86 ribu IRT di Kabupaten Sukabumi tak ikut KB karena ingin punya anak, tapi hanya 19 ribu hamil

- Redaksi

Kamis, 1 Mei 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ilustrasi wanita hamil - Istimewa

Ilustrasi wanita hamil - Istimewa

sukabumiheadline.com – Family planning, atau dalam bahasa Indonesia disebut Keluarga Berencana (KB), adalah gerakan yang bertujuan untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak dalam suatu keluarga.

Family planning, antara lain dapat dilakukan dengan cara menunda pernikahan di usia dini, sehingga akan mengurangi angka kematian ibu dan bayi akibat kehamilan di usia muda.

Family planning juga dapat membantu pasangan untuk memiliki jumlah anak yang mereka inginkan, mencegah kehamilan yang tidak direncanakan, dan meningkatkan kesehatan keluarga.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Family planning di Kabupaten Sukabumi

Mengutip data Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kabupaten Sukabumi, 2024, terdapat 404.247 ibu rumah tangga (IRT) peserta KB. Sedangkan, yang tidak mengikuti program KB sebanyak 161.466 orang.

Namun, meskipun ada 161.466 IRT bukan peserta KB, tapi ada puluhan ribu IRT di antaranya menunda untuk memiliki anak atau tidak menginginkan memiliki anak lagi.

Berikut rinciannya, dikutip sukabumiheadline.com, Kamis (1/5/2025), dari Badan Pusat Statistik (BPS) 2025.

Baca Juga :  Sukabumi berapa? Jadwal dan tarif terbaru DAMRI DKJ, Banten, Jabar ke Bandara Soetta 2025

Pada 2024, dari total 161.466 IRT bukan peserta KB hanya 19.203 orang IRT saja yang hamil. Sedangkan, sisanya tidak hamil karena berbagai alasan.

Dari total 161.466 IRT bukan peserta KB, sebanyak 86.327 IRT di antaranya menginginkan segera memiliki anak, namun mengalami kesulitan untuk hamil.

Sementara itu, sebanyak 27.881 IRT memilih menunda untuk punya anak, dan 28.055 IRT lainnya tidak ingin punya anak lagi.

Menyapa wanita sulit hamil? 

Wanita mandul, atau infertilitas pada wanita, adalah kondisi di mana seorang wanita tidak dapat hamil setelah berhubungan seks secara teratur tanpa pengaman selama satu tahun atau lebih, meskipun pasangannya subur.

Penyebabnya beragam, mulai dari gangguan ovulasi, kelainan pada ovarium, tuba falopi, rahim, endometriosis, dan sumbatan tuba falopi, hingga gangguan hormon.

Namun demikian, faktor gaya hidup juga dapat memengaruhi seorang wanita menjadi sulit hamil. Dengan demikian, sulit hamil tidak berarti tidak bisa hamil.

Sedangkan pada pria, penyebabnya bisa terkait dengan kualitas sperma yang buruk atau gangguan kesuburan. Baca selengkapnya: Sulit hamil? Belum tentu mandul, begini penyebab dan cara mengatasinya

Baca Juga :  10 kecamatan di Sukabumi dengan IKM Agro terbanyak

Tujuan, manfaat dan metode KB

KB adalah gerakan yang bertujuan untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran anak dalam suatu keluarga. Ini dilakukan dengan berbagai metode kontrasepsi untuk mencapai keluarga yang sehat dan sejahtera.

KB merupakan cara untuk mengatur keturunan. Membantu pasangan suami istri menentukan kapan mereka ingin memiliki anak dan berapa banyak anak yang mereka inginkan.

Adapun tujuan dan manfaat KB, adalah memperlambat pertumbuhan populasi, mengurangi angka kematian ibu dan bayi, menyeimbangkan kebutuhan dengan jumlah penduduk, dan meningkatkan kesehatan keluarga.

Kemudian, KB juga bertujuan untuk memastikan pasangan memiliki anak yang diinginkan dan mampu merawatnya dengan baik.

Adapun metode kontrasepsi yang dapat digunakan, adalah mulai dari pil, suntik, implan, IUD, kondom, vasektomi (KB untuk pria), hingga metode alami.


Dilarang republikasi artikel kategori Headline dan Rubrik Headline tanpa seizin Redaksi sukabumiheadline.com

Berita Terkait

5 tantangan dan ancaman sektor pertanian di Sukabumi
Kaleidoskop 2025: Jumlah korban tewas bencana alam di Sukabumi dan kerugian materi
5+2 masalah utama sektor pariwisata Sukabumi
Bukan Yongjin atau Yakjin, ini daftar pabrik garmen tertua di Sukabumi
Kaleidoskop 2025: Sederet kasus korupsi kurun satu tahun di Sukabumi, kades dan kadis terlibat
Kaleidoskop 2025: Catatan peristiwa tawuran pelajar di Sukabumi Januari-Desember
Ini kriteria perusahaan kecil dan besar, jam kerja buruh di Sukabumi menurut Perda No. 4/2002
5 fenomena alam yang sering terjadi di Sukabumi

Berita Terkait

Senin, 29 Desember 2025 - 16:42 WIB

5 tantangan dan ancaman sektor pertanian di Sukabumi

Senin, 29 Desember 2025 - 10:00 WIB

Kaleidoskop 2025: Jumlah korban tewas bencana alam di Sukabumi dan kerugian materi

Sabtu, 27 Desember 2025 - 03:32 WIB

5+2 masalah utama sektor pariwisata Sukabumi

Jumat, 26 Desember 2025 - 00:55 WIB

Bukan Yongjin atau Yakjin, ini daftar pabrik garmen tertua di Sukabumi

Kamis, 25 Desember 2025 - 17:33 WIB

Kaleidoskop 2025: Sederet kasus korupsi kurun satu tahun di Sukabumi, kades dan kadis terlibat

Berita Terbaru

Headline

5 tantangan dan ancaman sektor pertanian di Sukabumi

Senin, 29 Des 2025 - 16:42 WIB