26.5 C
Sukabumi
Jumat, April 26, 2024

Desain Ala Skuter Retro, Intip Spesifikasi dan Harga Suzuki Saluto 125

sukabumiheadline.com l Di belahan dunia lain, Suzuki...

Thrust Defender 125, Motor Matic Maxi Bikin Yamaha XMAX Ketar-ketir, Cek Harganya

sukabumiheadline.com l Thrust Defender 125, diprediksi bakal...

Smartphone dengan Peforma Mewah, Spesifikasi Xiaomi 13T Dilengkapi Kamera Leica

sukabumiheadline.com - Xiaomi selalu menjadi incaran bagi...

Tiga Bulan Masjid Diblokir, Pengusaha Hindu Sewakan Tempat untuk Shalat

InternasionalTiga Bulan Masjid Diblokir, Pengusaha Hindu Sewakan Tempat untuk Shalat

SUKABUMIHEADLINE.com I GURUGRAM – Sekira tiga bulan terakhir, kelompok Hindutva memblokir umat Muslim setempat untuk melaksanakan sholat Jumat di tempat umum, meskipun telah mendapat izin pemerintah.

Masjid yang diblokir tersebut dibangun pada 1934 dan diyakini sebagai tempat ibadah Sikh tertua di distrik Haryana, yang bersebelahan dengan Delhi. Apa yang dikatakan Singh ini mengacu pada peristiwa tiga bulan terakhir, di mana kelompok Hindutva berulang kali melarang umat Islam berkumpul untuk sholat Jumat.

Sejak 17 September, konflikpun meledak, ketika kelompok sayap kanan Hindu dipimpin Dinesh Bharti, pendiri kelompok lokal bernama Bharat Mata Vahini, mengangkat spanduk protesnya.

Tak cukup sampai di situ, massa dari kelompok Bharat Mata Vahini juga meneriaki umat Islam yang berkumpul untuk beribadah di Sektor 47. Selama beberapa pekan berikutnya, agitasi ini menyebar ke Sektor 12 dan lainnya.

Kemudian pada 26 Oktober, anggota Sanyukt Hindu Sangharsh Samiti, sebuah konsorsium dari 22 kelompok sayap kanan, mengajukan permohonan kepada Wakil Komisaris Gurugram yang meminta pemerintah untuk menghentikan semua kegiatan ibadah di tempat umum.

Seminggu kemudian, mereka menyelenggarakan puja Govardhan di tempat di Sektor 12 di mana umat Islam berkumpul untuk berdoa. Jumat pagi berikutnya, 12 November, mereka berkumpul kembali dan menyatakan niat membangun lapangan voli. Menjelang sore, mereka pergi dengan meninggalkan kotoran sapi di lokasi itu.

Menyikapi masalah tersebut, seorang pengusaha dari komunitas Hindu membuka tokonya untuk ruang sholat Jumat.

Diberitakan Scroll pada Kamis (18/11/2021), di tengah maraknya intoleransi beragama ini, beberapa warga yang tergabung dalam komunitas lain akhirnya melangkah maju untuk menunjukkan solidaritas mereka. Kelompok ini berupaya menawarkan ruang sholat kepada umat Islam.

Akshay Yadav, yang menjalankan bisnis wisata satwa liar berusia 40 tahun, menyewakan ruang komersial di Sektor 12, tempat dia tinggal bersama keluarganya.

Jumat lalu, 12 November, Yadav memutuskan menawarkan penggunaan propertinya ke sebuah sekelompok kecil Muslim di lingkungannya. Karena mereka tidak ingin memasuki ruang pribadinya, umat Muslim pun menjalankan ibadah di tokonya.

“Saya membaca tentang apa yang terjadi di berita dan ingin melakukan apa pun yang saya bisa untuk mengurangi konflik yang sedang berlangsung, antara kelompok sayap kanan dan Muslim,” ujarnya.

Pada 16 November, Yadav tengah bersiap meninggalkan kota untuk liburan keluarga. Tetapi ia tidak segera berangkat sebelum menyerahkan kunci toko yang kosong kepada Taufiq Ahmed. Mereka mengatakan telah saling kenal selama 16 tahun dan menganggap satu sama lain sebagai bagian dari keluarga.

Yadav bahkan mengatakan dapat membuka pintu utama bungalownya, jika jamaah sholat membutuhkan ruang tambahan. “Saya mungkin tidak ada di sini, tetapi shalat harus dilanjutkan,” kata dia.

“Kami tidak akan menjadi penonton bisu atas apa yang telah terjadi,” kata pemimpin Gurudwara Sona Chowk, Sherdil Singh Sindhu yang juga berinisiatif menyediakan lahan berupa ruang bawah tanah untuk shalat.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer