Rocky Gerung: Lembaga Survei Tipu-tipu

- Redaksi

Sabtu, 10 Juni 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Rocky Gerung. l Ilustrasi: Fery Heryadi

Rocky Gerung. l Ilustrasi: Fery Heryadi

sukabumiheadline.com l Akademisi Rocky Gerung menyebut survei-survei yang hadir jelang pemilu dibiayai secara politik dan berimbas hasil survei yang tipu-tipu.

Rocky mengatakan LSI dulunya merupakan satu-satunya lembaga survei di Indonesia dalam sebuah unggahan video di Twitter. Menurutnya, LSI dibiayai bank dunia untuk mem-backup demokrasi di Indonesia.

“Dulu lembaga survei cuma satu, namanya lembaga survei indonesia. Dibiayai World Bank untuk mem-backup demokrasi. Enggak ada yang bayar di situ, karena itu uang dunia, uang World Bank,” kata dia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurut Rocky, LSI telah menghasilkan tokoh-tokoh yang membuat survei-survei politik di Indonesia. Namun, dia menganggap survei yang ada sekarang hanya upaya tipu menipu.

“Nipu, udah digaji, eh dia bikin di dalam lembaga yang udah digaji itu survei dia sendiri. Semua lembaga survei yang ada sekarang itu adalah urusannya tipu-menipu saling titip kuesioner,” tuturnya.

Dugaan tersebut dia simpulkan lantaran hasil berbagai survei politik yang ada di Indonesia cenderung mirip. Menurutnya, sebuah lembaga survei tak bisa diyakini benar jika tidak memiliki bukti dibiayai publik.

“Jadi, selama tidak bisa dibuktikan bahwa itu lembaga dibiayai publik, enggak mungkin itu benar. Tapi nanti mereka bilang ini uang kita sendiri untuk kepentingan publik. Dari mana untungnya kalau uang sendiri?” yakin Rocky.

Baca Juga :  Ramai-ramai Polisikan Rocky Gerung, Pengamat: Tidak Ngerti Hukum

Namun, Saiful Mujani kemudian meluruskan tudingan Rocky yang mengatakan LSI mulanya dibiayai World Bank. Pendiri lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) itu membantah pernyataan Rocky Gerung tersebut.

Respons serupa juga disampaikan Direktur Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi.

Ia merespons tudingan Rocky yang menyebut survei-survei yang hadir jelang pemilu ini dibiayai secara politik dan berimbas hasil survei yang tipu-tipu. Saiful Mujani juga meluruskan tudingan Rocky yang mengatakan LSI mulanya dibiayai World Bank.

“Rocky, saya yang bikin LSI. Tidak dibiayai world bank, tapi Japan International Cooperation Agency (JICA),” ujar Saiful Mujani dalam akun Twitter-nya.

Menurutnya, LSI pada awalnya dibiayai perusahaan Jepang tersebut. Namun, lambat laun LSI berharap bisa mandiri setelah berbagai pihak yakin akan mendapat manfaat dari survei yang dikeluarkan LSI.

“Itu (survei) kemudian soal produk dan pasar. Produk buruk enggak ada pasarnya. (Jadi) bukan tipu-tipu. Enggak mungkin produk serius enggak ada biayanya, pasti ada,” tuturnya.

Baca Juga :  Survei Pilpres: Anies-RK Kalahkan Ganjar-Erick

Akan tetapi, kata Saiful, sumber yang membiayai sebuah lembaga survei tidak boleh mendikte proses dan hasil. Dirinya juga menyamakan pembuat survei dengan profesi modern yang ada saat ini.

“Jadi, tipu- tipu enggak ada pasarnya kecuali bagi orang dungu, istilahmu. Survei opini publik adalah capaian besar dalam studi politik modern,” kata dia.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi juga turut mengomentari cuitan Saiful Mujani yang membalas kritik Rocky. Ia menilai dosen Universitas Indonesia (UI) tersebut salah tentang pembiayaan LSI.

“Belum apa-apa Rocky Gerung sudah salah. Yang biayai LSI bukan World Bank, tapi JICA,” tulis Burhanuddin dalam Twitter-nya.

Menurut dia, lembaga survei tidak melakukan penipuan. Ia juga meyakini hal tersebut lantaran lembaga survei telah dipercaya banyak pihak, salah satunya partai politik.

“Kalau lembaga-lembaga survei itu tipu-tipu seperti kata Rocky, tidak mungkin partai-partai, lembaga-lembaga internasional, dan lain-lain meminta survei ke kami,” ucapnya.

Ia menjamin hal tersebut lantaran menurutnya tak akan ada elite politik yang mau tertipu lembaga survei. Menurutnya, elite politik harus memprotes logika Rocky.

“Masak elite politik mau aja kena tipu? Harusnya elite politik protes ke Rocky Gerung karena kalau mengikuti logika Rocky, elite politik dan partai-partai yang rajin meminta survei itu dungu karena mau aja kena tipu,” kata dia.

Berita Terkait

Sukabumi 20, Pemprov Jawa Barat tutup 118 tambang ilegal
Wacana penambahan kecamatan di Kota Sukabumi, ini pernyataan resmi Sekda Jawa Barat
Jurnalis senior Wina Armada tutup usia, cicit pejuang asal Sukabumi
Wacana Kota/Kabupaten Sukabumi gabung Provinsi Sunda Pakuan: Hoaks
Selusin wanita terlibat prostitusi online, siap dikirim ke Sukabumi
Kemendagri beri peluang Jawa Barat dipecah 5 provinsi, ini daftarnya
Isyarat dari Gubernur Jawa Barat, lupakan Kabupaten Sukabumi Utara
Respons PP soal larangan seragam ormas mirip TNI-Polri: Mana ada tentara oranye

Berita Terkait

Sabtu, 5 Juli 2025 - 19:35 WIB

Sukabumi 20, Pemprov Jawa Barat tutup 118 tambang ilegal

Kamis, 3 Juli 2025 - 18:26 WIB

Jurnalis senior Wina Armada tutup usia, cicit pejuang asal Sukabumi

Minggu, 29 Juni 2025 - 15:44 WIB

Wacana Kota/Kabupaten Sukabumi gabung Provinsi Sunda Pakuan: Hoaks

Kamis, 26 Juni 2025 - 08:00 WIB

Selusin wanita terlibat prostitusi online, siap dikirim ke Sukabumi

Kamis, 26 Juni 2025 - 04:54 WIB

Kemendagri beri peluang Jawa Barat dipecah 5 provinsi, ini daftarnya

Berita Terbaru

Usaha tambang di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi - Istimewa

Jawa Barat

Sukabumi 20, Pemprov Jawa Barat tutup 118 tambang ilegal

Sabtu, 5 Jul 2025 - 19:35 WIB