Star Energy Geothermal Salak Sukabumi klaim berhasil edukasi warga dan jaga lingkungan, tapi…

- Redaksi

Minggu, 11 Agustus 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

PLTP Salak - Istimewa

PLTP Salak - Istimewa

sukabumiheadline.com – Perusahaan Star Energy Geothermal yang beroperasi di Kabupaten Bandung (Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd), Sukabumi (Star Energy Geothermal Salak Ltd), dan Garut (Star Energy Geothermal Darajat Ltd), di Provinsi Jawa Barat, mengklaim keberhasilan dalam menjaga lingkungan.

Perusahaan ini menjabarkan keberhasilan dari program menjaga lingkungan di sesi talkshow ‘Restorasi Hutan Berbasis Kemasyarakatan’ dalam acara Festival LIKE 2 yang berlangsung di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (8/8/2024) lalu.

Rekomendasi Redaksi: Puluhan ribu pria di Kabupaten Sukabumi menganggur dan mengurus rumah tangga

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Head of Salak Power Plant Operation Department Star Energy Geothermal, Irwan Januar K. Hasbullah mengatakan perusahaannya beroperasi di kawasan hutan konservasi. Karenanya, ia mengaku memiliki tantangan tersendiri. Pasalnya beroperasi di kawasan hutan konservasi memiliki peraturan yang ketat.

“Tapi kami dapat bersama-sama secara ramah lingkungan menjalankan operasi kami,” ungkap Irwan dalam kesempatan yang sama.

Ia menceritakan bagaimana pihaknya berhasil melestarikan hewan langka berupa macan tutul. Macan tersebut berhasil dilepasliarkan setelah mempelajari perilaku maupun lokasi yang tepat untuk bertahan hidup.

Sebelum dilepasliarkan pihaknya telah berkonsultasi dengan para ahli dan balai konservasi, termasuk menggandeng masyarakat sekitar untuk melakukan pemantauan.

Baca Juga :  Gempa Tektonik, Erupsi Freatik di Gunung Salak, Pesona dan Misteri Gunung Berapi Aktif di Jawa Barat

“Contoh untuk unsur-unsur yang dari masyarakat di sana juga ada ikan langka yang disebut ikan Tor Soro. Kami bekerja sama dengan masyarakat membina mereka bagaimana melestarikan ikan Tor Soro tersebut,” imbuh Irwan.

Baca Juga:

Di samping itu Irwan juga mengklaim turut memberikan edukasi kepada masyarakat dengan menghadirkan perpustakaan dan melakukan penanaman pohon di sekitar wilayah operasional.

Sebagai informasi, Star Energy Geothermal Wayang Windu Ltd mengoperasikan fasilitas geotermal dengan kapasitas pembangkitan bruto sebesar 230,5 MW.

Star Energy Geothermal Salak (SEGS) Ltd mengelola salah satu ladang panas bumi terbesar di dunia, dengan kapasitas pembangkitan bruto sebesar 377 MW dan kapasitas penjualan uap sebesar 180 MW.

Sedangkan Star Energy Geothermal Darajat Ltd memiliki kapasitas pembangkitan kotor sebesar 274,5 MW dan kapasitas penjualan uap sebesar 55 MW.

Baca selengkapnya: 30 tahun “dicengkram” PLTP, Kabandungan dan Kalapanunggal Sukabumi jadi lumbung kemiskinan

Baca Juga :  Miliki aset triliunan Rupiah di Sukabumi, harta Prajogo Pangestu menguap Rp248 Triliun

Lumbung kemiskinan di Sukabumi 

Di sisi lain, Kepala Bappelitbangda Kabupaten Sukabumi, Aep Majmudin mengatakan bahwa kawasan di ring 1 wilayah operasi SEGS sebagai lumbung kemiskinan di Kabupaten Sukabumi.

Jembatan gantung lapuk di perbatasan Kalapanunggal dan Kabandungan, Sukabumi - sukabumiheadline.com
Jembatan gantung lapuk di perbatasan Kalapanunggal dan Kabandungan, Sukabumi – sukabumiheadline.com

Bahkan, Aep menyebut bahwa Kalapanunggal dan Kabandungan merupakan dua kecamatan yang menjadi lumbung kemiskinan di Kabupaten Sukabumi.

“Ini sangat mengkhawatirkan mengingat dua kecamatan ini, Kalapanunggal dan Kabandungan, merupakan lumbung kemiskinan. Sebagian besar mereka memang tinggal di dalam area perkebunan,” jelasnya.

Rekomendasi Redaksi: Berharap panas geothermal Gunung Salak di lumbung kemiskinan Sukabumi

Sementara, organisasi sipil Cinta Karya Alam Lestari (CIKAL) mencatat pembangunan infrastruktur dan layanan dasar di dua kecamatan ini justru masih jauh tertinggal dari kecamatan lain di wilayah utara Sukabumi yang tidak memiliki WKP PLTP sebesar Gunung Salak.

Direktur CIKAL, Didin Sa’dilah menjelaskan, sebagai perbandingan berdasarkan data yang dihimpunnya dari situs Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) Pemkab Sukabumi, pembangunan infrastruktur di Kecamatan Kalapanunggal dan Kabandungan pada 2022 dari berbagai sumber anggaran, masing-masing Rp12.784.367.782,75 untuk Kalapanunggal dan Kabandungan Rp9.477.143.732.

“Dari nilai tersebut kami tidak menemukan anggaran yang bersumber dari Dana Bagi Hasil (DBH) Panas Bumi maupun dana Bonus Produksi (BP) Panas Bumi. Padahal puluhan miliar diterima Pemerintah Kabupaten Sukabumi setiap tahunnya,” ungkap Didin pada sukabumiheadline.com, Sabtu (10/8/2024)

Berita Terkait

Harta dan profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri keuangan ke-30, urang Sunda yang ceplas-ceplos
Grup Sinarmas garap proyek geothermal, satu di Sukabumi nilai investasi Rp3,2 T
Punya skill di luar nalar, begini cara tuna netra di Sukabumi penuhi kebutuhan hidup
Selamat, tunjangan profesi guru non PNS naik jadi Rp2 juta per bulan
CSIS: Ekonomi sulit dan rakyat terluka picu demonstrasi
Wali Kota Sukabumi pajaki UMKM 5% dengan PB1, aktivis: dicekik pusat dan daerah
Syahrini jadi artis terkaya ke-4 di Indonesia, intip sumber duit dan masa kecil wanita Sukabumi ini
Beda dengan Ahmad Sahroni, pria asal Sukabumi ini terusir ke Singapura dan jadi miliarder

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 18:55 WIB

Harta dan profil Purbaya Yudhi Sadewa: Menteri keuangan ke-30, urang Sunda yang ceplas-ceplos

Rabu, 10 September 2025 - 17:21 WIB

Grup Sinarmas garap proyek geothermal, satu di Sukabumi nilai investasi Rp3,2 T

Rabu, 10 September 2025 - 02:04 WIB

Punya skill di luar nalar, begini cara tuna netra di Sukabumi penuhi kebutuhan hidup

Kamis, 4 September 2025 - 15:36 WIB

Selamat, tunjangan profesi guru non PNS naik jadi Rp2 juta per bulan

Rabu, 3 September 2025 - 10:00 WIB

CSIS: Ekonomi sulit dan rakyat terluka picu demonstrasi

Berita Terbaru

OKI adalah organisasi internasional yang terdiri dari 57 negara anggota. OKI rutin menggelar pertemuan setiap tahun. Sejarah berdirinya OKI berawal dar pembakaran Masjid Al-Aqsa di Yerusalem - AFP PHOTO / YASIN AKGUL

Internasional

Respons Israel, OKI akan bentuk NATO versi negara Muslim

Rabu, 17 Sep 2025 - 16:49 WIB