Sejarah Hari Bhayangkara 1 Juli dan Mengenal 5 Periode Setukpa Polri Sukabumi

- Redaksi

Sabtu, 1 Juli 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa

Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa

sukabumiheadline.com l Setiap tanggal 1 Juli, Korps Kepolisian Republik Indonesia (Polri) memeringati hari jadinya. Tahun ini, 2023, Korps Bhayangkara itu genap berusia 77 tahun.

Dirangkum sukabumiheadline.com dari berbagai sumber, berikut sejarah Hari Bhayangkara yang diperingati setiap 1 Juli.

Meski Hari Bhayangkara adalah ulang tahun polisi atau Polri, namun jangan salah sangka, tanggal 1 Juli bukan tanggal terbentuknya Polri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Tanggal 1 Juli ditetapkan sebagai Hari Bhayangkara yang merupakan hari Kepolisian Nasional ini diambil dari momentum turunnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 11 Tahun 1946 yang berisi tentang penyatuan korps kepolisian yang berada di daerah-daerah menjadi satu kesatuan secara Nasional di bawah Pemerintahan Republik Indonesia.

Sedangkan nama Bhayangkara adalah istilah yang digunakan Patih Gadjah Mada dari Majapahit untuk menamai pasukan keamanan yang ditugaskan menjaga raja dan kerajaan kala itu.

Dilansir laman resmi polri.go.id, lambang Polisi bernama Rastra Sewakottama yang berarti “Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa.”

Sebutan itu adalah Brata pertama dari Tri Brata yang diikrarkan sebagai pedoman hidup Polri sejak 1 Juli 1954.

Polisi di Masa Penjajahan

Perjalanan korps kepolisian di Indonesia telah berlangsung sejak zaman pemerintah kolonial Belanda yang  membentuk kepolisian modern sejak 1897 hingga 1920.

Inilah yang menjadi cikal bakal terbentuknya Polri saat ini.

Kemudian saat Jepang menjajah Indonesia, kepolisian dibagi-bagi berdasarkan wilayah, seperti kepolisian Jawa dan Madura yang berpusat di Jakarta, Kepolisian Sumatera dengan pusat di Bukittinggi, Kepolisian Indonesia Timur berpusat di Makassar, dan Kepolisian Kalimantan yang pusatnya di Banjarmasin.

Namun, berbeda dengan zaman Belanda yang hanya mengizinkan jabatan tinggi diisi oleh orang-orang mereka, saat di bawah Jepang, Kepolisian dipimpin oleh warga Indonesia.

Namun, meski menjadi pemimpin, orang pribumi masih didampingi pejabat Jepang yang pada praktiknya lebih memegang kuasa.

Polisi di Masa Kemerdekaan

Setelah Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu, polisi bentukan Jepang seperti PETA dan Gyu-Gun dibubarkan.

Kemudian, setelah Soekarno-Hatta memproklamirkan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945, kepolisian yang tersisa dari masa penjajahan menjadi kepolisian Indonesia yang merdeka.

Pada 19 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) membentuk Badan Kepolisian Negara (BKN).

Selanjutnya, pada 29 September 1945, Presiden Soekarno menetapkan dan melantik R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo menjadi Kepala Kepolisian Negara (KKN).

Baca Juga :  Kisah hidup Raden Said Soekanto, Pahlawan Nasional yang menamatkan pendidikan di Sukabumi

Kala itu, kepolisian masih ada di bawah Kementerian Dalam Negeri dengan nama Djawatan Kepolisian Negara untuk urusan administrasi. Akan tetapi, pertanggungjawaban operasional dilakukan kepada Jaksa Agung.

Namun, sejak terbitnya PP Nomor 11 Tahun 1946, kepolisian negara bertanggung jawab secara langsung kepada presiden, di mana saat itu Kapolri dijabat oleh R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo.

Sejak era R.S. Soekanto Tjokrodiatmodjo hingga saat ini, Jend. Pol. Listyo Sigit Prabowo, Polri sudah 26 kali ganti pimpinan. Baca lengkap: Daftar Nama Pejabat Kapolri dari Masa Penjajahan hingga Saat Ini

Mengenal 5 Periode Setukpa Polri Sukabumi

Setukpa atau Sekolah Pembentukan Perwira Polri yang berada di Kota Sukabumi, Jawa Barat dulu dikenal orang dengan nama Sekolah Calon Perwira (Secapa) yang didirikan untuk menyelenggarakan fungsi pembentukan perwira Polri yang bersumber dari anggota Polri.

Setukpa dipimpin oleh kepala yang disingkat dengan jabatan Kasetukpa yang bertanggung jawab kepada Kepala Lembaga Pendidikan Polisi atau Kalemdikpol.

Saat ini Kasetukpa dipimpin oleh Brigadir Jenderal (Pol) Tugas Dwi Apriyanto, S.H.

Bagi warga Sukabumi mungkin belum banyak tahu tentang sejarah Setukpa, berikut adalah lima periode sejarah perkembangan Setukpa Sukabumi disarikan dari sukabumixyz.com.

Gedung Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa
Gedung Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa

[1] Periode Belanda-Jepang

Diawali tahun 1927 sampai dengan tahun 1942, pada periode penjajahan Belanda, waktu itu Setukpa diberi nama Politie School. Sekolah polisi ini mendidik: Siswa Agen Polisi, Siswa Komandan Polisi, Siswa Inspektur Polisi dan Siswa Mantri Polisi.

Lalu, era pendudukan Jepang, tahun 1942 s/d 1944. Pada waktu itu diberi nama Jawakaisatsu dan mendidik: Siswa Kotoka Sodhako Pendidikan Polisi Tinggi, Siswa Gaikie Kaisat Pendidikan Polisi Rendah. Tercatat Jawakaisatsu menelurkan lima angkatan alumni, di antaranya mantan Kapolri yang ke-3, yaitu Mayjen Pol. R. Sutjipto Danukusumo.

[2] Periode 1945 – 1951

Pada tahun 1945 s/d 1948, saat negara dalam keadaan perang (Agresi Belanda), Jawakaisatsu berubah nama menjadi SPB. Kala itu, semua siswanya dikerahkan untuk membela negara. Orang yang ditunjuk menjadi Direktur SPB adalah Komisaris Polisi Bustami Aman, orang Sumatera yang memiliki gelar Datuk Rangkayo Besar.

Baca Juga :  Ustadz Yahya Waloni Ditangkap Bareskrim Polri

Lalu periode tahun 1949 s/d 1951, jaman Republik Indonesia Serikat (RIS), namanya dirubah menjadi SPI/Politie School. Pengajaran di antaranya terdapat pendidikan gabungan, pendidikan Kepolisian Belanda dan RI.

Siswa Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa
Siswa Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa

[3] Periode 1952 – 1968

Pada 1952 s/d 1960, berakhirnya RIS, SPI pun dirubah namanya kembali menjadi SPN (Sekolah Kepolisian Negara). Siswa yang dididik di antaranya Siswa Agen Polisi, Siswa Brigadir Polisi, Siswa Inspektur Polisi dan Siswa Komisaris Polisi Selain itu ada juga Siswa Inspektur ABCDE. Orang yang menjabat Direkturnya KBP. R. Saleh Sastra Negara. Salah satu alumninya terdapat mantan Kapolri yang ke-9 Jenderal Polisi Anton Sudjarwo.

Lanjut pada periode tahun 1960 s/d 1965, awal Polisi masuk ABRI, SPN berubah nama menjadi SAKRI. Kala itu yang dididik di antaranya Basis PTIK angkatan Rajawali, Siswa Untea dari Irian Barat, Siswa Agen Polisi, Brigadir Polisi, Inspektur Polisi, Siswa Komisaris Polisi, Siswa Brigwan dan Siswa Sie Bang. Orang yang menjabat Direktur adalah Kombes Pol R. Suroso Tjokrosoebroto dan AKBP Drs. Moh. Soebekti.

Siswa Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa
Siswa Setukpa Polri Sukabumi. l Istimewa

[4] Periode 1965 – 1980

Hanya bertahan 2 tahun, SAKRI berganti nama lagi menjadi Akademi Angkatan Kepolisian (AAK) yang di dalamnya terdiri dari Kursus Dasar Perwira, Kursus Komandan, dan Latihan Wira Bank. Dalam AAK yang dididik adalah para taruna Polisi. AAK tercatat melahirkan 11 angkatan.

[5] Periode 1980 – sekarang

Pada tahun 1980, AAK berubah menjadi AKABRI Bagian Kepolisian dan pindah ke Candi Semarang. Saat itulah kemudian sekolah polisi di Sukabumi berubah nama menjadi Secapa (Sekolah Calon Perwira).

Setukpa Polri Sukabumi saat ini. l Istimewa
Setukpa Polri Sukabumi saat ini. l Istimewa

Pejabat-pejabat yang pernah menjabat Gubernur AKK di Sukabumi antara lain: Brigjen Pol. Drs. Soemantri Sakimi, Brigjen Pol. Drs. Sujoed bin Wahyu W, Brigjen Pol. Drs. Soetadi Ronodipuro, Mayjen Pol. Drs. Soemarko, Mayjen Pol. Drs. Utaryo Suryo Winata, Mayjen Pol. Drs. Issukandar, dan Mayjen Pol. Drs. Daryono Warsito.

Selamat Hari Bhayangkara 1 Juli, semoga Kepolisian RI selalu berada paling depan dalam menegakkan hukum dan menjaga kewibawaan Indonesia sebagai negara hukum.


Dilarang republikasi artikel kategori Headline dan Rubrik Headline tanpa seizin Redaksi sukabumiheadline.com

Berita Terkait

5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?
Intip fakta jalan rusak di Kota Sukabumi, hanya 61 km dalam kondisi baik
10 kecamatan terbanyak koperasi di Sukabumi, KDM: Banyak rentenir berkedok kosipa
Kapan terakhir Gede Pangrango meletus? Sudah 50 kali, abu vulkanik hingga Sukabumi dan Jakarta
Spot wisata kuliner di Kota Sukabumi bertambah signifikan, bukti kondisi ekonomi membaik?
Kecamatan dengan nilai transaksi dan jumlah pelanggan Perumda AMTJM Kabupaten Sukabumi terbanyak
Hari ini, 111 tahun silam Kota Sukabumi didirikan untuk tempat tinggal warga Belanda
Nirkabel! Tak lama lagi Palabuhanratu dan Cikole Sukabumi bebas kabel listrik dan telepon

Berita Terkait

Selasa, 8 April 2025 - 16:51 WIB

5 kota/kabupaten berpenduduk terbanyak 2025 dibanding 2024, Sukabumi nambah berapa?

Senin, 7 April 2025 - 10:00 WIB

Intip fakta jalan rusak di Kota Sukabumi, hanya 61 km dalam kondisi baik

Sabtu, 5 April 2025 - 03:12 WIB

10 kecamatan terbanyak koperasi di Sukabumi, KDM: Banyak rentenir berkedok kosipa

Jumat, 4 April 2025 - 04:18 WIB

Kapan terakhir Gede Pangrango meletus? Sudah 50 kali, abu vulkanik hingga Sukabumi dan Jakarta

Kamis, 3 April 2025 - 10:00 WIB

Spot wisata kuliner di Kota Sukabumi bertambah signifikan, bukti kondisi ekonomi membaik?

Berita Terbaru

Wakil Presiden (Wapres) Iran, Shahram Dabiri - Istimewa

Internasional

Wapres Iran di pecat karena Liburan mewah bareng istri

Selasa, 8 Apr 2025 - 02:34 WIB