Tak hanya Indonesia, negara berpenduduk mayoritas Muslim ini juga jor-joran bikin ibu kota baru

- Redaksi

Sabtu, 7 September 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Aktivitas pembangunan di Ibu Kota Mesir - Istimewa

Aktivitas pembangunan di Ibu Kota Mesir - Istimewa

sukabumiheadline.com – Selain Indonesia yang tengah membangun ibu kota baru di Kalimantan Timur, Nusantara, Mesir pun tengah jor-joran membangun ibu kota sebagai pusat pemerintahan baru.

Lokasi ibu kota baru Mesir terletak di luar Kairo. Terbaru, Mesir tengah membangun proyek ambisius, yakni gedung tertinggi di Benua Afrika di ibu kota baru itu.

Proyek ambisius itu diklaim ramah lingkungan karena punya sumber energi dari hidrogen dan panel surya. Gedung yang bernama The Forbes International Tower ini menjulang 240 meter dan digadang-gadang akan menjadi gedung paling tinggi di Afrika.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Forbes International Tower akan berdiri di jantung distrik bisnis utama Ibu Kota Administratif Baru, tempat perusahaan domestik dan internasional mulai berdatangan.

Kota pintar, satelit Kairo yang disebut-sebut memiliki reputasi berkelanjutan, mulai dibangun pada 2016. Meskipun masih berlangsung, banyak bangunan utama kini telah selesai dibangun, yang diperkirakan menelan biaya sekitar US$ 58 miliar atau sekitar Rp893,7 triliun (kurs Rp15,409).

Baca Juga :  Investor Ini akan Bangun Kebun Raya dan Taman Safari di Ibu Kota Negara Nusantara

Bangunan dirancang arsitek Gordon Gill dari Adrian Smith dan Gordon Gill Architect berambisi untuk mensuplai energi untuk gedung kantor 43 lantai ini dengan hidrogen bersih dan panel surya di bagian fasad gedung. Gordon Gill juga menjadi arsitek di balik Central Park Tower New York dan Jeddah Tower, Arab Saudi yang masih tahap dibangun.

Didukung oleh 75% hidrogen dan 25% energi matahari, gedung ini tak akan mengandalkan jaringan listrik tradisional, menurut Magnom, pengembang proyek ini.

Magnom mengatakan, konstruksi gedung ini juga akan memakai material rendah karbon dan bisa memangkas emisi karbon hingga 58%. Sementara suplai air akan mengandalkan proses daur ulang air tawar, mengingat negara itu tengah kekurangan air.

Melalui metode ini, Magnom mengatakan bahwa pihaknya bertujuan untuk mencapai “visi karbon negatif-bersih” (menghilangkan lebih banyak karbon daripada yang dipancarkannya) untuk gedung pencakar langit tersebut selama siklus hidupnya, dan menjadi gedung pencakar langit pertama di dunia yang mendaftar untuk Sertifikat Nol Karbon dari International Living Future Institute.

Baca Juga :  Menjelajah Rasa Kopi Nusantara di Jelajah Kopi Cicurug Sukabumi
Mesir tengah membangun gedung tertinggi di Afrika di ibu kota baru itu - Istimewa
Mesir tengah membangun gedung tertinggi di Afrika di ibu kota baru itu – Istimewa

Magnom Properties telah menandatangani perjanjian dengan Schneider Electric dan H2 Enterprises untuk menjajaki penggunaan teknologi LOHC sebagai sumber daya gedung pencakar langit tersebut.

LOHC – pembawa hidrogen organik cair – adalah senyawa organik yang menyerap atau melepaskan hidrogen melalui reaksi kimia, dan dapat digunakan untuk menyimpan hidrogen yang diproduksi dan mengangkutnya dalam bentuk yang stabil dari sumber ke pengguna akhir.

Senyawa hidrogen cair juga berarti infrastruktur transportasi bahan bakar fosil yang ada dapat diadaptasi untuk digunakan kembali dengan teknologi baru tersebut. Setelah diangkut, hidrogen dapat dilepaskan dari LOHC dan ditempatkan dalam sel bahan bakar untuk menghasilkan listrik.

Meski begitu, perjanjian itu akan menilai kelayakan gedung dengan dilihat dari aspek desain, kebutuhan ruang, dan kelayakan ekonomi terkait penggunaan hidrogen bersih untuk Forbes International Tower.

Dengan demikian, masih belum pasti bahwa hidrogen akan menjadi sumber daya pada akhirnya.

Berita Terkait

Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel
Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat
Jenderal Korps Garda Revolusi Islam: Iran baru kerahkan 5% kekuatannya vs Israel
Permintaan tunda sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu ditolak pengadilan Israel
Menlu Iran ke Presiden AS: Kalau mau deal jangan kurang ajar pada Khamenei
Ekonomi ambruk, kini Israel hadapi puluhan ribu tuntutan ganti rugi bangunan hancur
Kemenangan politikus Muslim, Zohran Mamdani dalam pemilihan Wali Kota New York City
Hasil perang 12 hari vs Iran, ekonomi Israel ambruk

Berita Terkait

Jumat, 11 Juli 2025 - 06:25 WIB

Kapal kargo milik perusahaan Inggris malah dibom Israel

Kamis, 3 Juli 2025 - 14:40 WIB

Tak cuma Gaza, Kabinet Netanyahu desak Israel rebut Tepi Barat

Senin, 30 Juni 2025 - 00:22 WIB

Jenderal Korps Garda Revolusi Islam: Iran baru kerahkan 5% kekuatannya vs Israel

Minggu, 29 Juni 2025 - 01:00 WIB

Permintaan tunda sidang kasus korupsi Benjamin Netanyahu ditolak pengadilan Israel

Sabtu, 28 Juni 2025 - 15:29 WIB

Menlu Iran ke Presiden AS: Kalau mau deal jangan kurang ajar pada Khamenei

Berita Terbaru

Penampakan luar Situs Bunker Waluran Sukabumi - Ist

Wisata

Mengintip interior Situs Bunker Waluran Sukabumi

Sabtu, 12 Jul 2025 - 02:02 WIB