Warga Sukabumi Wajib Waspada, Mulai Besok BMKG Prediksi Jawa Barat Diguyur Hujan Lebat

- Redaksi

Minggu, 17 September 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi hujan lebat. l Istimewa

Ilustrasi hujan lebat. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Warga Kabupaten Sukabumi wajib waspada. Hal itu karena menurut data pemerintah, sebanyak 43 dari 47 kecamatan yang ada di Sukabumi merupakan daerah rawan bencana.

Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika atau BMKG memprediksi mulai pekan depan wilayah Jawa Barat bakal mulai diguyur hujan lebat.

Meski begitu, kondisi basah masih belum begitu berpihak pada wilayah selatan RI.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Diberitakan sukabumiheadline.com sebelumnya, wilayah Jawa menjadi salah satu daerah yang paling kena dampak fenomena El Nino yang membuat curah hujan makin sedikit, terutama pada Agustus hingga Oktober.

Baca Juga :  Puan, Airlangga, AHY dan Cak Imin Jeblok, Ini Hasil Survei 29 Nama Berebut Suara di Jawa Barat

Selain Jawa, wilayah yang curah hujan rendah lainnya mayoritas adalah bagian selatan dari khatulistiwa, yakni Sumatra bagian tengah hingga selatan, Bali hingga Nusa Tenggara, Kalimantan bagian selatan, sebagian besar Sulawesi, sebagian Maluku Utara, sebagian Maluku, dan Papua bagian selatan.

Dalam Prospek Cuaca Seminggu ke Depan Periode 14 – 20 September, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengungkap peringatan dini cuaca ekstrem di berbagai daerah, termasuk Jawa Barat.

Baca Juga :  Punya Pesaing Baru, Ini Daftar Lengkap Bacaleg Partai Demokrat Dapil 1-6 Kabupaten Sukabumi

Cuaca ekstrem ini bisa berupa puting beliung, hujan lebat disertai kilat/petir, hujan es, dan lainnya, yang potensial banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, pohon tumbang, dan jalan licin.

Adapun, rincian cuaca ekstrem di wilayah Jawa Barat diprediksi mulai 15 – 21 September 2023

Faktor global, seperti El Nino dan fenomena Indian Ocean Dipole (IOD), nilainya tidak menunjukkan pengaruh signifikan terhadap peningkatan curah hujan.

Sementara, aktivitas gelombang diprediksi aktif di beberapa wilayah, termasuk Jawa.

“Faktor-faktor tersebut mendukung potensi pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut,” menurut BMKG.

Berita Terkait

Sudah bayar Rp9 juta, pria asal Sukabumi hendak jadi TKI ilegal ke Malaysia
Penyebab warga Tegal ditemukan tewas di Cibadak Sukabumi
Sopir angkot di Sukabumi iuran perbaiki Jalan Kabupaten menuju tempat wisata rusak
Di depan Bupati Sukabumi, Dedi Mulyadi sampaikan ironi
Protes jalan butut di Kabupaten Sukabumi, tak ada digital printing spidolpun jadi
Komisi III DPRD Kabupaten Sukabumi: Ada tambahan anggaran untuk gaji pegawai, tapi…
Ini pelapor Kapolsek Cidahu Sukabumi ke Divpropam Mabes Polri, buntut perusahaan rumah doa
Berkat Call Center 110, wanita di Cikembar Sukabumi dianiaya dan disekap mantan suami akhirnya selamat

Berita Terkait

Sabtu, 26 Juli 2025 - 05:13 WIB

Sudah bayar Rp9 juta, pria asal Sukabumi hendak jadi TKI ilegal ke Malaysia

Rabu, 23 Juli 2025 - 16:02 WIB

Penyebab warga Tegal ditemukan tewas di Cibadak Sukabumi

Rabu, 23 Juli 2025 - 02:30 WIB

Sopir angkot di Sukabumi iuran perbaiki Jalan Kabupaten menuju tempat wisata rusak

Selasa, 22 Juli 2025 - 16:44 WIB

Di depan Bupati Sukabumi, Dedi Mulyadi sampaikan ironi

Senin, 21 Juli 2025 - 03:50 WIB

Protes jalan butut di Kabupaten Sukabumi, tak ada digital printing spidolpun jadi

Berita Terbaru