22.3 C
Sukabumi
Sabtu, April 20, 2024

Paman Anwar Usman langgar etik lagi, MKMK kembali beri sanksi

sukabumiheadline.com - Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK)...

Sah, masa jabatan kades kini jadi 8 tahun per periode, Dana Desa ditambah

sukabumiheadline.com - DPR RI secara resmi telah...

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Persembunyian DI TII, 5 Fakta Goa Putih Cicantayan Sukabumi Berusia Jutaan Tahun

Gaya hidupPersembunyian DI TII, 5 Fakta Goa Putih Cicantayan Sukabumi Berusia Jutaan Tahun

SUKABUMIHEADLINE.com l CICANTAYAN – Goa, secara sederhana, adalah suatu lorong bentukan alamiah di bawah tanah yang bias dilalui oleh manusia yang terbuat dari gamping atau batuan.

Demikian pula dengan Goa Putih atau juga dikenal dengan nama Goa Cipeureu yang terletak Hutan Pendidikan Gunung Walat (HPGW) yang memiliki luas total 359 hektare.

Goa yang juga memiliki nama Sumur Tangga Tujuh ini, menyimpan potensi keanekaragaman hayati terestrial maupun akuatik, baik di permukaan maupun di dalam goa yang potensial dikembangkan dalam konteks wisata.

Terlebih, warga Sukabumi selama ini lebih mengenal Goa Putih sebagai tempat wisata alam yang memiliki kekhasan.

Berikut adalah 5 fakta tentang Goa Putih dirangkum sukabumiheadline.com dari hasil riset Kelompok Pemerhati Goa (KPG) HIRA yang dilakukan pada 2007 silam.

1. Menyimpan Air Bawah Tanah 

Aareal HPGW merupakan wilayah BKPH Gede Barat, KPH Sukabumi, Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten. Sedangkan, secara administratif pemerintahan, termasuk ke dalam wilayah Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.

Selain potensi wisata, keberadaan Goa Putih juga menyimpan air bawah tanah yang berasal dari goa tersebut.

Menurut salah seorang peneliti bernama Dr. Ko, air yang masuk ke daerah tangkapan air di karst melalui dua jalur yaitu air perkolasi dan vadosa.

Air perkolasi berupa rembesan air yang melintasi lapisan batu gamping atap gua. Sedangkan, air vadosa mengalir dari eksokarst ke dalam endokarst secara fisik dipengaruhi oleh keadaan permukaan tanah.

Suhu air vadosa berfluktuasi mengikuti suhu eksokarst. Dengan demikian, suhu interior gua di sekitar sungai bawah tanah yang berasal dari permukaan tidak selalu konstan.

Selain itu, di dalam Goa Putih juga terdapat tempat mirip sebuah ruangan berukuran besar yang disebut sebagai Ruangan Gajah karena merupakan ruangan terbesar di dalam goa tersebut.

Selain besar di Ruangan Gajah juga terdapat sumur. Dinamakan sumur karena air yang terkandung di dalamnya berbeda dengan air pada umumnya dalam goa.

Menurut kepercayaan masyarakat sekitar, air dalam sumur yang memiliki kedalaman tiga meter tersebut dapat menyembuhkan berbagai penyakit apabila ada seseorang yang mandi di sumur tersebut dengan niat yang suci.

Bukti bahwa sumur tersebut sering digunakan untuk mandi yakni ditemukannya kerudung wanita.

2. Proses Terbentuknya Goa Putih

Goa yang terbentuk dari pelarutan batuan karbonat dikenal dengan istilah goa karst. Sedangkan, Goa Putih disusun oleh batu pasir kwarsa yang berlapis silang, konglomerat kerakal kwarsa, lempung karbonat, lignit dan lapisan-lapisan arang tipis Iklim.

Oka Sumarlin menyatakan bahwa pembentukan goa berlangsung dalam waktu sangat panjang, mencapai ribuan hingga jutaan tahun.

Adapun, goa yang memiliki sungai bawah tanah disebut goa aktif. Sedangkan, goa yang sudah tidak memiliki aliran bawah tanah dinamakan goa fosil atau proses pembentukan goa tidak berlangsung lagi.

Menurut Hazelton dan Glennie dalam Samodra, panjang lorong goa dapat mencapai puluhan kilometer dibagi menjadi empat bagian, yakni zona terang, zona peralihan, zona gelap, dan zona gelap abadi atau bagian goa tanpa fluktuasi suhu dan sama sekali tidak dipengaruhi oleh iklim di luar goa.

Goa Putih. l Istimewa

3. Flora dan Fauna di HPGW

Selain bentukan yang sangat khas dan beragam, biota goa merupakan daya tarik lain sebuah goa.

Untuk flora goa, relatif lebih langka dibandingkan dengan faunanya. Biasanya hanya berupa lumut atau paku-pakuan atau berupa rantai makanan dan jaring-jaring makanan yang khas dan memiliki berbagai kompleksitas.

Oleh karena itu, gangguan terhadap flora dan fauna goa, seperti mengeksploitasi ikan dan kelelawar, bisa mengakibatkan terganggunya keseimbangan ekosistem goa.

Menurut hasil penelitian, di dalam Goa Putih terdapat sebanyak 15 spesies. Namun, lima spesies tidak dapat diidentifikasi.

Adapun, ke-15 spesies tersebut, antara lain kodok buduk, laba-laba, jangkrik, rayap, semut hitam, serangga kecil putih, lipan, ikan, udang, kepiting, kelelawar jenis hipposideros larvatus, dan Kaki seribu.

4. Goa Putih sebagai Tempat Wisata

Goa Putih. l Istimewa

Penelusuran goa merupakan kegiatan rekreasi yang terkenal di beberapa tempat di dunia. Karenanya, pengembangan goa untuk pariwisata dapat dilaksanakan dengan memperkecil kerusakan yang ditimbulkan.

Seperti halnya Goa Putih yang memiliki keindahan alam dan daya tarik yang unik, seperti ruangan gajah, bentukan stalaktit dan stalagmit yang khas, keunikan fauna, kondisi lorong goa yang panjang, sebagian besar bertingkat dan sempit, serta banyak pintu masuk yang harus dilalui.

Kondisi goa yang bertingkat tidak terlalu membahayakan, karena tingkat pertama dan tingkat kedua serta tingkat kedua dengan tingkat ketiga hanya berjarak 2,5 meter. Jadi cukup aman bagi pemula.

Seperti kebanyakan goa, Goa Putih memiliki kekayaan ornamen goa yang indah, sebagian besar jenis ornamen goa dapat ditemukan di goa ini. Seperti stalagtid, stalagmid, gourdam, flowstone, dan banyak ornamen lain.

Saat ini, di sekitar lokasi juga mulai dilakukan penataan oleh warga setempat dengan cara menanam bunga-bungaan di sekitar lokasi goa.

5. Peninggalan Prabu Siliwangi

Menurut warga setempat, goa ini pernah dijadikan sebagai petilasan Sang Raja Sunda, Prabu Siliwangi.

Selain itu, pada 1965, goa ini dijadikan tempat persembunyian DI (Darul Islam) yang membawa agama dengan cara kekerasan Hal ini diketahui setelah ditemukan mayat yang tertembak mati dan dibuang di goa vertikal pada tahun yang sama.

Penelusuran terhadap goa ini mulai dilakukan pada tahun 1982 oleh salah seorang peneliti bernama Dr Ko dengan membawa serta rekan-rekannya.

Setelah itu, goa ini pun mulai dikenal masyarakat baik lokal maupun luar daerah seperti Jakarta, Sukabumi, Surabaya, Yogyakarta, dan lain-lain.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer