sukabumiheadline.com l Republik Yaman adalah sebuah negara paling selatan di Jazirah Arab di Asia Barat, bagian dari Timur Tengah. Negara berpenduduk sekira 34.449.825 jiwa (2023) ini berbatasan dengan Laut Arab di sebelah selatan, Teluk Aden dan Laut Merah di sebelah barat, Oman di sebelah timur dan Arab Saudi di sebelah utara.
Dari total penduduk Yaman, mayoritas atau 99,1 persen memeluk agama Islam, terbagi ke dua aliran, yaitu Suni (50%) dan Syiah (50%). Beberapa statistik lain menempatkan jumlah Syiah sekira 55%.
Luas negara ini sekira 530.000 km persegi, yang meliputi lebih dari 200 pulau, dan Ibu Kota Yaman terletak di Kota Sanna.
Sebelum menjadi Republik Yaman pada 1990, Yaman terdiri dari dua negara, yaitu Yaman Utara dan Yaman Selatan. Bangsa ini kemudian bersatu kembali pada 22 Mei 1990. Hari bersejarah tersebut diperingati sebagai Hari Nasional yaitu Hari Penyatuan Yaman.
Ketimbang negara-negara di kawasan Timur Tengah lainnya, Yaman sendiri merupakan salah satu negara termiskin di jazirah Arab.
Namun, belakangan nama negara ini kerap diperbincangkan publik, terutama umat Muslim setelah keberpihakan mereka terhadap Palestina yang dijajah negara zionis.
Baca Juga: Lebih Dari 40 Negara Minta China Buka Akses PBB Selidiki Kasus Muslim Uighur
Hal itu tidak terlepas dari peristiwa penangkapan kapal Galaxy Leader oleh kelompok Houthi Yaman di Laut Merah. Kapal tersebut dikabarkan mengangkut 22 orang.
Peristiwa tersebut terjadi setelah sebelumnya, Ahad (19/11/2023), juru bicara militer Houthi Yaman, Yahya Sarea mengatakan kelompoknya akan menargetkan semua kapal berbendera Israel yang melintas di Laut Merah dan Selat Bab al-Mandeb.
Menurut Telegram kelompok tersebut, Sarea juga menyerukan kepada semua negara untuk menarik awaknya dari kapal-kapal Israel.
Houthi mengatakan tidak akan ragu untuk menargetkan kapal Israel mana pun di Laut Merah atau di tempat lain yang dapat dijangkau oleh kelompok tersebut. Beberapa fakta berikut ini menjelaskan betapa pentingnya Yaman dalam pertempuran dengan zionis Israel.
Pujian Nabi Muhammad SAW untuk Penduduk Yaman
Apa yang membuat Yaman begitu istimewa? Berikut pujian Rasulullah SAW yang diriwayatkan dalam berbagai Hadis.
Dari Abu Sa’id al Khudri radhiyallahu’anhu, beliau mengatakan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إنه سيأتي قوم تحقرون أعمالكم إلى أعمالهم
“Sesungguhnya akan datang kaum, yang kalian akan merasa minder jika membandingkan amalan kalian dengan amalan mereka“. “Apakah mereka kaum dari kaum Quraisy ya Rasulullah?” tanya para Sahabat.
لا و لكن هم أهل اليمن
“Bukan, mereka adalah penduduk Yaman.” jawab Rasulullah.” (HR. Ibnu Abi Ashim)
أتاكم أهل اليمن, هم أرقّ قلوبا, الإيمان يمان و الفقه يمان و الحكمة يمانية.
“Penduduk negeri Yaman telah datang kepada kalian. Mereka adalah orang yang paling lembut hatinya. Iman itu ada pada yaman, Fiqih ada pada Yaman, dan hikmah ada pada Yaman.” (HR. Imam Ahmad)
Dalam hadis lain disebutkan:
قَالَ أَبُو هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَتَاكُمْ أَهْلُ الْيَمَنِ هُمْ أَضْعَفُ قُلُوبًا وَأَرَقُّ أَفْئِدَةً الْفِقْهُ يَمَانٍ وَالْحِكْمَةُ يَمَانِيَةٌ
Abu Hurairah berkata; “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Telah datang penduduk Yaman, mereka adalah kaum yang paling lembut hatinya. Fiqh ada pada orang Yaman. Hikmah juga ada pada orang Yaman.” (Shahih Muslim No 74)
عَنْ أَنَسٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَظَرَ قِبَلَ الْيَمَنِ فَقَالَ اللَّهُمَّ أَقْبِلْ بِقُلُوبِهِمْ وَبَارِكْ لَنَا فِي صَاعِنَا وَمُدِّنَا قَالَ أَبُو عِيسَى هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ غَرِيبٌ لَا نَعْرِفُهُ مِنْ حَدِيثِ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ إِلَّا مِنْ حَدِيثِ عِمْرَانَ الْقَطَّانِ
Dari Anas dari Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam memandang ke arah negeri Yaman sambil bersabda: ‘Ya Allah, pautkanlah hati kami dengan hati mereka, dan berkahilah kami di dalam sha’ kami dan mud (takaran) kami.” Abu Isa berkata “Hadits ini adalah hadits hasan shahih gharib”. (Hadits Jami’ At-Tirmidzi No. 3869)
Jalan Menuju Al-Quds
Menurut uraian Dr Musthafa Luthfi dan N Hasanah Mustofa Lc dalam buku Perjuangan Palestina Masa Kini, Longmarch Lintas Bangsa: Indonesia, Yaman, Al-Quds (AWG Press, 2009), tidak berlebihan jika Yaman pantas disebut sebagai jalan lintas menuju al-Quds.
Hal ini seakan memberi alasan kedekatan emosional, historis dan akidah antara Palestina dan Yaman sejak masa lampau, meskipun letak geografis berjauhan.
Kemudian, peristiwa masuknya Ratu Bilqis ke jalan Allah SWT, tapi dibarengi pula dengan mukjizat berpindahnya singgasana Bilqis di Mareb, Yaman, ke Baitul Maqdis di Palestina dalam waktu sekejap, setelah terjadi persaingan jin dan manusia untuk memindahkannya sesuai keinginan Nabi Sulaiman, sebagaimana dijelaskan Allah SWT dalam surat an-Naml ayat 38-40.
Hadits yang Menjelaskan Kedekatan Historis Yaman dan Palestina
Sejumlah hadits menyebutkan pembebasan Syam (Palestina) dan Yaman, merupakan kabar gembira yang disampaikan Rasulullah SAW. Banyak hadits Nabi SAW tentang pilihan dan keutamaan negeri Syam dan Yaman karena peran keduanya dalam membela Islam.
Salah sebagian fakta yang menguatkan hal itu, adalah banyak tokoh asal Yaman yang dikenal dalam perjuangan jihad dan pembebasan Palestina, seperti Zaid bin Haritsah RA, Abdullah bin Rawahah RA, Abdullah bin al-Thufail RA, Abu Hurairah RA, dan Ubai bin Ka`ab RA.
Bahkan hingga saat ini, sikap warga Yaman, mulai dari eksekutif, legislatif, ulama, hingga rakyatna memiliki sikap sama menyangkut perjuangan penduduk Palestina melawan kekejaman Zionisme.
Terbukti jika mengutip ucapan mantan Presiden Yaman, Jenderal Ali Abdullah Saleh, saat wawancara dengan TV Aljazirah Qatar, menyerukan seluruh bangsa Arab mulai dari rakyat dan pemerintah hingga pejabat untuk membantu rakyat Palestina dengan materi, dan senjata.
Baca Juga: Ebrahim Raisi Presiden Iran Terpilih Hasil Pemilu, Bagaimana Respon Israel?
Selain itu, pada 2008, Presiden Saleh berusaha menginisiasi kesepakatan rekonsiliasi faksi Palestina, terutama Hamas dan Fatah. Selama pertemuan Maret tahun itu di Sanaa, perwakilan Palestina dari kedua kelompok meneken deklarasi (Deklarasi Sanaa) menyerukan pembentukan pemerintah persatuan nasional.
Bahkan, Sheikh Abdullah bin Husein Al-Ahmar (almarhum) yang pernah menjabat ketua Parlemen Yaman, pada 12 April 2001, menyatakan isu Palestina bukan hanya isu satu bangsa semata, tapi masalah agama dan peradaban.
Demikian dengan kalangan ulama Yaman mengeluarkan pernyataan yang mewajibkan negara-negara Islam dan Arab mempersiapkan dan menyerukan seluruh rakyat melakukan jihad suci guna membersihkan Al-Aqsha dari kepungan Zionis.
Selanjutnya, kehadiran Institut Sheikh Abdullah Al-Ahmar untuk Studi dan Pengetahuan Al-Maqdisiyah (Baitul Maqdis) yang didirikan pada 2008. Lembaga ilmiah yang khusus diperuntukkan bagi studi Baitul Maqdis di Yaman.
Institut Sheikh Abdullah Al-Ahmar untuk Studi dan Pengetahuan Al-Maqdisiyah (Baitul Maqdis) sebagai satu-satunya lembaga di dunia Arab yang khusus memberikan pengajaran tentang isu Palestina dan Baitul Maqdis.
Ma`had (institut) itu didirikan untuk mengenang almarhum Sheikh Abdullah bin Husein Al-Ahmar, mantan ketua Parlemen Yaman; salah satu wakil ketua Yayasan Al-Quds Internasional yang diketuai Dr Yusuf Qardlawi, mantan ketua Lembaga Al-Quds Yaman.