5 Sesar aktif yang berdampak ke Sukabumi
Sedangkan, 5 sesar lainnya relatif perlu diwaspadai warga Sukabumi. Berikut daftar 5 sesar aktif yang terbukti dalam beberapa kali bencana gempa bumi terjadi, berdampak langsung ke wilayah Sukabumi.
1. Sesar Cipamingkis
Sesar Cipamingkis yang berada di wilayah timur Sukabumi dan wilayah barat Cianjur memiliki arah jalur dari barat daya ke timur laut.
Jika dilihat historisnya, Sesar ini pernah memicu puluhan gempa bumi dengan kekuatan relatif sangat kecil pada tahun 2018 silam.
2. Sesar Gersela
Sesar Garut Selatan atau Sesar Gersela merupakan sesar aktif yang memanjang dari Selatan Garut hingga ke Selatan Bandung, sepanjang 42 kilometer.
Sesar ini terbagi dalam dua segmen, yaitu segmen Rakutai dan segmen Kencana. Namun, diketahui kedua segmen tersebut sama-sama aktif.
Adapun aktivitas gempa yang terjadi pada zona ini dominan memiliki mekanisme sumber patahan geser atau strike slip.
Kedekatan wilayah Garut dengan Sukabumi, menjadikan warga Sukabumi wajib tetap waspada dengan aktivitas Sesar Garsela.
Baca Juga: 5 Fakta Pusat Gempa di Sukalarang Sukabumi, Kerusakan Parah di Cianjur
3. Sesar Citarik
Sesar Citarik yang membentang membelah Jawa Barat dari selatan sampai utara, mulai dari Teluk Palabuhanratu, antara Gunung Salak – Pangrango, Bogor, Jonggol, dan berujung di Bekasi.
Adapun aktivitas sesar ini masih aktif setidaknya sampai 2021 kemarin. BMKG mencatat pada 10 November 2019 terjadi gempa magnitudo 3,2, pusat gempa berada di Bekasi, lalu pada 4 Januari 2021 terjadi gempa dengan magnitudo 2,4, pusat gempa terjadi di Jonggol. Baca selengkapnya: Fakta dan sejarah Sesar Citarik: Membentang dari Sukabumi, Bogor hingga Bekasi
4. Sesar Cugenang
Sesar yang baru saja ditemukan oleh BMKG belum lama ini berada di Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, dan telah ditetapkan sebagai penyebab terjadinya gempa di Cianjur pada 21 November 2022 yang lalu.
“Pemicu gempa Cianjur Magnitudo 5.6 pada 21 November 2022 lalu adalah patahan atau Sesar Cugenang. Ini adalah sesar yang baru teridentifikasi dalam survei yang dilakukan BMKG,” ungkap Dwikorita dalam keterangan resminya, Sabtu (10/12/2022).
Sesar Cugenang membentang sepanjang kurang lebih 9 kilometer dan melintasi sedikitnya 9 desa. Dari 9 desa yang dilintasi Sesar Cugenang, delapan di antaranya termasuk Kecamatan Cugenang. Yaitu, Desa Ciherang, Desa Ciputri, Cibeureum, Nyalindung, Mangunkerta, Sarampad, Cibulakan, dan Desa Benjot. Satu desa terakhir, Nagrak, lokasinya di dalam wilayah Kecamatan Cianjur.
Baca Juga: Penduduk 9 Desa Diungsikan, Warga Sukabumi Wajib Waspada Penemuan Sesar Cugenang di Cianjur
Selain menimbulkan kerusakan parah di wilayah Cianjur, tak urung wilayah bagian Utara Kabupaten Sukabumi juga terdampak parah.
Kerusakan yang ditimbulkan memberi dampak kepada warga di 17 kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Salah satu yang terdampak cukup parah, adalah Kecamatan Nagrak. Baca lengkap: 198 Rumah dan 4 Mushala di Nagrak Sukabumi Rusak Terdampak Gempa Cianjur
5. Sesar Cimandiri
Sesar Cimandiri merupakan patahan tertua jika berdasarkan umur kapur, dengan jalur berarah timur laut – barat daya dari Teluk Palabuhanratu, Lembah Cimandiri, Cipatat – Rajamandala, Gunung Tangkuban Parahu – Burangrang, hingga ke Subang.
Adapun untuk jenis sesar ini adalah mendatar hingga oblique atau miring.
Berdasarkan historisnya, sesar ini pernah aktif dan memicu gempa bumi di Cianjur pada tahun 1844 dan tahun 1982, Padalarang pada tahun 1910, dan di Sukabumi pada tahun 2020.