23.3 C
Sukabumi
Selasa, Mei 7, 2024

Muak sebab 15 tahun tak diperbaiki, begini cara warga Sukabumi protes jalan rusak

sukabumiheadline.com - Kondisi jalan rusak tidak hanya...

Yamaha Zuma 125 meluncur, intip harga dan penampakan detail motor matic trail

sukabumiheadline.com - Yamaha resmi memperkenalkan Zuma 125...

Cek Harga Vivo V30 Pro, Mirip iPhone Versi Murah dengan Fitur Menarik

sukabumiheadline.com l Pemberitaan tentang kehadiran Vivo V30...

Mengenal Komunitas Field Herping Halimun Salak Kabandungan Sukabumi

KomunitasMengenal Komunitas Field Herping Halimun Salak Kabandungan Sukabumi

sukabumiheadline.com – Warga Sukabumi pasti sudah banyak tahu jenis hewan yang menjadi concern Komunitas Field Herping Halimun Salak (FHHS), tetapi mungkin tidak banyak yang tahu soal eksistensi komunitas ini.

Komunitas FHHS bermarkas di Kecamatan Kabandungan, dibentuk pada Agustus 2020 lalu di Pusat Suaka Satwa Elang Jawa, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Komunitas FHHS didirikan sebagai wadah saling bertukar informasi tentang berbagai jenis herpetofauna bagi para individu yang tertarik kepada hewan reptil dan ampibi, khususnya mulai dari pengamatan, herping, spoting, flipping, foto, identifikasi, dan penanganan lainnya.

“Awal tujuan pembentukan Field Herping Halimun Salak ini sebagai wadah bertukar informasi berbagai jenis herpetofauna bagi siapapun yang tertarik kepada hewan reptil dan ampibi, khususnya mulai dari pengamatan, herping, spoting, flipping, foto, identifikasi, dan penanganan lainnya,“ kata Ketua Komunitas Herping Halimun Salak Eki Abdul Kholik kepada sukabumiheadline.com, Sabtu (11/9/2021).

Ditambahkan Eki, Komunitas FHHS mempelajari berbagai hal tentang hewan reptil dan ampibi, karena binatang tersebut memiliki peran penting sebagai pengurai bagi produsen dalam rantai makanan.

“Visi komunitas ini sebagai wadah untuk bertukar informasi/pikiran bagi para Field Herper, serta mengajak masyarakat untuk bersama-sama melestarikan dan menjaga keanekaragaman herpetofauna dan menjaga kesejahteraan alam,“ kata Eki.

Selain itu, Eki menyebut komunitasnya memiliki misi untuk memperkenalkan reptil dan amfibi secara langsung pada habitat dan sekitarnya, memberikan informasi cara penanganan dan cara berhati-hati ketika berhadapan langsung dengan reptil dan amfibi, baik kepada anak-anak maupun dewasa.

“Kami juga mengajak masyarakat untuk menjaga lingkungan salah satunya dengan cara mencintai hewan reptil dan amfibi ini, dan mengubah paradigma yang salah mengenai hewan reptil dan amfibi yang sudah melekat di dalam benak masyarakat,“ pungkas pria berusia 27 tahun itu.

Konten Lainnya

Content TAGS

Konten Populer