Pemuda Spanyol Mualaf Setelah Sempat Benci Islam dan Ateis

- Redaksi

Sabtu, 25 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sergio. l Istimewa

Sergio. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com – Sergio, bule asal Spanyol, ini empat ateis dan membenci Islam. Tak hanya itu, ia bahkan pernah merundung Muslim di negaranya.

Diakui Sergio, pengalaman spiritualnya sebelum mengenal Islam, memerlukan serangkaian momen tak terduga, sebelum akhirnya memutuskan mualaf.

Dilahirkan dari keluarga Kristen liberal, Sergio lahir dan tumbuh di Kota Madrid. “Orang tua saya sangat normal, sangat liberal. Mereka tidak akan mendorong kami untuk pergi ke gereja atau percaya pada apa pun,” dikutip sukabumiheadlines.com dari kanal YouTube Renung Kalbu, Sabtu (25/12/2021).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mengaku tak begitu mendalami agama dan tidak memiliki aktivitas keagamaan, Sergio kecil lebih memilih bermain bola hingga remaja. Namun, dari hobinya itu, pikiran Sergio mulai mempertanyakan asal mula dibentuknya manusia dan keberadaan Tuhan.

“Saya lebih terlibat dalam permainan sekolah untuk menghabiskan waktu. Ketika saya masih kecil, mencoba untuk mencari tahu keberadaan saya, mengapa saya ada di sana dan bagaimana, mengapa saya melihat penampilan saya. Dan saya akan menanyai orang-orang seperti apakah Anda percaya pada Tuhan? Tidakkah Anda percaya pada Tuhan? Jika mereka jawab tidak, saya akan marah, seperti mengapa Anda tidak percaya pada Tuhan,” kenang pria berusia 24 tahun itu.

Saat itu, Sergio yang masih anak-anak tidak tahu kalau Yesus adalah Tuhan menurut kepercayaan agama kristen. Sebab, ia tumbuh dengan pemahaman liberal.

“Saya tidak pernah mengira Tuhan adalah Yesus seperti banyak keluarga Kristen percayai. Jadi saya akan selalu bertanya kepada teman-teman saya dan semua orang tentang keberadaan Tuhan. Itu adalah salah satu pertanyaan utama yang akan selalu saya tanyakan,” ujarnya.

Baca Juga :  Kisah haru Marsha Timothy mantap memeluk Islam

Dalam prespektif Sergio, timbul pemikiran negatif tentang Islam dan Muslim. Hingga Sergio juga tak pernah lagi mendalami agamanya dan sudah melupakan Tuhannya ketika ia pindah sekolah di usia 13 tahun.

“Agama benar-benar menghilang dari kehidupan kami karena kami memilih untuk tidak menjalani kelas agama lagi. Kami memilih untuk tidak terlibat dengan praktik keagamaan. Jadi saya akan mengatakan bahwa sejak saat itu Tuhan benar-benar menghilang dari kehidupan saya,” kata dia.

Namun, perspektifnya tentang Islam juga sangat buruk. Islam digambarkan sebagai hal yang sangat buruk, muslim sangat negatif.

Tak heran, saat itu Sergio remaja kerap merundung seorang Muslim yang berasal dari Maroko. Sergio juga mengaku bahwa di sekolahnya tak pernah ada pelajaran terkait agama Islam, sehingga hanya mengenal Islam dari pandangan masyarakat luas di lingkungannya.

Belakangan, ia mulai tertarik pada Islam setelah mengetahui fakta bahwa orang Muslim merupakan penemu negaranya.

“Saya menemukan tentang Al-andalus yang menemukan Madrid. Madrid sebenarnya ditemukan oleh orang muslim. Saya menemukan kehidupan islam yang sebenarnya di Spanyol selama 800 tahun,” tuturnya.

Ia kemudian berpikir apa pun yang tidak dipelajari seharusnya dipelajari hingga kemudian ia mengaku kagum dengan bagaimana mereka hidup, bagaimana mereka memperlakukan orang, bagaimana mereka melindungi orang Yahudi dan Kristen.

“Mereka semua hidup dalam komunitas yang merupakan contoh indah sebuah bangsa dan itu sangat mengejutkan dan sangat memuaskan di hati saya,” kata Sergio.

Di usianya yang beranjak dewasa, Sergio memutuskan untuk pindah ke Inggris meskipun tanpa tujuan. Setibanya di Inggris, saat masih berusia 19 tahun, ia malah bergabung dengan kelompok rasis yang penuh dengan tindakan kekerasan.

Baca Juga :  Tak hanya Muslim, pemeluk Kristen Ortodoks berkerudung, shalat dan berpuasa

Sergio yang tidak punya rumah dan pekerjaan lalu menggunggah di media sosia untuk mencari tempat tinggal dan orang yang mau menerimanya. Rupanya, orang baik yang mau merawatnya adalah orang Muslim yang selama ini ia benci. Seminggu tinggal dengan keluarga Muslim, kebencianya hilang karena kebaikan dan keramahan mereka.

“Setelah seminggu tinggal bersama mereka, kebencian saya sebelumnya alhamdulillah hilang sepenuhnya. Saya seperti telah sangat salah sepanjang hidup saya, tetapi sekarang saya mencari ke dalam hidup dari sudut pandang yang berbeda,” kenangnya.

Tak berhenti di situ, orang Muslim pemilik tempat tinggal Sergio itu lantas mengajaknya untuk berdiskusi tentang agama. Ternyata, Sergio merasa tertarik akan kehidupan Muslim. Salah satunya, Sergio tertarik akan alasan tak bolehnya mengonsumsi alkohol dan babi serta menjalani puasa Ramadhan.

Tetapi, Sergio tak lantas masuk Islam meski sudah tertarik dengan keyakinan tersebut. Ia memilih untuk fokus masuk ke perguruan tinggi terbaik di Inggris. Takdir pun membawa Sergio diterima di universitas bergengsi dan membuatnya semangat. Namun, ketika menghadapi ujian tertulis di universitasnya, Sergio mulai merasa stres dan terbebani.

Sergio pun teringat untuk kembali membaca soal agama Islam yang justru menenangkan hatinya. Ia melihat-lihat video pembacaan syahadat oleh para mualaf di dunia melalui Youtube. Sebagian membuat Sergio tersentuh lantaran sisi emosional dari video tersebut, bahkan membuatnya menangis. Hingga akhirnya, Sergio juga memutuskan menjadi mualaf.

“Jadi saya pergi ke rumah temanku dan saya mengucapkan syahadat saya di depannya. Jadi dia adalah saksi saya dan Allah adalah saksi saya. Itu adalah momen terindah dalam hidup saya,” kata dia.

Berita Terkait

Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya
Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang
Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi
Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya
Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi
Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI
Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi

Berita Terkait

Jumat, 10 Oktober 2025 - 01:30 WIB

Peluang untuk petani Sukabumi, ekspor gambir 80 persen dari RI, kenali manfaatnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 21:22 WIB

Artis Fanny Sabila rayakan Seren Taun di Gelaralam Sukabumi: Mulang

Selasa, 7 Oktober 2025 - 19:24 WIB

Momen hijabers asal Sukabumi temani Willie Salim santap kunafa di Arab Saudi

Selasa, 7 Oktober 2025 - 09:00 WIB

Bahan mudah didapat, ini 5 resep jus buah untuk turunkan kolesterol dan cara bikinnya

Selasa, 7 Oktober 2025 - 01:36 WIB

Sandal Bolong untuk Hamdani, film perjuangan buruh garapan sutradara asal Sukabumi

Berita Terbaru

K, pria asal Simpenan Sukabumi tewas gandir di Garut di Regol - Ist

Peristiwa

Pria asal Simpenan Sukabumi tewas gandir di Regol

Sabtu, 11 Okt 2025 - 19:46 WIB

Pembayaran iuran di loket Kantor BPJS Kesehatan Sukabumi - Istimewa

Regulasi

Pemerintah mau hapus triliunan tunggakan iuran BPJS Kesehatan

Sabtu, 11 Okt 2025 - 07:19 WIB

Regulasi

Sukabumi bakal punya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

Jumat, 10 Okt 2025 - 23:57 WIB