21.7 C
Sukabumi
Selasa, Mei 7, 2024

Sudah direstui keluarga, Sule pastikan Mahalini mualaf sebelum dinikahi Rizky Febian

sukabumiheadline.com - Kepastian siapa yang berpindah keyakinan...

Vivo X100 meluncur, hp flagship dengan chipset Dimensity 9300, ini bocoran harganya

sukabumiheadline.com - Vivo resmi memperkenalkan smartphone flagship...

Resmi, laga Timnas Indonesia U-23 vs Guinea disiarkan TV nasional

sukabumiheadline.com - Laga play-off Olimpiade 2024 antara...

PAN dan PPP Minta Vaksin Berbayar Dibatalkan

PolitikPAN dan PPP Minta Vaksin Berbayar Dibatalkan

SUKABUMIHEADLINES.com – Kebijakan pemerintah soal vaksin gotong royong untuk dijual kepada individu, mendapat kritikan dari Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN Saleh Daulay mengusulkan pemerintah membatalkan kebijakan tersebut. Tidak hanya ditunda. Saleh mengusulkan Peraturan Menteri Kesehatan No.19/2021 direvisi dengan semangat awal vaksinasi gratis.

“Saya yakin masyarakat akan mendukung jika program itu tidak hanya ditunda, tetapi dibatalkan. Bagaimana pun juga, vaksinasi gratis pasti akan lebih populis dan mudah diterima daripada vaksinasi berbayar,” ujar Saleh dalam keterangannya, Senin (12/7/2021).

Saleh mendukung vaksin gotong royong untuk pekerja. Kebijakan ini tidak memberatkan pekerja karena biaya dibebankan kepada perusahaan.

Senada dengan Saleh Daulay, anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi khawatir terjadi komersialisasi vaksin Covid-19 akibat kebijakan pemerintah menjual vaksin gotong royong untuk individu melalui PT Kimia Farma.

“Yang kita khawatirkan adanya komersialisasi di bidang kesehatan,” ujar politikus yang akrab disapa Awiek kepada wartawan, Senin (12/7).

Awiek mengatakan, secara bisnis Kimia Farma masih bagus karena bisnis kesehatan tengah booming saat pandemi. Hal ini, bisa ditafsirkan banyak pihak menjual vaksin Covid-19 untuk memanfaatkan situasi.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer