TKW Disetrika Majikan Disebut Berasal dari Sagaranten Sukabumi

- Redaksi

Selasa, 29 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sumiati mengalami penyiksaan oleh majikan. l Istimewa

Sumiati mengalami penyiksaan oleh majikan. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINES.com l SAGARANTEN – Viral di media sosial Facebook, seorang wanita disebut berasal dari Sukabumi dan tengah berkerja di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), menjadi korban kekerasan dan penyiksaan oleh majikannya, dikutip sukabumiheadlines.com, pada Selasa (29/3/2022).

Kabar miris tersebut diunggah oleh akun Wulan Dari dan Eno As Majalaya. Unggahan tersebut viral di beberapa grup media sosial karena banyak dibagikan warganet.

Dalam unggahannya, Eno menyertakan foto tenaga kerja wanita (TKW) bernama Sumiati, asal Kecamatan Sagaranten, Kabupaten Sukabumi, yang diduga menjadi korban penyiksan.

Tampak wanita disebut bernama Sumiati itu mengenakan baju biru dan kerudung putih dengan kondisi muka lebam. Sementara, kondisi tangan dan kulitnya pun menyedihkan, mengalami luka bakar.

Ya Allah karunya gusti, ker gering ge nulungan jalmi orang Indo di setrika kudunungan nana,” mudahan sing dijauhken, (Yaallah kasian, lagi sakit. Nolong orang Indonesia yang disetrika majikannya. Semoga dijauhkan,” kata dia.

Baca Juga :  Bosan Kerja, Omset Usaha Wanita Cibadak Sukabumi Belasan Juta per Bulan

Unggahan Eno tersebut, mendapat respons beragam warganet yang melihatnya. Namun, akun Eno As Majalaya hanya menjawab singkat bahwa wanita tersebut berasal dari Sagaraten. “Asal sagaranten Sukabumi. Anjena ayena tos di canak polisi (Asal Sagaranten Sukabumi, dia sudah dibawa polisi sekarang-red),” tulisnya.

Hingga kini, belum ada pernyataan resmi dari pihak Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Sukabumi, terkait kabar buruh migran korban penganiayaan tersebut.

Sementara, Pemerintah Kecamatan Sagaranten, melalui Sekertaris Kecamatan Ridwan Agus Mulyawan mengaku pihaknya masih mencarinya.

“Kami masih memastikannya benar atau tidak. Kalau pun benar akan segera kita tindaklanjuti,” ucapnya.

Berita Terkait

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu
Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri
4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin
Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi
KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!
Punya potensi luar biasa, ini pesan Dedi Mulyadi di Milangkala ke-155 Kabupaten Sukabumi
Pemdes, Babinsa hingga Kapolsek bantu tuna netra sebatang kara di Nyalindung Sukabumi
Eks buruh PT GSI depresi, kerja bayar Rp8,5 juta tak lama di-PHK, ini respons DPRD Kabupaten Sukabumi

Berita Terkait

Minggu, 14 September 2025 - 00:52 WIB

Miris, sebab jalan rusak parah, warga Sukabumi sakit harus ditandu

Sabtu, 13 September 2025 - 00:16 WIB

Masa depan Sukabumi Utara menurut Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi dan Wamendagri

Jumat, 12 September 2025 - 04:52 WIB

4 pejabat DLH Kabupaten Sukabumi ditahan di Rutan Kebonwaru dan Lapas Sukamiskin

Kamis, 11 September 2025 - 23:14 WIB

Banjir rusak bangunan dan fasilitas Ponpes Al-Masthuriyah Sukabumi

Kamis, 11 September 2025 - 00:49 WIB

KDM kritik pedas postur anggaran Kabupaten Sukabumi: Nepi ka kiamat moal anggeus!

Berita Terbaru

Kantor PLTA Ubrug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat - Ist

Khazanah

Mengintip interior dan mengenal sejarah PLTA Ubrug Sukabumi

Senin, 15 Sep 2025 - 00:17 WIB