Parungkuda dan Cicurug Paling Banyak, Sudah 20 Ribu Buruh Sukabumi di-PHK

- Redaksi

Senin, 20 Februari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Demo buruh Sukabumi. l sukabumiheadline.com

Demo buruh Sukabumi. l sukabumiheadline.com

SUKABUMIHEADLINE.com l Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) diprediksi akan terus membayangi sektor industri Tanah Air. Tak ayal kegelisahan sebab gelombang PHK juga membayangi kalangan buruh pabrik padat karya di Sukabumi.

Terlebih, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Sukabumi mengungkapkan jika gelombang PHK terus terjadi hingga memasuki Semester I 2023.

APINDO menyebut, sebanyak 20.000 buruh pabrik padat karya di-PHK, di mana sebagian besar merupakan buruh dengan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) atau buruh kontrak.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Sebanyak 20.000 pekerja yang mengalami PHK atau berakhirnya PKWT, termasuk 25 perusahaan industri padat karya di wilayah Kabupaten Sukabumi,” kata Sudarno, Ketua DPK APINDO Sukabumi.

Ia meyakinkan, sektor industri padat karya di Kabupaten Sukabumi hingga kini masih belum stabil, seperti garmen, toys, elektronik dan sepatu.

Baca Juga :  Efek Tol Bocimi Seksi 2 Dibuka, Cicurug Sukabumi Aman Cibadak Rungkad

Ketidakstabilan operasional pabrik, tambah Sudarno, berawal sejak pandemi Covid-19, di mana sejumlah kota di negara mitra bisnis dalam hal impor bahan baku dan tujuan ekspor melakukan lockdown. Akibatnya, terjadi proses order produksi dan operasional produksi menjadi terhambat.

“Selain itu, juga terjadi hold untuk ekspor dan pending order dari buyer hingga cancel order. Hal ini menyebabkan penurunan kapasitas produksi, hingga 50 persen yang berdampak pada pengurangan karyawan. Belum lagi dunia dibayangi resesi sebagai dampak perang Rusia dengan Ukraina,” paparnya.

Dijelaskan Sudarno, penurunan order mencapai hingga 30 sampai 70 persen. Sementara, negara tujuan ekspor sektor padat karya di Kabupaten Sukabumi, 80 persen di antaranya Eropa dan Amerika. Sedangkan sisanya negara negara di Asia.

Baca Juga :  Cerita Pilu di Balik Rumpun Bambu, Nestapa Wanita Kampung Cisarua Sukabumi

“Sehingga yang tadinya mau pulih. Namun, drop lagi akibat resesi ekonomi global. Kondisi ini terus terjadi hingga Januari dan Februari. Jadi, bisa dikatakan stuck,” imbuhnya.

Sudarno menambahkan, jumlah total perusahaan yang terdaftar di DPK APINDO Kabupaten Sukabumi hingga 2023 mencapai 72 perusahaan.

“Dari jumlah tersebut baru 25 perusahaan melaporkan pengurangan karyawannya,” kata dia.

Adapun, perusahaan yang paling banyak melakukan pengurangan karyawan berada di wilayah Kecamatan Parungkuda dan Cicurug. Hal ini, terjadi karena di wilayah tersebut, lebih banyak perusahaan yang bergerak dalam sektor padat karya.

“Sementara, di Sukalarang ada perusahaan yang melakukan pengurangan karyawannya dengan cara menawarkan pengunduran diri hingga mencapai sekitar 850 buruh. Tetapi, persentasenya lebih banyak di Parungkuda dan Cicurug,” pungkasnya.

Berita Terkait

Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia
Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan
Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi
Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha
Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen
Kecamatan mana terbanyak? Membanding penderita kusta dengan jumlah penduduk Kabupaten Sukabumi
Membanding jumlah investor asing dan dalam negeri menurut jenis usaha di Kabupaten Sukabumi
5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 16:47 WIB

Membanding volume panen tanaman perkebunan di Sukabumi, teh tak lagi juara dunia

Selasa, 22 April 2025 - 00:33 WIB

Membanding jumlah Wanita Sukabumi menurut jenis pekerjaan

Senin, 21 April 2025 - 03:02 WIB

Ini lho daftar kecamatan juara nyampah di Kabupaten Sukabumi

Kamis, 17 April 2025 - 00:49 WIB

Kasepuhan Adat Banten Kidul: Dari Lebak ke Sukabumi, Aki Buyut Bao Rosa hingga Abah Asep Nugraha

Jumat, 11 April 2025 - 15:08 WIB

Profil Lauw Lanny Farida dan PT GPI: Tambang emas di Sukabumi picu banjir lumpur dan gagal panen

Berita Terbaru