seorang tokoh masyarakat Ciracap Henda Pribadi mengungkapkan, belum ada kabar mengenai perkembangan terbaru. Henda yang juga merupakan salah satu penggagas menyebut, belum mengetahui nasib masjid wisata tersebut, apakah jadi dibangun atau tidak.

“Perkembangannya selama ini tidak ada keputusan apakah mau dibangun, atau tidak. Selama tujuh tahun menggagas masjid terapung di UG, sudah dilaksanakan peletakan batu pertama sama bupati. Bahkan, sudah dipasang plang, begitu pun dengan proposal sudah sampai ke provinsi,“ jelas Henda kepada sukabumiheadline.com, Jumat (24/9/2021) lalu.

Baca Juga :  Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi

Lebih jauh, Henda mengungkapkan, BAZNAS Sukabumi hingga Rini Mariani Soemarno (Mentri BUMN ketika itu-red) pernah meninjau dan menjanjikan bantuan.

Disinggung mengenai status lahan yang dalam penguasaan pihak TNI Angkatan Udara (AU) Atang Sendjaya, ia menilai seharusnya tidak menjadi masalah.

“Alasan Pemda soal status lahan, saya kira untuk kepentingan fasilitas umum berupa sarana keagamaan, Pemda bisa berbicara dengan pihak TNI AU Atang Sendjaya. Kalau hanya mengacu kepada status lahan, saat ini pun banyak bangunan berdiri di Kawasan Ujunggenteng,“ papar dia.

Saat ini, lanjut Henda, masyarakat sangat menantikan pembangunan masjid wisata benar-benar direalisasikan.

“Saya sebagai penggagas bersama Ketua Panitia, MUI Kecamatan Ciracap, menyampaikan keinginan dan harapan masyarakat agar ada masjid terapung. Selain untuk mengakomodir wisatawan melaksanakan ibadah, tentunya ada nilai wisatanya, dan menjadi sebuah ikon di Ciracap. Masyarakat menunggu, tapi semua berpulang ke yang berwenang,“ pungkas Henda.

Berita Terkait

5 tantangan dan ancaman sektor pertanian di Sukabumi
Kaleidoskop 2025: Jumlah korban tewas bencana alam di Sukabumi dan kerugian materi
5+2 masalah utama sektor pariwisata Sukabumi
Bukan Yongjin atau Yakjin, ini daftar pabrik garmen tertua di Sukabumi
Kaleidoskop 2025: Sederet kasus korupsi di Sukabumi, kades dan kadis terlibat
Kaleidoskop 2025: Catatan peristiwa tawuran pelajar di Sukabumi Januari-Desember
Ini kriteria perusahaan kecil dan besar, jam kerja buruh di Sukabumi menurut Perda No. 4/2002
5 fenomena alam yang sering terjadi di Sukabumi

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 16:42 WIB

5 tantangan dan ancaman sektor pertanian di Sukabumi

Senin, 29 Desember 2025 - 10:00 WIB

Kaleidoskop 2025: Jumlah korban tewas bencana alam di Sukabumi dan kerugian materi

Sabtu, 27 Desember 2025 - 03:32 WIB

5+2 masalah utama sektor pariwisata Sukabumi

Jumat, 26 Desember 2025 - 00:55 WIB

Bukan Yongjin atau Yakjin, ini daftar pabrik garmen tertua di Sukabumi

Kamis, 25 Desember 2025 - 17:33 WIB

Kaleidoskop 2025: Sederet kasus korupsi di Sukabumi, kades dan kadis terlibat

Berita Terbaru

Regulasi

Sukabumi masuk 15 daerah dengan UMK tertinggi 2026

Senin, 29 Des 2025 - 21:41 WIB