Sejarah, omzet dan aset Hero Supermarket, didirikan pengusaha Muslim asal Sukabumi

- Redaksi

Rabu, 4 Desember 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sejarah dan jumlah aset Hero Supermarket, didirikan pengusaha Muslim asal Sukabumi - Istimewa

Sejarah dan jumlah aset Hero Supermarket, didirikan pengusaha Muslim asal Sukabumi - Istimewa

sukabumiheadline.com – PT Hero Supermarket Tbk adalah sebuah perusahaan ritel yang berkantor pusat di Tangerang Selatan, Banten.

Kisah sukses PT Hero Supermarket tidak terlepas dari kehidupan seorang “hero”-nya yang sangat inspiratif. Ia adalah almarhum Muhammad Saleh Kurnia atau populer di dipanggil MS. Kurnia, yang lahir di Sukabumi, pada 11 Desember 1934.

Mengutip dar laman hero.co.id, meskipun lahir di Sukabumi, namun MS. Kurnia menjelang remaja dibesarkan di masa yang sulit di Jakarta. Baca selengkapnya: Kisah Inspiratif MS Kurnia, Pengusaha asal Sukabumi Pendiri Hero Supermarket

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Profil Hero Supermarket

PT Hero Supermarket Tbk, sebelumnya PT Hero Mini Supermarket (1971-1991) adalah perusahaan publik dengan kode emiten IDX: HERO. Perusahaan ini bergerak di bidang ritel yang didirikan pada 5 Oktober 1971, atau hampir 54 tahun.

Hero Supermarket didirikan oleh seorang pengusaha Muslim asal Sukabumi, Jawa Barat, yakni Muhammad Saleh Kurnia atau populer disebut MS. Kurnia bersama istrinya yang bernama Nurhajati. Baca selengkapnya: MS Kurnia, miliarder asal Sukabumi dikenal gigih dan baik hati sukses dirikan Hero Supermarket

Wu Lai Tjang atau Muhammad Saleh Kurnia. l Istimewa
Wu Lai Tjang atau Muhammad Saleh Kurnia. l Istimewa

Hero Supermarket berkantor pusat di Kota Tangerang Selatan, Banten, Indonesia. Namun, seperti kita ketahui, jaringan Hero Supermarket hadir di hampir seluruh kota dan kabupaten se-Indonesia.

Saat inj, Direktur Utama Hero Supermarket dijabat oleh Ingemar Patrik Lindvall. Sedangkan, Komisaris Utama perusahaan dijabat oleh Ipung Kurnia, yang tidak lain merupakan anak kandung dari MS. Kurnia. Baca selengkapnya: Ipung Kurnia akan ubah nama HERO yang didirikan ayahnya, miliarder asal Sukabumi

Saat ini, saham Hero Supermarket dimiliki oleh DFI Retail Group (Jardine Matheson) melalui Mulgrave Corporation BV (63,59%) dan The Dairy Farm Company Ltd (17,45%)
Credit Lyonnais Securities Asia Ltd (Crédit Agricole; 8,26%).

Hero Supermarket memiliki anak usaha, PT Rumah Mebel Nusantara.

Saat ini, Hero Supermarket memiliki 24 gerai, 325 gerai apotek Guardian (di bawah Guardian Indonesia), 7 gerai IKEA, dan 22 gerai titik pengiriman IKEA (di bawah PT Rumah Mebel Nusantara/IKEA Indonesia).

Guardian, Giant, IKEA dan Startmart merupakan perusahaan Hero Grup. l Istimewa
Guardian, Giant, IKEA dan Startmart merupakan perusahaan Hero Grup. l Istimewa

Adapun merek sebelumnya, Giant Ekstra (dahulu Giant Hypermarket), 2002-2021
Giant Ekspres (dahulu Giant Supermarket), 2007-2021, Starmart (1991-2016), Giant Mart (2017-2019), Mega Super Grosir (di bawah PT Cahaya Ceria Laksana Mega), (1991-1998), Mitra Toko Diskon (di bawah PT Wiramaju Kharisma Jaya) (1991-2000an).

Selain itu, Toys City (PT Mitrada Budi Selaras), Shop in Body Care (PT Catur Abadi Jaya Sakti 1989-1998), Jason’s, Toko Buku Utama.

Hero Supermarket pernah beberapa kali ganti slogan, seperti Rumah Belanja Keluarga (1987–1992), Memberi Lebih Dari Yang Anda Bayarkan (1992–1997), Kejutan Segar Setiap Hari (1997–2000), Think Fresh. Shop Hero (2000–2005), always my hero! (2005–2009), dan The fresh food people (2009–2024).

Pendapatan dan aset Hero Supermarket

Hero Supermarket, menurut data tahun 2020 mencatatkan pendapatan sebesar Rp8,894 triliun. Sementara total aset perusahaan sebesar Rp4,838 triliun, dengan total ekuitas Rp1,855 triliun.

Mengutip dari laman resmi perusahaan, saat ini Hero Supermarket mempekerjakan 8.178 (2020) karyawan.

Berita Terkait: Wu Lai Tjang, miliarder asal Sukabumi diabadikan jadi nama masjid di Tangerang

Sejarah Hero Supermarket

Hero Supermarket didirikan pengusaha asal Sukabumi, MS Kurnia - Istimewa
Hero Supermarket didirikan pengusaha asal Sukabumi, MS Kurnia – Istimewa

Perusahaan ini memulai sejarahnya pada tahun 1954, saat Muhammad Saleh Kurnia dan kakaknya, Wu Guo Chang mendirikan CV Hero untuk memperdagangkan makanan dan minuman impor, yang disusul pembukaan toko di tahun 1957 yang berlokasi di Jakarta.

Pada tahun 1959, Wu Guo Chang keluar dari perusahaan tersebut. Pada awal dekade 1970-an, Kurnia menyadari bahwa masih banyak warga negara asing di Indonesia yang sering pergi ke Singapura hanya untuk membeli makanan dan minuman impor. Atas nasehat dari temannya, Charles Turton asal Kanada, Kurnia dan Nurhajati lalu pergi ke Singapura untuk melakukan survei mengenai supermarket.

Baca Juga :  Ipung Kurnia akan ubah nama HERO yang didirikan ayahnya, miliarder asal Sukabumi

Kurnia kemudian mendirikan perusahaan ini pada 23 Agustus 1971 dengan nama PT Hero Mini Supermarket. Gerai pertama perusahaan ini terletak di Jl. Falatehan No. 23, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang dibuka pada 15 Agustus 1972.

Tidak seperti mayoritas supermarket yang ada pada saat itu, perusahaan ini tetap membuka gerainya di akhir pekan. Gerai Hero pun berkembang, menjadi 9 buah pada periode 1980-an.

Pada tahun 1988, perusahaan ini mulai menggunakan komputer buatan IBM untuk meningkatkan efisiensinya. Pada tahun 1989, perusahaan ini resmi melantai di Bursa Efek Indonesia. Pada tahun 1991, perusahaan ini mengubah namanya menjadi seperti sekarang dan membuka gerai minimarket Starmart pertama.

Pada periode yang sama, Hero juga sempat mengembangkan Mitra Toko Diskon (swalayan murah), Mega Super Grosir (perkulakan), Toy’s City (toko mainan anak), dan Shop in Body Care (toko kosmetik). Hero pun berkembang menjadi jaringan peritel terbesar di Indonesia pada 1990-an, dengan memiliki lebih dari 70 gerai (45 Hero Supermarket, 6 Mitra Toko Diskon, 3 Mega Super Grosir, 9 Toy’s City, dan 9 Shop In) yang keseluruhannya merengkuh 45% pangsa pasar ritel modern.

Gerai-gerainya kemudian tercatat bisa dikembangkan lagi hingga mencapai lebih dari 100 buah se-Indonesia,[8] naik dari 26 pada tahun 1992. Grup Hero Supermarket juga sempat mengembangkan industri makanan (PT Suba Indah Tbk), pembuatan kertas (PT Onward Paper Utama)[9] dan distribusi (PT Mitra Sarana Purnama).

Adapun manajemen perusahaan setelah M.S. Kurnia wafat di tahun 1992, dipegang oleh istrinya, Nurhajati dan putranya, Ipung Kurnia.

Meskipun demikian, memasuki akhir 1990-an, Hero Supermarket dan saudara-saudaranya mulai mendapatkan berbagai tekanan. Munculnya pesaing baru, ditambah efek krisis moneter yang menimpa Indonesia, membuat Hero sempat merugi pada 1997 dan 1998 yang mencapai Rp45,8 milyar dan Rp69 miliar.

Berita Terkait: Intip interior Masjid Baitul Kurnia Banten, dibangun untuk mengenang miliarder asal Sukabumi

Ipung Kurnia, putra pendiri Hero Supermarket, MS. Kurnia. l Istimewa
Ipung Kurnia, putra pendiri Hero Supermarket, MS. Kurnia. l Istimewa

Akibat krisis tersebut dan munculnya kerusuhan pada Mei 1998, 26 gerai Hero dirusak, dibakar dan dijarah oleh para perusuh yang memakan kerugian Rp70 miliar. Awal 2000-an pun masih belum menguntungkan bagi grup ritel ini: masuknya hipermarket asing seperti Carrefour yang menawarkan harga terjangkau, membuat banyak pengunjung meninggalkan Hero sebagai supermarket “mahal”.

Untuk mengatasi masalah ini, Hero Supermarket melakukan beberapa strategi. Seperti mulai melakukan promosi mingguan dengan tujuan menempatkan Hero sebagai peritel termurah dengan unggulan berupa produk segar.

Hero juga berusaha mengonsolidasikan usahanya, dengan menutup beberapa gerai maupun toko, dan menjangkau pasar lain, seperti membuka toko buku Utama dan membuka gerai baru di luar Jabodetabek.

Lalu, pada 29 April 2003, Hero Supermarket mengakuisisi 22 gerai swalayan Tops, milik Ahold di Indonesia dengan harga EUR 12 juta.

Ipung dan Nurhajati juga berusaha menjalin kerjasama strategis dengan pihak lain. Pada tahun 1993-1995, Hero Supermarket menjalin kerjasama dengan Seiyu Group, peritel asal Jepang, yang disusul kerjasama dengan peritel Hong Kong, Dairy Farm (milik Jardine Matheson, kelak juga memiliki PT Astra International Tbk).

Dairy Farm sempat membantu Hero dalam pengembangan Mitra Toko Diskon.[15] Ada juga kerjasama dengan David Holdings dalam bidang logistik dan Golden Truly dalam ritel fesyen.

Baca Juga :  Intip interior Masjid Baitul Kurnia Banten, dibangun untuk mengenang miliarder asal Sukabumi

Berita Terkait: Alasan Ipung Kurnia, Putra Taipan asal Sukabumi Tampung Saham M Cash

Belakangan, saham Hero Supermarket menjadi target akuisisi. Awalnya, Grup Lippo melalui PT Multipolar Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk yang dikabarkan akan mengakuisisi saham Hero Supermarket, namun pada Februari 1998, Dairy Farm masuk sebagai pemegang 32% saham PT Hero Supermarket Tbk, dan kemudian mendudukan direksi dan komisarisnya di perusahaan ini.

Dengan kerjasama itu, sejumlah merek di bawah Dairy Farm mulai dijalankan oleh Hero Supermarket Tbk. Adapun apotik Guardian yang sebelumnya dipegang oleh Rajawali Corpora (PT Rajawali Inti Retail) sejak 1990, kemudian diakuisisi oleh perusahaan ini, yang kemudian digabungkan dengan toko Shop in Body Care milik Hero sebelumnya.

Pada tahun 2002, Hero juga memboyong hipermarket Giant (asal Malaysia) dengan membuka gerai di Villa Melati, Tangerang (sekarang Hypermart).

Lima tahun kemudian, Giant juga membuka gerai baru dengan ukuran yang lebih kecil, dengan nama Giant Supermarket.

Reposisi kemudian dilakukan, di mana Giant ditargetkan bagi pasar kelas menengah dan bawah, sedangkan Hero menjadi supermarket kelas premium.[4] Hal ini membuat gerai Hero Supermarket, dari awalnya pernah mencapai 92, kini merosot hanya menjadi 24 dengan banyak di antaranya diubah menjadi toko Giant.

Pada tahun 2005, Dairy Farm meningkatkan kepemilikan sahamnya di perusahaan ini menjadi 69%, dan efektif mulai 23 Maret 2010, kendali perusahaan beralih dari PT Hero Pusaka Sejati (HPS) milik keluarga Kurnia kepada Dairy Farm (Jardine Matheson). Kini, PT HPS hanya memiliki 2,68% saham, sedangkan Jardine memiliki lebih dari 80% saham Hero Supermarket Tbk.

Pada tahun 2012, perusahaan ini meluncurkan gerai Jason’s yang ditujukan untuk masyarakat kelas atas. Pada tahun 2013, perusahaan ini mengubah nama Giant Hypermarket dan Giant Supermarket masing-masing menjadi Giant Ekstra dan Giant Ekspres.

Giant kemudian tercatat memiliki 173 gerai (120 Giant Express dan 53 Giant Ekstra), meskipun unit bisnis ini dalam perkembangannya mulai tersendat-sendat.

Pada 2014, perusahaan ini membuka gerai IKEA pertama di Indonesia, yakni di Alam Sutera. Pada 2016, perusahaan ini mendivestasi Starmart. Pada 2020, perusahaan ini mendirikan PT Rumah Mebel Nusantara untuk menjalankan bisnis IKEA Indonesia mulai tanggal 1 Januari 2021.

Pada awal 2021, perusahaan ini mengumumkan bahwa mereka akan menutup semua gerai Giant secara bertahap hingga tanggal 31 Juli 2021.

Sejumlah gerai akan diubah menjadi gerai Hero Supermarket, sementara lima gerai berukuran besar akan diubah menjadi gerai IKEA, dan sisanya menjadi Hypermart, Super Indo, Farmers Market, dan berbagai supermarket lokal lainnya.

Perubahan gerai Giant menjadi gerai IKEA sebelumnya pernah dilakukan pada tahun 2019 di gerai yang terletak di Sentul, Bogor, Jawa Barat.[24] Toko IKEA pertama yang merupakan hasil perubahan salah satu dari lima gerai hypermarket Giant tersebut adalah toko IKEA Bali.

Pada 19 April 2024, pihak PT Hero Supermarket Tbk menandatangani kesepakatan untuk menjual bisnis swalayan (yang menjadi bisnis pertamanya) dengan sebuah PT yang baru dibentuk, yaitu PT Hero Retail Nusantara dalam transaksi senilai Rp 135 miliar.

Dalam transaksi ini Hero Supermarket Tbk nantinya juga akan menyewakan beberapa aset kepada PT Hero Retail Nusantara. Adapun Hero Retail Nusantara dimiliki oleh PT Hero Intiputra, sebuah perusahaan distribusi milik keluarga Kurnia.

Bisa dikatakan, transaksi tersebut membuat kepemilikan swalayan Hero kembali ke tangan keluarga pendirinya. Sedangkan PT Hero Supermarket Tbk pasca-transaksi akan fokus ke IKEA dan Guardian, serta melepas identitas “Hero” lewat perubahan nama.

Berita Terkait

Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda
Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon
Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi
Penduduk miskin Kota Sukabumi naik, ranking berapa se-Jawa Barat?
Bak kamar mayat, angka kematian di Kota Sukabumi 3 kali lipat dari kelahiran
Sukabumi berapa? Ini jumlah penduduk kota dan kabupaten se-Jawa Barat 2021-2025
Sepatu hingga sabut kelapa, nilai dan negara tujuan ekspor 16 komoditi non migas Sukabumi
Ratusan kilometer rusak, menghitung panjang dan kondisi jalan di Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 1 April 2025 - 00:01 WIB

Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda

Senin, 31 Maret 2025 - 13:00 WIB

Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon

Minggu, 30 Maret 2025 - 10:00 WIB

Sejarah, tugas dan daftar Jaksa Agung RI dari masa ke masa, pertama tokoh antikorupsi asal Sukabumi

Sabtu, 29 Maret 2025 - 01:01 WIB

Penduduk miskin Kota Sukabumi naik, ranking berapa se-Jawa Barat?

Jumat, 28 Maret 2025 - 02:50 WIB

Bak kamar mayat, angka kematian di Kota Sukabumi 3 kali lipat dari kelahiran

Berita Terbaru