21.6 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Lakalantas di Parungkuda Sukabumi, Avanza tabrak pagar lalu terguling

sukabumiheadline.com - Insiden kecelakaan lalu lintas (lakalantas)...

Vespa 300 GTV special edition cuma 140 meluncur, cek harga dan spesifikasinya

sukabumiheadline.com - Dalam rangka merayakan 140 tahun...

Pangeran Arab Saudi dan UEA Menolak Telepon dari Presiden AS

InternasionalPangeran Arab Saudi dan UEA Menolak Telepon dari Presiden AS

SUKABUMIHEADLINES.com l Mengutip pejabat Timur Tengah dan AS, baik Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) dan Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan dari Uni Emirat Arab (UEA), tidak tersedia untuk Biden saat AS membuat permintaan untuk diskusi.

Diberitakan Wall Street Journal, para pemimpin de-facto Arab Saudi dan UEA telah menolak untuk menjadwalkan komunikasi telpon dengan presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden dalam beberapa pekan terakhir, saat AS dan sekutunya berusaha menahan lonjakan harga energi yang disebabkan oleh invasi Rusia ke Ukraina.

“Ada beberapa harapan dari panggilan telepon, tetapi itu tidak terjadi,” kata seorang pejabat AS tentang rencana Pangeran Saudi Mohammed dan Biden untuk berbicara. “Itu adalah bagian dari menyalakan keran (minyak Saudi).” Pekan lalu, OPEC+, yang mencakup Rusia, menolak meningkatkan produksi minyak meskipun ada permintaan dari barat. Tetapi laporan dinginnya komunikasi datang ketika pemerintahan Biden berusaha meningkatkan pasokan minyak, setelah secara resmi melarang impor minyak Rusia pada Selasa (8/3/2022).

Keputusan terbaru Biden sebagai tanggapan atas serangan Rusia ke Ukraina mendorong harga minyak ke 130 dollar AS (Rp1,8 juta) per barel, level tertinggi dalam 14 tahun.

Hal itu disebabkan dinginnya hubungan antara AS dan Arab Saudi selama pemerintahan Biden karena kebijakan Amerika di kawasan Teluk.

Isu keduanya termasuk soal kebangkitan kesepakatan nuklir Iran; kurangnya dukungan AS untuk intervensi Saudi dalam perang saudara Yaman dan penolakannya untuk menambahkan Houthi ke daftar kelompok terorisnya. AS sementara itu membantu program nuklir sipil Saudi; dan memberi kekebalan hukum bagi Pangeran Mohammed, yang menghadapi tuntutan hukum atas pembunuhan jurnalis Saudi Jamal Khashoggi oleh tim pembunuh Saudi di konsulatnya di Istanbul empat tahun lalu.

Bahkan, awal pekan ini, juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan tidak ada rencana bagi Biden dan Pangeran Mohammed untuk segera berbicara. Presiden AS juga tidak berencana melakukan perjalanan ke Riyadh.

Sementara, duta besar UEA untuk AS Yousef Al Otaiba, mengonfirmasi hubungan yang tegang antara kedua negara. “Hari ini, kami menghadapi tes stres, tetapi saya yakin kami akan keluar dari sana dan mencapai tempat yang lebih baik,” prediksi Al Otaiba seperti diberitakan Guardian, Rabu (9/3/2022).

Kedua negara Teluk itu dianggap sebagai satu-satunya pemasok global yang memiliki kapasitas untuk memompa lebih banyak minyak untuk mengurangi lonjakan harga.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer