24.7 C
Sukabumi
Kamis, April 25, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Kisah perjalanan spiritual Philippe Troussier, eks pelatih Timnas Vietnam Mualaf

sukabumiheadline.com - Philippe Troussier, mantan pelatih Tim...

Pasutri dan 2 Balita Hidup di Gubuk Mirip Kandang Ayam di Cidahu Sukabumi

SukabumiPasutri dan 2 Balita Hidup di Gubuk Mirip Kandang Ayam di Cidahu Sukabumi

SUKABUMIHEADLINE.com l CIDAHU – Sebuah rumah tidak layak huni (rutilahu) berdiri di antara pemukiman penduduk lainnya di Kampung Cidahu Tangkil, Desa/Kecamatan Cidahu , Kabupaten Sukabumi.

Secara fisik, rumah milik Asep Saprudin (27), itu lebih mirip kandang ayam. Dinding dari belahan kecil bambu disusun dengan posisi berdiri, kemudian dibungkus dengan terpal di sekelilingnya.

Kondisinya kian miris karena terlihat lapuk di beberapa bagian. Sementara, diakui Asep, gubuk tersebut dibangun di atas lahan milik orangtuanya, dan dihuni ia bersama istri Rita Rospita (25) dan dua anaknya yang masih balita, Zahra Agustina (3) dan Assyfa Aura Zaskia yang baru berusia 7 bulan.

Bagian dalam gubuk milik Asep Saprudin. l Istimewa

Ya beginilah kondisinya sudah pada lapuk rumah dinding bambu yang ditutupi dengan terpal,” kata Asep kepada sukabumiheadline.com, Kamis (10/2/2022).

Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari, Asep dan istri memilih menjadi pencari barang bekas. Dari penghasilan yang tak menentu itulah ia memberi makan anak dan istrinya.

“Kalau penghasilan hanya cukup untuk makan sehari hari bersama keluarga,” jelasnya.

Diakuinya, penghasilan dari mencari barang bekas hanya Rp30 ribu sampai Rp50 ribu per hari. “Kalau nyari barang bekas penghasilan hanya cukup untuk makan sehari-hari bersama keluarganya,” jelas dia.

Asep menambahkan, sudah sekira empat tahun tinggal di gubuknya. Ia hanya berharap bisa mendapatkan bantuan dari siapapun untuk memperbaiki gubuknya itu.

Bagian dalam gubuk milik Asep Saprudin. l Istimewa

“Berharap aja, mudah-mudahan ada yang peduli untuk memperbaiki tempat tinggal saya. Bukan berarti pasrah tidak ada usaha, bapak sambil kerja walaupun itu cuma bisa memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari,” tambah Asep pasrah.

Ia berharap suatu saat diberi rezeki untuk merenovasi gubuknya tersebut. “Ya kalau harapan, pastinya ingin merenovasi rumah, soalnya udah gak layak huni. Kasihan istri sama anak, kadang merasa sudah membawa mereka hidup susah,” pungkasnya.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer