Semangat Melawan Penjajahan dan Perjalanan Panjang Syamsul ‘Ulum Sukabumi

- Redaksi

Jumat, 7 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Para santri dan santriwati Ponpes Syamsul 'Ulum. l Istimewa

Para santri dan santriwati Ponpes Syamsul 'Ulum. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com I GUNUNGPUYUH – Pondok pesantren (ponpes) merupakan sistem pendidikan agama Islam tertua sekaligus ciri khas yang mewakili Islam tradisional Indonesia.

Eksistensi ponpes telah teruji sejarah dan waktu hingga kini, dengan pelbagai adaptasi di sana-sini sesuai tuntutan dan kebutuhan dunia pendidikan Islam di Indonesia.

Apabila dilacak kembali sesungguhnya pesantren dilahirkan atas kesadaran adanya kewajiban dakwah Islamiyah, sekaligus mencetak kader-kader ulama dan da’i.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ponpes Syamsul ‘Ulum yang berada di Kelurahan/Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi, didirikan pada 1934 oleh K.H. Ahmad Sanusi.

Sekembalinya KH. Ahmad Sanusi dari Batavia Centeum (Batawi atau Jakarta) ke Sukabumi masih berstatus tahanan kota pemerintah Hindia-Belanda. Tak lama kemudian ia mendirikan Ponpes Syamsul’Ulum dengan misi melakukan pembinaan baik kepada para santri maupun ulama.

Ponpes Dalam
Para santri Ponpes Syamsul ‘Ulum. l Istimewa

Secara tegas beliau menyampaikan sikap pada saat itu bahwa Belanda adalah Musuh Agama dan Bangsa Indonesia. Sikap ini kemudian ditaati oleh para santri dan ulama yang menjadi motivasi untuk melakukan perjuangan.

Adapun, misi awal didirikannya ponpes ini adalah untuk membina dan menjadikan generasi yang berilmu amaliyah dan beramal ilmiah, serta memiliki keterampilan terutama dalam pendidikan dan dakwah Islam.

Baca Juga :  Duh, Pemuda Nagrak Dipermak Warga Parungkuda Sukabumi Diduga Mau Maling Motor

“Didirikannya pesantren ini adalah untuk mendidik putra putri Indonesia yang berguna dan bermanfaat bagi masyarakat serta bangsa Indonesia untuk dibina menjadi generasi yang berilmu amaliyah dan beramal ilmiah da memiliki skill dalam mengisi pembangunan, terutama di dalam pendidikan dan dakwah,” papar Munandi Shaleh salah salah seorang alumni sekaligus pengurus Ponpes Syamsul ‘Ulum kepada sukabumiheadlines.com, Kamis (6/1/2022).

Mengacu kepada Sistem Pendidikan Nasional yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, lanjut Munadi, merupakan sistem pengembangan yang diterapkan oleh pesantren ini.

Ya, sistem pendidikan nasional kita pakai di sini, bertujuan supaya makin bertambahnya potensi peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis, serta bertanggung jawab,” jelasnya.

Baca Juga :  Meninggal Dunia di RS, Pulang Aksi Buruh Tabrak Truk Pupuk di Jalur Lingsel Sukabumi

Karenanya, lanjut dia, melalui lembaga pendidikan, pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia secara utuh dan komprehensif, berkesinambungan, terus menerus dikembangkan, agar mampu melayani kebutuhan pembangunan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta iman dan taqwa agar mampu menghadapi tantangan zaman dan perkembangan dunia pendidikan.

Ponpes Dalam 1
Para santriwati Ponpes Syamsul ‘Ulum. l Istimewa

“Kemajuan Pesantren Syamsul‘ Ulum terbilang cepat, alumni Pesantren Genteng Babakan Lenyap serta Gunungpuyuh yang tersebar di mana-mana,” ungkap Munandi.

Selain ponpes, bersama warga setempat, didirikan juga madrasah, serta majlis Taklim biasa, majlis taklim uumini yang setiap hari berperan seperti halnya madrasah.

Alhamdulillah di sini termasuk yang cepat perkembangannya, kami dan warga kompak untuk memajukan pesantren ini,” kata lagi.

Munandi Shaleh juga menjelaskan, terdapat dua model pendidikan yang diterapkan di Ponpes Syamsul ‘Ulum, yaitu pendidikan formal dan non formal.

“Kita terapkan dua model pendidikan, yaitu, pendidikan formal seperti Taman Kanak-Kanak Al-Qur’an, Taman Pendidikan Al-Qur’an, Madrasah Tsanawiyah, Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Kejuruan, Sekolah Tinggi Agama Islam, dan Sekolah Tinggi Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Sedangkan, untuk non formal, ada Madrasah Diniyah, Tahfidzul Qur’an serta berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler,” pungkas pria berusia 53 tahun itu.

Berita Terkait

Wanita Sukabumi, ini lho trend rambut pendek dan penataannya
Momen wanita cantik asal Sukabumi pamer foto bareng Presiden RI, bukan orang sembarangan
7 manfaat biji pepaya: Stabilkan gula darah, cegah kanker, kesehatan liver dan jantung
Momen lawyer asal Sukabumi, Noumira Sjahril umrah bareng Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie
Profil Selfi Nafilah, pedangdut asal Sukabumi kini mantap berhijab
Royalti lagu Tanah Airku karya wanita Sukabumi, Erick Thohir temui keluarga Ibu Sud
Menteri Kesehatan: Balita Raya di Sukabumi meninggal bukan karena cacingan
Kenali gejala Ascariasis, infeksi cacing gelang yang renggut nyawa balita di Sukabumi

Berita Terkait

Selasa, 9 September 2025 - 01:09 WIB

Wanita Sukabumi, ini lho trend rambut pendek dan penataannya

Selasa, 9 September 2025 - 00:27 WIB

Momen wanita cantik asal Sukabumi pamer foto bareng Presiden RI, bukan orang sembarangan

Sabtu, 6 September 2025 - 02:53 WIB

7 manfaat biji pepaya: Stabilkan gula darah, cegah kanker, kesehatan liver dan jantung

Selasa, 2 September 2025 - 04:09 WIB

Momen lawyer asal Sukabumi, Noumira Sjahril umrah bareng Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie

Selasa, 26 Agustus 2025 - 13:05 WIB

Profil Selfi Nafilah, pedangdut asal Sukabumi kini mantap berhijab

Berita Terbaru

Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman. l Istimewa

Internasional

Pangeran MbS tegaskan sikap Arab Saudi: Gaza milik Palestina!

Jumat, 12 Sep 2025 - 01:36 WIB