Para Kiai Sepuh Desak Muktamar NU Digelar Tahun Ini

- Redaksi

Kamis, 23 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para kiai sepuh saat mengadakan pertemuan di Lirboyo I Istimewa

Para kiai sepuh saat mengadakan pertemuan di Lirboyo I Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com I KEDIRI – Muncul desakan agar Muktamar ke-34  Nahdlatul Ulama (NU) bisa digelar pada tahun ini. Puluhan kiai sepuh di Jawa Timur sepakat bahwa muktamar sangat memungkinkan digelar karena pertimbangan mendesaknya agenda organisasi sekaligus kondisi pandemi yang terkendali.

Kesepakatan para kiai tersebut muncul saat digelar pertemuan di Pesantren Lirboyo, Kediri, Senin (20/9/2021) yang dihadiri antara lain KH Anwar Mansyur dan KH Kafabihi Mahrus (Pesantren Lirboyo), KH Mutawakil Allallah (Pesantren Genggong Probolinggo), KH Marzuki Mustamar (Ketua PWNU Jatim), KH Ubaidillah Faqih (Pesantren Langitan), dan KH Safruddin Sarif (Probolinggo).

Hadir pula sejumlah Gus di antaranya Gus Kautsar (Pesantren Ploso), Gus Fahrurrozi (Malang), Gus Fahim (Ploso), Gus Abdus Salam Shohib (Jombang), dan Gus Athoillah Anwar (Lirboyo).

Dalam pertemuan ini, para kiai dan para Gus Jawa Timur ini mengundang Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar dan Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf.

Ketua PBNU, Saifullah Yusuf yang juga hadir dalam pertemuan tersebut mengungkapkan, berkumpulnya puluhan kiai di Jawa Timur ini untuk membahas sejumlah isu seputar Muktamar ke-34 NU yang rencananya digelar di Lampung pada 2021.

“Kami membicarakan sejumlah hal terkait isu-isu seputar Muktamar NU,” kata Gus Ipul, dikutip dari Republika, Senin (20/9/2021).

Menurut Gus Ipul, dari pertemuan selama sekitar dua jam tersebut, para kiai Jatim memberikan beberapa masukan untuk ditindaklanjuti PBNU. Di antara rekomendasinya adalah perlunya PBNU menyiapkan muktamar pada tahun ini.

Baca Juga :  Bikin Konten Pasangan Gancet, NU Kecam Gus Idris: Dia Buat Ulah Lagi

“Sejalan dengan keputusan PWNU Jatim, kiai-kiai sepuh menginginkan muktamar bisa dilakukan 2021. Untuk itu PBNU diminta mempersiapkan sebaik-baiknya Muktamar tahun ini. Ini semacam perintah bagi PBNU,” ucap Gus Ipul.

Dalam sejarahnya, NU sudah pernah melakukan muktamar pada keadaan normal maupun genting. Pengalaman inilah yang bisa menjadi pijakan bagi PBNU untuk menggelar muktamar, tanpa ditunda-tunda lagi.

“Jadi tidak ada alasan untuk tidak menggelar muktamar dalam keadaan apa pun meskipun dalam pelaksanaannya perlu beradaptasi karena situasi pandemi Covid-19,” ujarnya.

Menurut Gus Ipul, hasil pertemuan para kiai di Lirboyo kali ini akan disampaikan segera ke PBNU sehingga harapannya menjadi rumusan kuat agar Muktamar NU benar-benar bisa digelar tahun ini.

Muktamar ke-34 NU sedianya digelar 22-27 Oktober 2020 di Lampung. Namun, karena pandemi maka Konferensi Besar Nahdlatul Ulama (Konbes NU) pada 2020 lalu memutuskan perubahan waktu Muktamar ke-34 NU yakni pada Oktober 2021.

Berita Terkait

Dikenal sebagai Geng 9 Naga, Tomy Winata akan bangun wilayah terisolir di Sukabumi
Respons Dewan Pers soal maraknya wartawan bodrek peras pejabat
Tebus tunggakan ijazah, Pemprov Jawa Barat gelontorkan Rp600 miliar
RI siapkan 20.000 ha lahan pertanian beras-tomat khusus buat Palestina
Tolak usul pemekaran Jawa Barat jadi 5 provinsi, Dedi Mulyadi: Tak realistis!
Sukabumi 20, Pemprov Jawa Barat tutup 118 tambang ilegal
Wacana penambahan kecamatan di Kota Sukabumi, ini pernyataan resmi Sekda Jawa Barat
Jurnalis senior Wina Armada tutup usia, cicit pejuang asal Sukabumi

Berita Terkait

Kamis, 10 Juli 2025 - 15:58 WIB

Dikenal sebagai Geng 9 Naga, Tomy Winata akan bangun wilayah terisolir di Sukabumi

Selasa, 8 Juli 2025 - 18:29 WIB

Respons Dewan Pers soal maraknya wartawan bodrek peras pejabat

Selasa, 8 Juli 2025 - 10:00 WIB

Tebus tunggakan ijazah, Pemprov Jawa Barat gelontorkan Rp600 miliar

Selasa, 8 Juli 2025 - 01:03 WIB

RI siapkan 20.000 ha lahan pertanian beras-tomat khusus buat Palestina

Minggu, 6 Juli 2025 - 14:49 WIB

Tolak usul pemekaran Jawa Barat jadi 5 provinsi, Dedi Mulyadi: Tak realistis!

Berita Terbaru