Pesantren, Misi Tersembunyi dalam Film Berdurasi 100 Menit

- Redaksi

Minggu, 28 Agustus 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Film Pesantren. l Istimewa

Film Pesantren. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Film Pesantren dari Yayasan Bumi Kaya Lestari dan Lola Amaria Production (LAP) mulai tayang di bioksop Indonesia sejak 4 Agustus 2022.

Disebutkan, lewat film Pesantren, mereka coba menghapus sitgma negatif tentang pesantren.

Film ini menunjukkan bagaimana para santri tak terkungkung aturan ketat sebagaimana dikenal di masyarakat dengan menampilkan sisi kesenian dan kemajuan perkembangan zaman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Sutradara Pesantren, Salahuddin Siregar, penayangan film ini diharapkan bisa mengurangi stigma pesantren adalah pusat tumbuh kembangnya radikalisme.

“Saya pernah membuat film pada tahun 2012 ketika anak perempuan dimasukkan pesantren muncul stigma itu keputusan yang salah. Karena pesantren adalah sumber radikalisme,” ujar Salahuddin.

Baca Juga :  5+4 Horror Movie Indonesia Terbaru, Film Mania Sukabumi Tonton Thriller-nya di Sini

Film dokumenter ini mengisahkan dua santri dan guru muda di Pondok Kebon Jambu Al-Islamy, sebuah pesantren tradisional terbesar dengan dua ribu santri di Cirebon, Jawa Barat, yang dipimpin seorang perempuan.

“Film Pesantren ini fokus pada bagaimana Islam dari sudut pandang perempuan,” kata Shalahuddin.

“Film Pesantren adalah usaha untuk mencari tahu tentang hal itu, tentang bagaimana kehidupan para santri di pesantren,” sambung Lola Amaria.

Baca Juga :  Rating 5 film animasi terbaik dan terfavorit cocok untuk ngabuburit, ada yang raih Oscar

Lola mengatakan, isu yang dibawa film Pesantren sangat penting untuk Indonesia saat ini. Oleh karena itu, Lola Amaria mau mendistribusikan film Pesantren di jaringan bioskop komersil. Namun ia juga tidak mau berpatok di angka penonton nantinya.

“Saya belajar ilmu barokah dari film ini. Karena itu saya tidak berharap tentang pendapatan dari penjualan tiket, tapi barokahnya. meski sedikit yang nonton tapi kalau berdampak besar, itu barokah,” ujar Lola.

Film tersebut juga diharapkan dapat menepis kekhawatiran tentang radikalisme. “Justru yang ada adalah, bagaimana pesantren berupaya melindungi perbedaan,” kata Salahuddin.

“Ada beberapa adegan yang berulang seperti tafsir Ar Rahman dan Ar Rahim. Ini untuk menunjukkan pengajaran di pesantren itu tidak radikal,” sambungnya.

Berita Terkait

Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert
Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI
Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi
Syuting di Sukabumi: Sinopsis dan bintang film Tenung, cerita teror gaib mematikan
Cerita Aisyah Aqilah dan Emir Mahira syuting di Sukabumi, dari mistis hingga 17 kali masuk angin
Memandang laut sambil menikmati keunikan Pantai Cempaka Ratu Sukabumi
Artis serba bisa asal Sukabumi pamer foto ayah: Maaf kalau teteh kurang punya waktu
Cek jadwal konser musisi lagu asal Sukabumi Rieka Roslan with Bebi Romeo dan Nadadara

Berita Terkait

Minggu, 5 Oktober 2025 - 21:34 WIB

Si independen! Kenali perbedaan pribadi outrovert dengan introvert dan ekstrovert

Kamis, 2 Oktober 2025 - 02:44 WIB

Danone, Wings dan Indofood: Penyumbang sampah plastik terbanyak di RI

Rabu, 1 Oktober 2025 - 02:24 WIB

Intip interior dan tarif Hotel Santika Premiere Hills Resort Cibadak Sukabumi

Selasa, 30 September 2025 - 03:06 WIB

Syuting di Sukabumi: Sinopsis dan bintang film Tenung, cerita teror gaib mematikan

Selasa, 30 September 2025 - 03:00 WIB

Cerita Aisyah Aqilah dan Emir Mahira syuting di Sukabumi, dari mistis hingga 17 kali masuk angin

Berita Terbaru