Wasit FIFA Anti Suap asal Sukabumi Meninggal Dunia, King Cobra dalam Kenangan

- Redaksi

Kamis, 24 Maret 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kosasih Kartadiredja. l Istimewa

Kosasih Kartadiredja. l Istimewa

SUKABUMIHEADLINE.com l Sukabumi merupakan salah satu daerah penyumbang pelaku olah raga nasional. Dari mulai atlet hingga wasit.

Dalam dunia sepak bola, jauh sebelum pesepakbola asal Cicurug, Sani Rizki Fauzi, berkiprah di Tim Nasional senior, warga Sukabumi juga mengenal sosok penjaga gawang andalan Tim Garuda, Hermansyah.

Sedangkan, untuk pengadil lapangan, Sukabumi juga layak bangga pernah mengisi slot wasit berlisensi FIFA yang anti sogok, Kosasih Kartadiredja.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Sosok pengadil level internasional asal Sukabumi tersebut meninggal dunia pada Rabu (23/3/2022) malam.

Kabar meninggalnya Kosasih diunggah akun Facebook salah seorang suami cucu dari almarhum, Saiful Rahman Barito.

Innaa lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun..
Telah berpulang ke rahmatullah, Kosasih Kartadiredja bin Mohammad Saleh Kartadiredja, kakek istri saya.

Semoga Allah mengampuni beliau, melimpahkan rahmat untuknya, memberikan keafiatan dan memaafkannya.

Lahir:. 13 Agustus 1934
Wafat: 23 Maret 2022,” dikutip sukabumiheadline.com, Rabu malam.

Sebelumnya, pada tahun 2012, wasit FIFA periode 1972-1984 itu terjatuh di atas trotoar Jalan R Syamsudin, Cikole, Kota Sukabumi.

Baca Juga :  5 Pelanggar PPKM Darurat di Kalibunder Sukabumi Kena Sanksi Push Up

Empat tahun lalu saya terjatuh dan tergeletak di atas trotoar Jalan R Syamsudin enggak jauh dari kampus UMMI. Sekarang, saya enggak bisa berjalan karena stroke,” ujar pensiunan Pegawai Negeri Sipil (PNS) golongan III, itu pada Selasa (28/2/2017), seperti dikutip dari kompas.com.

Kosasih Kartadiredja dalam Kenangan

Kosasih Kartadiredja adalah wasit pertama berlisensi FIFA dari Indonesia adalah orang Sukabumi yaitu Kosasih Kartadiredja, warga Gang Purwa, Kelurahan Tipar, Kecamatan Citamiang. Ia memulai karir di Sukabumi sebagai pemain sepak bola berposisi sebagai gelandang bersama klub Pertiwi, kemudian YMA dan Sinar Harapan, hingga kemudian tahun 1960 memperkuat Perssi (Persatuan Sepakbola Sukabumi).

Mengutip dari sukabumiXYZ.com, kegiatan sampingan almarhum selain bermain bola adalah menjadi wasit, kemudian oleh pembantu Komda PSSI Jawa Barat, Kesheshian, Kosasih ditawari untuk menjadi wasit. Ia kemudian mengikuti kursus wasit C3 di Sukabumi dan memimpin berbagai turnamen di Sukabumi.

Selanjutnya, Kosasih mengikuti kursus C2 tingkat Jawa Barat dan memimpin pertandingan Perserikatan Jawa Barat. Tahun 1965 karirnya menjadi wasit C1 (nasional) sesudah mengikuti kursus wasit PSSI dan memimpin pertandingan perserikatan tingkat nasional di seluruh Indonesia.

Baca Juga :  Empat Santri Lulus Tasmi' Akbar 30 Juzz, Mengenal Ponpes Tahfidz Putri di Ciambar Sukabumi

Selama menjadi wasit, Kosasih dikenal tegas meskipun pemain saat itu dikenal galak-galak. Dia dikenal berani mengeluarkan kartu merah untuk pemain sekelas Rusdi Bahalwan dari Persebaya dan Simson Rumapasal dari Persija, sehingga Kosasih dijuluki “budak leutik paling berani“.

PSSI kemudian merekomendasikannya untuk menjadi wasit FIFA dan lolos tahun 1972. Semenjak itu ia memimpin pertandingan internasional seperti Piala Raja di Bangkok 1972, Turnamen sepak bola di Vietnam tahun 1974, kemudian di Korea selatan, dan Arab Saudi tahun 1975.

Di Asia dia dijuluki “Wasit King Cobra” karena gerakannya yang lincah berlari ke segala arah. Tahun 1979 dia memimpin pertandingan Olimpiade Junior di Jepang yang diikuti Diego Armando Maradona dari Argentina.

Kosasih juga dikenal tegas menolak suap, hal ini pernah terungkap saat menjadi wasit Sea Games tahun 1981 dan ditawari 10.000 dollar untuk memenangkan Malaysia. Dia menolak mentah-mentah, hal ini kemudian dicatat koran The Strait Times.

Di Indonesia Kosasih memimpin pertandingan antara Timnas melawan Benfica (Portugal), Ajax Amsterdam (Belanda), Cosmos (AS), dan pemain Manchester United yang sempat dikenai kartu kuning olehnya.

Berita Terkait

Kangen pevoli asal Sukabumi Aulia Suci Nurfadila? Ini jadwal lengkap Livoli DU 2025
Gelandang Manchester City Tijjani Reijnders wanti-wanti Persib usai Eliano bergabung
Profil Andrew Jung, wilujeng sumping di Persib
Ini yang bikin media Belanda takjub saat Thom Haye gabung Persib
Kehidupan pribadi dan profil Eliano Reijnders, gabung Persib Bandung pinjaman dari PEC Zwolle
Harga dan profil Federico Barba, rekrutan anyar Persib eks AS Roma dan Como 1907
3 laga panas! Ini jadwal Persib Bandung September di BRI Super League 2025/2026
Bojan Hodak: Semua tim berjuang 300 persen saat lawan Persib

Berita Terkait

Kamis, 11 September 2025 - 14:05 WIB

Kangen pevoli asal Sukabumi Aulia Suci Nurfadila? Ini jadwal lengkap Livoli DU 2025

Selasa, 2 September 2025 - 23:18 WIB

Gelandang Manchester City Tijjani Reijnders wanti-wanti Persib usai Eliano bergabung

Minggu, 31 Agustus 2025 - 20:00 WIB

Profil Andrew Jung, wilujeng sumping di Persib

Sabtu, 30 Agustus 2025 - 10:00 WIB

Ini yang bikin media Belanda takjub saat Thom Haye gabung Persib

Jumat, 29 Agustus 2025 - 05:04 WIB

Kehidupan pribadi dan profil Eliano Reijnders, gabung Persib Bandung pinjaman dari PEC Zwolle

Berita Terbaru