sukabumiheadline.com – Nasib memilukan dialami puluhan kuli bangunan asal Cianjur dan Sukabumi. Para kuli ini terjebak di Batam dan tak bisa pulang, sebab uang hasil bekerja selama satu bulan dibawa kabur oleh mandor.
“Assalamualaikum, abdi Candra, warga Jawa Barat. Mau minta perlindungan ke Kang Dedi Mulyadi bahwa saya di sini bersama rekan-rekan, 63 orang ditindas sama orang China,” katanya dalam video yang diunggah, dikutip sukabumiheadline.com, Rabu (13/8/2025).
“Saya mohon. Saya lagi kerja di sini. Hak saya, keringat saya selama satu bulan lebih gak dibayar,” lanjut Candra.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Betuuulll!” sahut rekan-rekan Candra yang lain.
Belakangan diketahui, warga tersebut berasal dari Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, dan Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Cianjur.
“Tapi saya sudah dapat datanya, warga tersebut ternyata berasal dari Desa Citarik, Sukabumi, dan saya sudah punya nomor kontaknya,” jelas Dedi Mulyadi.
Mereka, para kuli bangunan tersebut berangkat ke Batam pada 4 Juli 2025 lalu usai diajak oleh salah seorang warga Sukabumi yang merupakan mandor proyek.
Namun sialnya, saat waktunya menerima gaji, mandor tersebut malah kabur dengan membawa uang yang seharusnya diterima para kuli atas keringatnya bekerja selama satu bulan.
Tak sampai di situ, para kuli pun diusir dari mes tempat tinggal sementara di kawasan proyek bangunan lantaran kontrak bekerja sudah selesai.
Bingung dengan nasibnya, Candra kemudian berinisiatif membuat video dan mengunggahnya di media sosial. Selain itu, salah seorang kuli asal Cianjur pun meminta bantuan dengan mengirimkan video kepada keluarganya.
Keluhan Candra, dkk, mendapatkan respons dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia meminta jika ada kasus serupa dan membuat pernyataan di media sosial agar menyertakan kontak serta lokasi kejadian.
“Nanti kalau membuat pernyataan, sebutin posisinya di mana, asal dari mana. Sehingga, saya tidak susah mencari,” kata Dedi dalam video di akun Instagram pribadinya.
Untuk informasi, dari 63 kuli asal Sukabumi dan Cianjur tersebut, sebagian besar sudah berhasil pulang usai dikirim uang oleh keluarganya. Namun, mereka yang keluarganya tak memiliki kemampuan keuangan berlebih sudah dihubungi tim Gubernur Jawa Barat pada Rabu siang.