sukabumiheadline.com – Sosok legenda sepak bola Belanda, Frank de Boer tetiba menjadi perbincangan pendukung Timnas Indonesia. Namanya disebut-sebut bakal jadi pengganti Patrick Kluivert yang dipecat PSSI karena gagal membawa Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
Situasi ini membuat Timnas Indonesia belum memiliki pelatih baru, sehingga berberapa nama belakangan ini dikaitkan bakal jadi pelatih Tim Merah Putih.
Belum lama ini nama Guus Hiddink dan Louis Van Gaal bahkan sempat dikaitkan dengan Timnas Indonesia. Walaupun belum ada pengumuman resmi dari PSSI, karena terkait pelatih ini kabarnya akan diputuskan melalui rapat Komite Eksekuif (Exco) PSSI. Baca selengkapnya: Profil, gaji dan prestasi Guus Hiddink, disebut jadi calon pelatih Timnas Indonesia
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Naman de Boer kemudian mencuat setelah Kepala Pencari Bakat Timnas Indonesia, Simon Tahamata, mengunggah momen kedekatannya dengan Frank de Boer dan Archil Arveladze. Namanya pun langsung dikaitkan sebagai pelatih Timnas Indonesia. Baca selengkapnya: Kode dari Simon Tahamata peluk Frank de Boer, calon pelatih Timnas Indonesia
Lantas, layakkah Frank de Boer melatih Timnas Indonesia?
Berikut profil dan karier mentereng mantan legenda klub Ajax Amsterdam dan Timnas Belanda, serta eks pelatih Inter Milan itu.
Profil Frank de Boer
Franciscus de Boer, populer dipanggil Frank de Boer atau pelafalan dalam bahasa Belanda: ˈfrɑŋk də.ˈbuːr, lahir 15 Mei 1970 di Hoorn, Belanda. Ia adalah mantan pemain sepak bola profesional Belanda dan saat ini menjadi pelatih.
de Boer saat masih aktif bermain bola, berposisi sebagai bek. Ia menghabiskan sebagian besar karier bermainnya dengan Ajax.
Informasi dihimpun sukabumiheadline.com, bersama klub ibu kota tersebut, ia memenangkan lima gelar Eredivisie (kasta tertinggi Liga Belanda), dua Piala KNVB, tiga Piala Johan Cruijff, satu Piala Super UEFA, satu Liga Eropa UEFA, satu Liga Champions UEFA , dan satu Piala Interkontinental.
Dia kemudian menghabiskan lima tahun di Barcelona, di mana dia memenangkan gelar La Liga 1998–99, diikuti oleh masa singkat di Galatasaray, Rangers, Al-Rayyan dan Al-Shamal sebelum pensiun.
Karier di klub dan Timnas Belanda
De Boer adalah pemain outfield dengan caps terbanyak ketiga dalam sejarah tim nasional Belanda, dengan 112 caps. Ia menjadi kapten Oranje hingga semifinal Piala Dunia FIFA 1998 dan Euro 2000 UEFA.
Ia adalah saudara kembar Ronald de Boer, yang merupakan rekan setimnya di Ajax, Barcelona, Rangers, Al-Rayyan, Al-Shamal dan tim nasional Belanda.
- Ajax Amsterdam: Frank de Boer merintis karier junior sebagai pesepakbola sejak 1984 hingga 1988 bersama klub Ajax Amsterdam. Selanjutnya, ia masuk karier senior sejak 1988 hingga 1999 bersama klub yang sama. Bersama Ajax tercatat bermain sebanyak 328 laga dan mencetak 30.
- Barcelona: de Boer melanjutkan kariernya bersama raksasa Liga Spanyol, Barcelona, pada 1999–2003. Ia bermain sebanyak 144 pertandingan dan mencetak 5 gol.
- Galatasaray: de Boer berkarier di Liga Turkiye sejak 2003–2004 di klub Galatasaray. Mencetak 1 gol dalam 15 laga yang dimainkan.
- Rangers: Tak sampai di situ, de Boer melanjutkan kariernya bersama Rangers pada musim 2004-2005. Main dalam 15 laga dan mencetak 2 gol.
- Al-Rayyan: Main 16 pertandingan dan mencetak 5 gol, pada musim 2005–2006.
- Al-Shamal: Main hanya satu laga dan tidak mencetak gol.
Dengan demikian, selama berkarier sebagai pesepakbola, de Boer total bermain dalam 519 laga di klub dan mencetak 43 gol.
Sedangkan bersama Timnas Belanda, de Boer bermain sejak 1990 sampai 2004. Memainkan 112 dan mencetak 13 gol.
Menjadi pelatih
Setelah pensiun dari bermain, De Boer masuk ke manajemen dengan tim muda Ajax dan sebagai asisten Bert van Marwijk dengan tim nasional Belanda. Pada bulan Desember 2010, ia mengambil alih sebagai manajer Ajax dan terus memenangkan gelar Eredivisie di musim pertamanya.
Pada 2013, ia menerima Penghargaan Rinus Michels untuk manajer tahun ini di Belanda setelah memimpin Ajax meraih gelar Eredivisie ketiga berturut-turut.
Tahun berikutnya, ia menjadi manajer pertama yang memenangkan empat gelar Eredivisie berturut-turut. Ia kemudian memiliki masa singkat mengelola di Serie A dengan Inter Milan pada 2016, Crystal Palace di Premier League pada 2017, dan Atlanta United di MLS dari 2018 hingga 2020.
De Boer diangkat sebagai pelatih kepala tim nasional Belanda pada bulan September 2020, tetapi pergi kurang dari setahun kemudian, pada Juni 2021, setelah kampanye Euro 2000 UEFA yang mengecewakan dari tim tersebut.
- 2010: Debutnya sebagai juru racik dimulai sejak 2010 hingga 2016 bersama klub Ajax Amsterdam (Liga Belanda).
- 2016: Dikontrak Erick Thohir untuk menjadi pelatih Inter Milan (Liga Italia).
- 2017: Jadi pelatih Crystal Palace (Liga Inggris).
- 2018–2020: Atlanta United (Liga Amerika Serikat).
- 2020–2021: Kembali ke Belanda.