21.9 C
Sukabumi
Jumat, April 19, 2024

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Ternyata Ini Penyebab Ledakan Tabung CNG di Cibadak Sukabumi, Kepsek SD Korban Tewas

sukabumiheadline.com l Peristiwa pilu meledaknya tabung gas...

Pengamat: Publik Jenuh dengan Prabowo Subianto

PolitikPengamat: Publik Jenuh dengan Prabowo Subianto

SUKABUMIHEADLINE.com l Elektabilitas Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto menurun dalam survei terbaru Indopol Survey & Consulting.

Dalam hasil survei Indopol disebutkan elektabilitas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto masih menempati posisi tiga teratas calon presiden potensial di Pilpres 2024.

Namun, hasil survei menunjukkan elektabilitas Prabowo turun signifikan, sementara elektabilitas Ganjar dan Anies naik.

Diketahui, dalam simulasi terbuka, elektabilitas Ganjar sebesar 17,89%; atau mengalami kenaikan 3,91% dari survei Juni 2022 sebesar 13,98 persen.

Sementara Anies 16,42% atau mengalami kenaikan 6,01% dari survei Juni 2022 sebesar 10,41%. Adapun Prabowo tertinggal di 8,94%.

“Prabowo mengalami penurunan signifikan. Jika dibandingkan dari Januari 2022, elektabilitas Prabowo turun 6,91 persen dari semula 15,85 persen menjadi 8,94 persen,” ujar Direktur Eksekutif Indopol Survey and Consulting Ratno Sulistiyanto, Jumat, 15 Juli 2022.

Jika menggunakan simulasi 16 nama, elektabilitas Ganjar 24,55%, Anies 20,41%, dan Prabowo 11,63%. Sementara jika menggunakan simulasi tiga nama, elektabilitas Ganjar 29,92%, Anies 24,96%, dan Prabowo 16,34%.

Survei Indopol ini dilakukan pada 24 Juni – 1 Juli 2022 dengan jumlah sampel sebanyak 1.230 responden per provinsi dan margin of error +/- 2,8 persen. Survei dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur. Metodologi yang digunakan adalah metode acak bertingkat (multistage random sampling) pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Publik Jenuh Terhadap Tokoh Tua?

Sementara, pakar politik dari Universitas Al Azhar Indonesia, Ujang Komarudin menyebut jika penyebab turunnya elektabilitas Menteri Pertahanan tersebut masyarakat merasa jenuh terhadap politikus senior itu.

“Prabowo Subianto ini dianggap sebagai tokoh lama ya, tokoh senior yang di pilpres sudah 15 Tahun maju, dari Pilpres 2009 maju terus. Di sini lah masyarakat melihat bahwa kelihatannya butuh figur dan sosok baru dalam pilpres,” ujar Ujang dilansir tempo.co, pada Sabtu (16/7/2022) lalu.

Dugaan ini muncul karena elektabilitas tokoh politik yang tergolong baru seperti Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, justru mengalami kenaikan elektabilitas cukup signifikan.

Selain itu, tambah Ujang, citra Prabowo selalu kalah dalam pilpres yang diikutinya, diduga juga menambah kejenuhan masyarakat terhadap Prabowo.

“Prabowo sudah tiga kali maju dan selalu kalah. Dan tingkat elektabilitasnya sudah pol (mentok) ya pada Pilpres yang lalu. Oleh karena itu pada saat ini, kemungkinannya kalau tidak naik ya hanya stagnan atau turun,” jelas dia.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer